BAB 13 : SHE IS ... ?

187 23 27
                                    

X² + 6 + 3 = (xâ2)

"Alam bertindak, mengikuti keinginan duniawi untuk menyembunyikan rahasia dari keindahan"

***

🎶 She knows - Ne Yo ft. Juicy J 🎶

 Juicy J 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Perjalanan dalam keindahan kota Bandung, berhasil mencuri perhatian seluruh peserta olimpiade. Mata mereka tidak bisa berhenti melirik ke luar jendela, menikmati berbagai pemandangan dari kota dengan banyak sebutan itu.

Bahkan untuk dia, yang sedari tadi tidak lepas arah pandangnya dari jendela. Otak yang selalu dipakai untuk berpikir dengan begitu keras, kini terasa begitu ringan-rasa santai yang menyegarkan kepala.

Erabel tersenyum tipis beberapa kali ketika dia melihat pemandangan antara para penjual dan pembeli yang saling melempar senyum, juga bagaimana kebahagiaan orang-orang yang nampak tengah menghabiskan waktu di berbagai tempat yang mereka lewati.

Tidak berlangsung lama, sekitar dua puluh lima menit mereka tempuh, akhirnya sampailah mereka pada sebuah hotel besar yang begitu besar, megah, juga sering mereka dengar namanya di mana-mana.

Di sini-lah mereka sekarang, Abravand Hotel.

Tidak ada yang tidak tau hotel besar itu. Kemegahan yang bahkan sudah nampak dari jauh, hanya dengan melihat bagaimana besarnya halaman sebelum mendapati hotel tersebut, membuat mereka semua yakin jika ini adalah salah satu fasilitas terbaik dari para panitia olimpiade untuk mereka semua.

Ketika turun dari bus, Erabel tersadar ternyata ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan bus mereka. Oh, jika diingat-ingat lagi, mobil tersebut bahkan yang sedari tadi seolah tengah memimpin perjalanan.

Para panitia beserta para peserta olimpiade turun dari bus masing-masing, dan mata Erabel dapat menangkap bagaimana dia—seseorang yang tadi sempat membuat gempar seluruh penghuni bus 1—tengah berdiri di depan para pelayan yang datang menyambut beserta dengan manager hotel itu.

"Selamat datang, Tuan Muda," sapa sang Manager tersenyum ramah padanya.

Dia yang di sambut ikut tersenyum. "Hai, Om. Makasih sebelumnya, tapi, sambut mereka aja, ya. Aksa di sini hanya liburan doang."

Mendengar itu, sang Manager terkekeh pelan. "Iya, saya tau. Tadi Nyonya besar sudah memberitahu, jadi..."

Tatapannya kemudian beralih pada beberapa panitia yang ada di depannya.

"Mari kami antarkan sampai ke aula utama. Ketua Panitia telah menunggu di sana."

"Oh, iya, terima kasih." Salah satu panitia tersenyum membalas dengan begitu ramah. "Untuk yang tidak ikut olimpiade—" matanya beralih pada Aksa dan juga Agham yang serempak menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ESMERAY : Fatum CalculationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang