YON: FIFTEEN

106 7 0
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. KUMPUL

Siswa/siswi inteligent class sudah dikumpulkan dilapangan belakang sekolah sejak tadi pagi. Dari yang mereka dengar, katanya mereka akan menghadap wakil kepala sekolah dalam perkumpulan kali ini.

Mereka sudah duduk di atas bangku yang disediakan dengan nyaman. Mereka duduk dengan posisi melingkar membuat mereka dapat melihat wajah satu sama lain.

"Udah dua jam kita nunggu, kapan datang nya si itu bapak wakil?" celetuk Erlland yang sudah tak tahan dengan kebosanan ini.

"Emang kita ngapain sih disuruh kumpul?" tanya Gaza dengan heran.

Erlland langsung berbalik menghadap kearah Gevan yang duduk di sebelah kanan nya. "Biasanya kalau kita kumpul dan ketemu wakil kepala pasti bakal ada sesuatu yang penting. Soalnya ini perkumpulan yang diminta sama kepsek." jelas Erlland membuat Gevan mengaguk.

"Dalam satu semester bisa berapa kali kumpulnya?"

"Tergantung sih, kayak tahun kemarin pertemuan ini enggak diadakan. " Artajio menjawab membuat Gevan mengangguk lagi.

Seorang pria bertubuh gagah, dengan bahu lebar, dan kemeja mewah yang membalut tubuhnya berhenti tepat ditengah- tengah mereka. Wajahnya sangat tampan dan alisnya sangat tebal. Bisa dilihat dari tubuh dan wajahnya, pria ini cocok sekali menjadi model.

Mereka semua berdiri lalu membungkukkkan badannya dengan tangan kanan yang berada di perutnya. Ini adalah salah satu bentuk penghormatan mereka saat bertemu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.

Setelah membungkuk selama tiga detik mereka kembali duduk di tempat masing-masing.

"Ujian semester akan diadakan lima bulan lagi. Untuk itu kepala sekolah yang kita hormati meminta untuk seluruh siswa/siswi inteligent agar dapat menyerahkan ponselnya dua minggu lag. Bukan hanya ponsel, namun semua peralatan yang menggunakan listrik. " perintah wakil kepala sekolah membuat mereka yang mendengar tentu merasa tidak terima.

"Hubungannya sama ujian apa?" protes Erlland tak Terima jika ponselnya akan diambil untuk di simpan oleh pihak sekolah.

"Iya, ponsel itu barang pribadi, sekolah enggak berhak mengambil atau menyimpan ponsel milik siswa nya. " tambah Eriko.

"Saya enggak mau nyerahin ponsel saya, peraturan SHS enggak ada yang bertuliskan, bahwa ponsel milik siswa harus diserahkan saat ujian akan berlangsung. " tolak Alvarez dengan tegas.

"Ini adalah salah satu upaya untuk membuat kalian lebih fokus belajar dan fokus meningkatkan nilai kalian. " tegas kepala sekolah dengan mata yang menatap tajam mereka semua.

"Tanpa menyita ponsel, kita juga akan belajar dan meningkatkan nilai kita. " ungkap Arana.

"Ponsel adalah alat komunikasi yang sangat penting pada tahun ini, kita juga dapat belajar lewat ponsel, jika anda ingin menyita ponsel kita bukankah itu akan lebih merugikan? Secara ponsel memiliki lebih banyak informasi tentang pembelajaran. " jelas Jiara dengan suara sedikit meninggi.

YES OR NO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang