🌹(4) Finally I Chose You 🌹

122 16 2
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Hari ini kepindahan Rasya dan Prilly ikut menemani Rasya, Prilly dari tadi menangis karena harus berpisah dengan Rasya, sedangkan Rasya berusaha menenangkan Prilly.

"Aku sedih gak bisa ketemu kamu lagi, Sya ... hiks ... hiks ..." lirih Prilly yang sesenggukan.

"Lho? Kita bakal ketemu lagi kok sayang, nanti kan kita bisa video call, telpon, dan aku bakal sleep call kamu tiap malam. Kita gak pisah sayang," kata Rasya yang menjelaskan pada Prilly.

"Tapi aku maunya ketemu kamu langsung Rasya," kata Prilly.

Rasya hanya bisa menghela nafas pelan dan ia memegang kedua pundak kekasihnya itu, "sayang, dengerin aku ya. Kita itu bakal sama-sama, kita cuman pisah sementara aja dan aku janji pasti kita akan sama-sama lagi, aku janji aku akan kerja keras untuk secepatnya melamar kamu," kata Rasya dengan sungguh-sungguh. Perasaan Prilly selalu dibuat tenang dengan ucapan Rasya, "senyum dong sayang," ucap Rasya, Prilly pun tersenyum menatap wajah Rasya, tangan Rasya menghapus air mata Prilly.

"Janji ya jangan tinggalin aku walaupun kamu jauh sama aku?" kata Prilly.

"Janji sayang," ucap Rasya sambil mengangguk.

"Mumpung ada waktu, kita jalan-jalan dulu yuk!" ajak Rasya.

"Ayo!" jawab Prilly dengan semangat.

Rasya pun kembali masuk kamar untuk mengambil kunci motor.

"Bunda! Rasya pergi sebentar sama Prilly ya!" pamit Rasya.

"Jangan lama-lama ya, nanti kita telat. Jam 1 kita berangkat ke Jakarta!" ucap bunda Rasya.

"Siap bun!" kata Rasya, lalu menghampiri Prilly sambil membawa motornya, "pake helmnya sayang," kata Rasya yang memberikan helm pada Prilly.

Prilly pun memakai helm lalu naik motor Rasya dan mereka pun pergi untuk menghabiskan waktunya bersama.

"Kita mau kemana, Sya?" tanya Prilly.

"Nanti juga kamu tau kok sayang," jawab Rasya, Prilly pun memeluk erat pinggang Rasya sambil tersenyum. Sementara Rasya ikut tersenyum dengan perlakuan Prilly.

Waktu kebersamaan mereka semakin berkurang, saat Rasya pergi Prilly harus terbiasa tanpa Rasya yang selalu mengajaknya dan menemaninya kemana pun dan kapan pun walaupun hanya sekedar jalan-jalan keliling kota Bandung.

Pacaran hampir 2 tahun membuat Prilly sudah nyaman dengan Rasya, makanya ia sangat berat untuk berpisah dengan Rasya walaupun masih 1 provinsi dan Prilly bisa saja menyusulnya suatu saat nanti.

Mereka sampai di sebuah danau yang tenang dan Prilly pun turun dari motor Rasya sambil melepas helmnya. Lalu Rasya menuntun Prilly untuk melihat danau supaya lebih dekat.

"Kamu kenapa bawa aku kesini?" tanya Prilly ketika mereka berhenti.

"Kamu inget gak sama tempat ini?" tanya balik Rasya.

"Ya inget dong! Masa aku lupa?" ucap Prilly, "kamu belum jawab aku, Sya."

"Aku bawa kamu kesini supaya kamu gak lupain aku," jawab Rasya.

Prilly mengernyit heran, "kok kamu mikir aku bakalan gitu sih!? Mana mungkin lah aku bakal lupain kamu," kata Prilly.

"Aku bukan berpikiran jelek sama kamu sayang, tapi aku pengen aja mengingat masa awal kita ketemu. Aku pengen menghabiskan waktu sama kamu sebelum aku ke Jakarta," ungkap Rasya.

"Bukan perpisahan selamanya kan kamu bawa aku kesini?" tanya Prilly memastikan.

"Ya nggak dong sayang, aku kan sayang sama kamu mana mungkin aku ninggalin kamu selamanya? Kecuali kalau aku meninggal nanti kan gak ada yang tau." kata Rasya yang membuat Prilly terkejut.

Finally I Chose You (Prequel The Power of Love) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang