🌹(8) Finally I Chose You🌹

121 16 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Selama Prilly bekerja di Jakarta, Rasya selalu menjemput Prilly walaupun kadang telat karena Rasya sibuk dengan pekerjaannya juga. Prilly juga sudah banyak kenal dengan orang-orang di kantor dan ia juga sering menyapa orang-orang disana.

Rasya sudah menunggu kekasihnya di depan rumah, ia pun melirik jam tangannya dan sudah hampir 10 menit kekasihnya belum juga keluar. Saat ia turun untuk masuk ke dalam, kekasihnya pun keluar rumah yang sudah rapi.

"Prilly berangkat dulu ya bi," pamit Prilly pada bibi Riva sambil mencium punggung tangannya.

"Hati-hati ya, Pril," ucap bibi Riva yang diangguki Prilly, lalu bibi Riva melihat Rasya, "udah nunggu ternyata pacar kamu," ucap bibi Riva.

Prilly pun terkekeh pelan, "iya bi," jawab Prilly. Lalu Prilly pun pergi menghampiri Rasya yang sudah menatapnya dari tadi.

"Maaf ya lama, aku cari dulu dokumen yang harus dikasih ke bos hari," ucap Prilly menjelaskan.

"Udah ada dokumennya?" tanya Rasya.

"Udah kok," kata Prilly. Lalu Rasya memakaikan helm pada Prilly dan mengantar Prilly ke kantornya.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di depan gedung tinggi, Prilly turun dari motor Rasya dan memberikan helm yang dipakainya.

"Sayang," kata Rasya dan Prilly menoleh sambil berdehem, "hari ini aku gak bisa jemput kamu ya, soalnya aku ada jadwal motret di acara pernikahan selesai pekerjaan aku," kata Rasya.

Prilly tersenyum, "gapapa kok," jawab Prilly.

"Kamu gak marah kan?" tanya Rasya.

"Marah buat apa?" tanya Prilly yang heran.

"Ya takutnya marah karena aku gak jemput kamu," kata Rasya dan Prilly hanya terkekeh.

"Gak lah, lagian kamu juga kan kerja lagi selesai kerjaan kamu ini. Aku bisa kok naik taxi pulangnya," ucap Prilly yang diangguki Rasya.

Rasya pun melihat Prilly yang membuka tasnya seperti mencari sesuatu, "ada yang ketinggalan?" tanya Rasya.

"Gak ada kok," kata Prilly, "aku masuk dulu ya sayang!" kata Prilly sambil melambaikan tangannya pada Rasya lalu Prilly masuk kantor dan menuju lift.

Setelah lift terbuka Prilly langsung masuk dan saat akan menekan tombol ia terkejut melihat Ali yang masuk lift juga, begitupun Ali sama terkejutnya saat melihat ada Prilly disana. Ali langsung menekan tombol menuju lantai ruangannya dan pintu lift pun tertutup, Prilly merasa sangat canggung karena hanya mereka berdua saja di dalam lift.

"Pagi pak Ali," sapa Prilly agar tidak gugup.

"Pagi," jawab Ali yang menatap wajah Prilly dengan tatapan dingin.

Pelan-pelan Prilly mundur sambil merapikan pakaiannya.

Namun Ali malah ikut mundur mensejajarkan dengan posisi Prilly yang membuat Prilly agak kikuk.

Duh! Kenapa pak Ali malah ikutan mundur juga sih?

Akhirnya pintu lift terbuka dan mereka pun langsung keluar bersama yang membuat Ali dan Prilly saling menatap karena tubuh mereka hampir bertabrakan

"Ma-maaf pak, si-silahkan duluan," ucap Prilly yang mempersilahkan karena ia duluan saking gugupnya. Ali tak banyak bicara san langsung keluar lift duluan.

Setelah keluar dan sedikit memberi jarak saat berjalan dibelakang Ali, Prilly mengusap dadanya sendiri, "huft! Grogi banget sih gue sama pak bos!" gumam Prilly lalu ia menyimpan tasnya dan duduk menatap komputer di depannya.

Finally I Chose You (Prequel The Power of Love) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang