YON: EIGHT

140 7 2
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. SEJARAH

Suasana kelas tampan riuh. Kebetulan sekali guru yang mengajar mata pelajaran sejarah belum masuk, jadi mereka yang tidak tahan akan ke heningan mengambil kesempatan mengobrol.

Tadi pagi mereka baru saja terlibat pembicaraan serius namun setelah istirahat pertama tadi mereka mencoba untuk tak membahas itu dulu.

"Pakek kopiah membeli anting, camelia kok lo cantik sih? Gombal Artajio diakhiri dengan suara tawanya sendiri.

"Balas atuh balas." goda Eriko dengan semangat. Laki-laki itu duduk di samping mereka dengan permen tangkai di mulutnya.

"Petik belimbing petik sirih, gue cantik, makasih." jawab Camelia membuat yang mendengar menjadi heboh sendiri.

"Kesamudra Atlantik beli pinang, si cantik udah ada yang pinang?" tanya Artajio dengan tatapan menggoda.

"Makan bubur di alun-alun, belum tuh, emang abang mau?" balas camelia membuat Erlland tersenyum sampai menepuk meja.

"Emang ya lo berdua udah cocok menjadi kekasih." goda Erlland. Laki-laki itu sejak dulu sudah mencomblagi mereka berdua.

Artajio mengangguk sambil tersenyum. "tenang aja, asal kan Camelia siap, gue gas pelaminan juga boleeh."

Camelia terkekeh mendegar jawaban Artajio. "Asal lo udah lancar Al-fatihah bisa lah kita ke KUA. "

"Artajio kan Kristen, mana baca Al-fatihah." ucap Arana membuat Artajio langsung menyentuh jatungnya dan membuat ekspresi kesakitan.

"Ternyata cobaanya berat." kata Eriko prihatin.

Nasib mereka bada agama. Artajio beragama Kristen dan Camelia beragama Islam. Padahal mereka terlibat lebih dari teman tapi tak bisa jadian juga karena beda keyakinan.

"Ada lagunya nih, " Erlland berdehem sejenak. "Cinta menyatukan kita yang tak sama" nanyi laki-laki itu membuat Arana dan Eriko tertawa terbahak-bahak

"Siapa yang pindah ni?" tanya Arana setelah menghentikan tawanya.

"Apaan sih, lagian kita juga cuma bercanda." bantah Artajio

"Iya tuh, enggak mungkin juga gue sama dia saling suka, belum apa-apa udah kehalang benton, tinggi banget lagi." tutur camelia dengan senyum tipis yang terukir disudut mulutnya.

"Aduh gelap banget, hidupin lampu tolong!" Pinta Eriko dengan heboh membuat ynag lain menatap kearanya.

Merasa ada banyak pasangan mata yang tertuju pada nya Eriko langsung duduk tegak dan mendatarkan wajahnya.

YES OR NO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang