Nyesal 🐨x🦋

2K 78 28
                                    

Ini sumpah panjang gilak. Tiba tiba kepikir ✌🏻 2000+ words ⚠️ komen yg banyak ya~ mau tau reaksi kalian 😢




"Haru yuk pacaran." Haruto mengerjap matanya pelan. Ini... dia ga lagi mimpi? Beneran nih crush nya lagi nembak dia?! "K-kak jun... serius?" Tanya nya sedikit was was kerna setahunya Junkyu sungguh benci pada dirinya setiap dia memberi coklat, bekal atau apa apa ajah yg menunjukkan minat nya kepada si kakel.

"Beneran. Emang lo ga mau sama gw?" Junkyu menaikkan sebelah alisnya. "Mau! Haru mau!" Ucapnya berbinar. "Bagus, mulai sekarang lo pacar gw. Turutin kemahuan gw atau kita putus." Titahnya tanpa mahu mendengar bantahan. "Eum! Haru bakal nurut!" Ucapnya lagi dengan senyum manis.

Tanpa mengetahui terdapat 4 lagi siswa yg sedang bersembunyi di balik semak dan lagi ngetawain dirinya.

.

.

.

Kira kira udah 1 bulan haruto menjalinkan hubungan dengan junkyu. Sepanjang sebulan itu juga tubuhnya sering di pukul dan menjadi sasaran amuknya junkyu. Tetapi dia tetap bertahan kerana percaya bahawa junkyu sayang padanya cuma ketutup sama gengsi nya.

"Hahaha... gw ga nyangka mau mau aja si cupu nurutin lo!" Ngakak Jihoon dan Yedam. "Emang bego kali tuh anak. Udah gw bilang gw ga bakal mau sama dia tetap aja percaya sama gw." Junkyu menogak segelas beer yg dibeli oleh Haruto dan dihantarkan ke tongkrongan mereka.

"Huft... junkyu! Ini wine nya habis!" Amuk hyunsuk kerana wine favorite nya habis. "Ck! Ya bentar." Junkyu nelpon Haruto. "Haru antarin wine sekarang." Pintanya. "Tapi kak jun... haru ga punya wine." Ucapnya polos. "Lo bego ya?! Beli lah!" Hampir saja dirinya membanting phonenya.

"Iya bentar lagi haru bakal ke sana. Ada apa apa lagi?" Soalnya junkyu bakal nampar atau memakinya sekiranya dia melupakan sesuatu. "Ga! Itu ajah!" Langsung di tutup panggilannya sepihak tanpa mendengarkan Haruto.








Plak!

"Mana rokoknya?!" Junkyu melepaskan tamparan ke pipi mulus haruto sehingga empunya oleng dengan bibir yg sobek. "Maaf.. kak jun ga bilang-" sekali lagi tamparan yg si manis dapatkan. "Bodoh! Orang kalo minum udah tentu bakal nyebet! Beli rokoknya sekarang!"

"Tapi haru udah ga punya duit.." Haruto menunduk saat melihat tangan Junkyu yg sepertinya bakal mukul wajahnya lagi. "Nih! Sekarang lo pergi dan jangan berani kabur!" Ugutnya sebelum mendorong haruto keluar dari mansion nya.

"Kek nya bakal hujan deh." Yoshi melihat ke arah langit setelah mendengar bunyi guruh. "Terus?" Junkyu bodoamat ga peduli mau hujan kek ribut kek yg penting rokoknya harus ada. "Gimana kalo dia sakit?" Yoshi kembali bertanya.

"Ya kalo sakit ke hospital aja! Peduli apa gw?" Ucapnya yg diketawai member yg lain. Tidak lama setelahnya hujan turun dengan deras.

Ding dong~

"Itu udah sampe rokoknya." Mereka bergegas ke pintu dan terlihat haruto yg basah diguyur hujan dengan dua kantong plastik. "Ini kak jun... haru udah bisa pulang?" Tanya nya sambil menyerahkan plastik tersebut.

"Huh... udah sono pulang!" Halau junkyu tanpa belas kasihan. "Bentar! Haru ga mau ganti baju dulu?" Tanya yoshi. "Ga papa kak yosh, haru harus pulang." Belum sempat dia melangkah pergi tangan junkyu menghentikannya.

"Itu apa?" Dia menunjukkan kantong plastik yg langsung disembunyikan di balik badannya. "Oh- ini punya ayah. Haru emang disuruh beli ini. Yaudah, haru pulang dulu ya." Tanpa berlengah si manis meninggalkan perkarangan mansion tanpa payung atau jas hujan.

Haruto harem [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang