5 × 27 = x × 1
9 35 14"Dari teman bisa menjadi lebih, bukan?"
— Iona —***
🎶 Me, Myself, and I — GEazy & Bebe Rexha 🎶
***
"Iona, dari mana saja lo? Gue cariin juga." Panggilan itu membuat seorang Izora Oriana Philomena menoleh. Alisnya berkerut dengan tatapan penuh tanya. Gadis cantik itu baru saja kembali dari toilet dan nampak terkejut karena bertemu dengan sahabatnya di koridor."Kenapa?" tanya Iona.
Seryanie Miraltin memutar kedua bola matanya malas. "Bu Vary nyariin lo, setan. Ngilang mulu, pantas aja suka di ghosting lo sama crush."
"Anjing." Mata Iona membelalak, garang. "Mulut lo, astaga!"
"Ya, lagian. Lo itu anak olimpiade, cobalah untuk kagak menghilang again, please. Capek gue nyariin lo!" omel Eryn.
Mendengar itu, sontak saja Iona terkekeh pelan, ia lalu memeluk tubuh sahabatnya itu, berharap bisa meredakan amarahnya.
"Maaf, sayangku," ucap Iona menatap wajah Eryn yang juga tengah menatapnya. "Bu Vary di mana? Biar gue samperin aja sekarang,"
"Di lab Fisika."
"Oke, thanks, gue pergi, ya. Nanti gue traktir starbucks malam minggu. Jangan marah-marah lagi, my love."
Setelah berpamitan, Iona langsung berlari pelan meninggalkan Eryn yang menatap punggungnya dengan tatapan sulit diartikan. Jangan lupakan senyuman jenakanya
"I hope you like the suprise, bestie."
••÷ 𝓔z𝔶 ÷••
"Bu, saya bawa minuman!" dari luar lab Fisika yang bersebelahan langsung dengan lab Bahasa, datanglah keenam Inti ABRIGAR, membuat ramai tempat itu dengan seruan Aksa sebagai pembuka.
Dua dari Inti ABRIGAR memegang kantong plastic berisi minuman yang dengan begitu girang, mereka langsung masuk kedalam lab Fisika setelah membuka sepatu.
"Eh, kok kalian juga kesini?" Bu Vary selaku salah satu guru pengawas dalam lab Fisika terkejut melihat kedatangan anggota tambahan, dan itu membuat para Inti ABRIGAR menyengir lebar terkecuali Arzy dan juga Liam.
"Daya tarik pas dengar suara Ibu manggil Ezy terlalu kuat, gak bisa buat saya berpaling untuk hal yang lain makanya saya juga mau ikut untuk ketemu Ibu," jawab Aksa, menaik turunkan alisnya—menggoda Bu Vary.
Bu Vary yang sudah sangat terbiasa hanya menggeleng saja. "Ya sudah, kalian duduk dulu. Kita tunggu Iona datang, baru Ibu jelasin, ya, Arzy?"
"Iona?" Agham menaikan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESMERAY : Fatum Calculation
أدب المراهقينTidak semua indah seperti apa yang selalu diinginkan di dunia ini. Semua terjadi sebagaimana jalannya takdir mengatur semua hal termasuk dalam hubungan percintaan, pertemanan, dan segalanya untuk masa depan. Cinta bagaikan Matematika yang begitu rum...