Seluruh kelas E baru-baru ini mengalami hal-hal yang membuat mereka meragukan dunia. Mulai dari kejadian bulan yang hancur. Masuk ke kelas E terburuk. Hingga mendapat guru yang mungkin juga bukan manusia dan masih seorang kriminal? Dan juga harus membunuh guru mereka sendiri.
Dan sekarang kejutan bertambah satu lagi. Teman sekelas baru mereka ternyata bukan dari bumi! Tetapi dari dunia lain.
Agak menakjubkan karena hal ini hanya bisa terjadi di novel-novel online atau manga. Dan keberadaan itu sekarang dekat dengan mereka.
"Etoo. Freecss-san...."
"Gon saja Kayano-san. Freecss adalah margaku. Zoldyck juga marga Killua. Dia tidak suka seseorang menyebutnya dengan marga jadi jangan sebutkan tolong." Kata Gon dengan kalimat terakhir hampir berbisik. Namun tentu saja Killua masih bisa mendengarnya karena meja mereka tidak jauh.
"Aah maaf."
"Tidak apa-apa."
"Gon yah. Itu, kami ingin tahu apa kalian benar-benar dari dunia lain seperti kata Koro sensei. Aku masih tidak percaya jika dia yang menyebutkannya." Nakamura yang datang bersama Kayano berkata.
"Benar."
"Hmm apa ya yang bisa ditunjukkan untuk bukti." Gon berfikir keras.
"Nen." Ujar Killua mengingatkan. Killua tahu karena dia sudah mencari tahu bahwa orang-orang disini tidak memiliki Nen. Guru mereka, gurita, yang namanya Koro sensei pun tidak memiliki Nen. Kekuatannya sendiri berasal dari gennya yang menurut Killua tidak alami, seperti tangan kanannya.
"Benar! Nen! Akan aku tunjukkan. Killua juga ayo pergi!" Gon berkata sembari menarik Killua keluar dari kelas.
Saat ini waktu istirahat dan kebanyakan siswa ada di luar kelas. Dan mereka memperhatikan gerakan diisini. Mereka juga penasaran jadi mereka mengikuti.
Mereka berjalan melewati hutan dan menemukan sebuah batu besar sebelum berhenti.
"Akan ku tunjukkan!" Ujar Gon sembari melakukan kuda-kuda persiapan.
"Jangan gunakan Jajanken." Killua mengingatkan.
"Oke."
Gon juga tahu itu karena batunya masih sangat kecil dibandingkan dengan yang ada di Masadora. Gon hanya menggunakan sedikit Nen, membentuk Ko disekitar kepalan tangannya dan melancarkan serangan sepelan mungkin seperti slow motion.
"Apa yang Gon lakukan? Itu bahkan sangat lambat." Terasaka menyuarakan benak seluruh kelas E.
"Lihat saja." Ujar Killua.
Kepalan tinju Gon sekarang dekat dengan batu dan sekarang mengenainya. Gerakannya terlihat seperti menyentuh batu itu dengan pelan dimata kelas E. Namun begitu saling bersentuhan, batu itu pecah berkeping-keping seolah dari awal memang benda yang rapuh.
"!!!"
Seluruh kelas E ricuh dan berdiskusi dengan semangat. Lagipula disini Jepang dan banyak penggemar anime dan manga. Selama itu tidak membahayakan mereka, mereka sangat bersemangat ketika melihatnya sendiri.
"Ini akan sangat berguna untuk membunuh Koro sensei." Ujar Isogai.
Kemudian mereka sadar dan menjadi semakin bersemangat.
"Ayo buat rencana!"
"Oouuu!!!"
"Tidak peduli berhasil atau tidak. Coba saja dulu!"
"Benar!"
"Apa maksud kalian?" Tanya Gon.
"Koro sensei yang mengajar kita matematika tadi pagi bukan? Kenapa ingin membunuhnya?" Killua masih bertanya walau sudah melihat mereka melancarkan serangan pada guru mereka tadi pagi saat masa perkenalan.