🌹(10) Finally I Choose You 🌹

138 17 1
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly sampai di sebuah restoran sesuai dengan alamat yang dikirim oleh Luna. Prilly melangkah berhati-hati sambil menutupi sedikit wajahnya dengan tangannya supaya ia tidak ketahuan oleh Azka. Ia pun melihat Luna yang sedang duduk sendirian di meja seperti menunggu seseorang, lalu segera ia hampiri temannya itu 

“Luna!” panggil Prilly yang menepuk pelan pundaknya.

Luna sontak menoleh cepat pada Prilly, “ish! Ngagetin aja lo!” sentak Luna yang mengusap dadanya.

Prilly hanya terkekeh pelan, “gelisah banget lo, tenang aja kali nanti juga pak Azka bakalan datang,” ledek Prilly.

“Apaan sih lo, biasa aja kok gue!” elak Luna yang merapikan rambutnya.

Prilly tau pasti Luna sedang gugup karena akan bertemu dengan Azka setelah beberapa kali menolak ajakan Azka, entah apa yang akan mereka bicarakan nanti Prilly jadi penasaran sekarang.

“Pak Azka masih dimana?” tanya Prilly.

“Katanya masih di jalan sih,” jawab Luna yang membaca pesan dari Azka, “lo duduk aja dulu disini temenin gue,” kata Luna yang diangguki Prilly.

“Kayaknya pak Azka mau lamar lo deh, Lun,” tebak Prilly yang membuat Luna melotot.

“Ngaco lo! Ini juga terpaksa tau gue terima ajakan dia karena gue gak enak nolak terus!” jelas Luna.

Tak lama Luna melihat Azka dan Luna langsung menyuruh Prilly pindah ke tempat lain sebelum ketahuan, dengan cepat Prilly langsung memilih meja yang tidak terlalu jauh dari meja Luna, ia akan memantau Luna sesuai dengan permintaannya. Prilly langsung memakai kacamata hitam dan juga masker yang dibawanya di tas.

“Maaf sudah menunggu lama,” ucap Azka begitu datang dan duduk di hadapan Luna.

“Tidak apa-apa kok pak,” kata Luna sambil tersenyum kikuk.

“Sudah pesan makanan?” tanya Azka.

“Belum pak,” jawab Luna. 

Lalu Azka pun memanggil pelayan yang ada di sana, lalu pelayan itu datang dan memberikan buku menu pada mereka. Azka dan Luna pun membuka buku menu dan memilih-milih makanan serta minuman, kemudian pelayan langsung mencatat beberapa menu yang dipesan oleh Azka dan juga Luna lalu kembali ke belakang.

Suasana diantara mereka berdua menjadi hening, sesekali Luna menghadap ke jendela restoran untuk membuang kegugupan yang sedang dialaminya. Sedangkan Azka tersenyum melihat Luna yang terlihat gugup di hadapannya.

“Aluna?” Luna langsung menoleh pada Azka, “ada yang sedang kamu pikirkan?”

“Tidak ada kok pak!” elak Luna dengan cepat sambil menggeleng.

“Apa boleh saya tanya sesuatu sama kamu?”

Luna langsung mengangguk, “silahkan pak,” jawabnya.

“Kalau kamu tidak keberatan, apakah saya boleh mengenal kamu lebih dekat lagi?” ucap Azka yang membuat Luna langsung terkejut mendengarnya.

“Maksudnya bagaimana pak? Saya gak paham …” ucap Luna.

“Sejak lama saya ingin mengenal kamu lebih dekat dan baru kali ini saya diberi kesempatan untuk mengajak kamu makan malam,” ungkap Azka dan Luna masih mendengarkannya, “tentu alasan saya ingin mengenal dekat kamu karena saya mencintai kamu Aluna,” sontak Aluna langsung tercengang hebat sampai menutup mulutnya sendiri yang shock.

Sementara Prilly yang berada diseberang sana ikut terkejut dengan ucapan Azka, Prilly pun sampai terbatuk karena tersedak saat minum kopi yang ia pesan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finally I Chose You (Prequel The Power of Love) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang