menciut pt.2

1.2K 63 11
                                    

⚠️Maap ga jelas ⚠️



"Seperti apa?!"

"Sepertinya haru korban kekerasan..."

"HAH?! Apa yg buat lo mikir gitu woo?" Hyunsuk bertanya dengan wajah yg jelas menunjukkan kekhawatiran. "Kalian perasan ga, si ruto kalau disentuh dikit pasti kaget. Ya kalo orang nya jauh jauh terus tiba tiba nyentuh gw juga bakal kaget tapi bahkan yg terang terangan berada di sampingnya juga bisa bikin kaget. Aneh ga sih?"

Terlihat mereka mulai mengingat ingat soal tingkah aneh member mereka tersebut. "Ya juga sih.."
"Terus, kalian tau ga soal parut di punggungnya haru?"

"Tau! Yang panjang dan banyak itu kan?" Soal Mashiho. "Ya itu sih, gw pernah nanya ke dia soal parut itu.. bilang nya ga papa. Terus tadi gw sempat nanya lagi soal parut itu ke haru terus dia nya bilang cuman luka bekas jatuh." Terang Jeongwoo.

"Jadi.. apa cadangan mu?" Jihoon bertanya sambil asik mengunyah keripiknya. "Ini bakalan kedengaran kejam tapi.."

















Keesokannya~

"Jeongwoo hyung?.." Haruto yg bingung baru bangun dan disuguhi ruangan yg kosong tanpa ditemani Yoshi atau Jeongwoo dibuat bertambah bingung pas liat Jeongwoo yg tidak menghiraukannya di luar kamar.

"Hyung.." Sekali lagi Haruto coba memanggil hyungnya itu yg memilih cuek dan menonton tv seolah dirinya tidak wujud. Merasa seperti Jeongwoo sedang tidak mahu diganggu Haruto perlahan menjauhi ruang tamu.

Dirinya kembali ke kamar dan membersihkan diri. Dirinya mengira Jeongwoo kembali ngambek kerana dia yg belum mandi tetapi ternyata pas mandi dia masih dicuekin.

"Hyung Haru laper!" Haruto merengek sambil menghayunkan lengan Jeongwoo. Tangan Jeongwoo terangkat ke kepala Haruto. Matanya kembali berbinar. Dia mengira kalo Jeongwoo lagi ngelus kepalanya ternyata Jeongwoo menolak tubuhnya hingga mundur beberapa langkah.

Kepala Haruto menunduk dengan tangan yg memainkan hujung kaos nya. "H-haru ganggu ya?.. ma-maaf.." Si kecil akhirnya berjalan ke dapur buat mencari makanan.

Untungnya dia menemukan pancake yg tersaji di meja makan. "Haru mam dikit ga papa kan??" Dikernakan perutnya yg berbunyi akhirnya Haruto memutuskan buat memakan sekeping pancake tersebut. Sedang asik melahap makanannya dia dikejutkan dengan kehadiran Mashiho serta Jihoon yg memandang nya ga bersahabat.

Haruto langsung menghentikan acara makannya dan meneguk air sebelum turun dari kursi dan menunduk takut. "Dasar anak ga ada sopan! Siapa juga yg izinin lo makan makanan kita?!" Amuk Mashiho.

"Maaf.. haru laper jadi-" Melihat telapak tangan Jihoon yg berada tepat di hadapan wajahnya menunjukkan bahwa dia ga tertarik sama alesan Haruto si kecil akhirnya memilih bungkam sambil memilin hujung kaosnya.

Merasa diabaikan Haruto berjalan ke kamar nya dan menyandarkan tubuhnya ke pintu. "Mereka marah sama Haru ya.." Gumamnya sambil memeluk erat kedua lututnya.

Tidak terasa hari udah mulai sore Haruto memutuskan untuk kembali keluar dan meminta maaf sama mereka sekiranya dia melakukan kesalahan.

Di ruang tamu terlihat ke-11 pria tersebut sedang bercanda gurau tetapi kembali hening pas Haruto menghampiri mereka. Tatapan mereka datar dan menusuk, Haruto benci perasaan dejavu ini.

"Hyung.." Baru juga Haruto membuka suara mereka udah mulai bubar ke kamar masing masing. Meninggalkan Haruto dengan Yoshi yg setia menatapnya dingin.

Ketika Yoshi ingin berlalu kekamarnya dia merasa tarikan kecil di hujung kaosnya. "Hyung.. maafin haru kalo haru punya salah.. k-kenapa hyung begini?.. "

Haruto harem [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang