BAB 3 : PENYERANGAN

811 66 293
                                    

Cos 70° - Cos 50°
Sin 70° - Sin 50°

"Saat sabit telah terbentuk, maka seluruh musuh akan habis di tangan mereka"

***

🎶 Royalty — Egzod & Maestro Chives🎶

🎶 Royalty — Egzod & Maestro Chives🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Suasana di daerah yang begitu dekat dengan SMA BIRLIN, dan menjadi tempat di mana terdapat salah satu markas ABRIGAR yang sering disebut sebagai 'markas selatan', kini terlihat begitu ramai dengan rombongan yang menyerang mereka secara tiba-tiba. Padahal, seingat mereka, tidak ada satupun dari mereka yang mencari masalah, lalu apa-apaan ini? Penyerangan ini terjadi bahkan pada saat mereka tengah asik makan bersama. Sungguh anak-anak tidak bermoral yang berani menyerang seperti ini. Hanya pengecutlah sebutan yang pantas untuk mereka.

Para anggota ABRIGAR yang ada di situ sekarang nampak terengah lelah. Jumlah mereka kali ini kalah banyak dengan mereka yang menyerang, tapi, bersyukur juga karena mereka berhasil menumbangkan setengah dari banyaknya orang-orang itu.

ABRIGAR memang memiliki anggota yang sangat unggul disemua bidang. Dan tidak pernah lemah untuk masalah bela diri ataupun petahanan diri, entah itu anggota Inti ataupun anggota biasa.

Pertempuran yang terjadi dengan kurangnya anggota dari ABRIGAR tidak berlangsung lama, karena beberapa saat kemudian, terdengar deru motor yang begitu ramai, diikuti dengan sorakan yang langsung membuat geng yang menyerang markas selatan ABRIGAR, yakni Graziar, menegang sempurna.

"ABRIGAR, sabit!" Arzy berteriak kuat memberikan arahan dengan tangan Ezra yang menjadi kode. Laki-laki tampan kelahiran Bandung itu membentuk jari tangannya seperti bentuk huruf C.

Mereka semua menyebar sesuai arahan dari Arzy dan kode dari Ezra. Para penjaga markas Selatan menghembuskan nafas lega, wajah letih itu nampak menampilkan sebuah senyum bahagia yang terlempar pada sang Ketua di depan sana.

"Salam Selatan, Inti ABRIGAR!" sapa Raziq, laki-laki yang memimpin markas Selatan. Ia meletakkan kepalan tangan kanannya di dada kirinya sendiri, sambil sedikit menundukkan kepalanya.

Arzy mengangguk sekilas sebagai jawaban, ia langsung menepuk pelan bahu Raziq, seolah memberikan kode yang langsung diangguki oleh temannya itu. Mereka memang memiliki banyak sekali kode, yang tidak diketahui oleh geng lain, dan tentu saja itu yang membuat mereka semua selalu di waspadai.

Ezra yang di samping kiri Arzy tersenyum miring. Dengan segera ia melajukan motornya, maju dan bergerak mengepung Ketua serta wakil dari CANIPUS yang tidak dapat berbuat apa-apa sekarang.

"Wohoo, Ghino si siput," seru Ezra, menghentikan motornya tepat di depan mereka. "Di mana nyali itu dibeli, sampe berani ngajak main secara langsung, hm?" alisnya terangkat dengan tatapan seolah tengah merendahkan mereka yang ada di depannya sekarang. "Ahh, lihatlah, sekarang kalian terkepung sabit. Masih mau melanjutkan permainan?"

ESMERAY : Fatum CalculationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang