"Kanzaki-san, bento milikmu sangat indah." Ujar Kayano.
Saat jam istirahat Kayano biasa berkumpul dengan Kataoka dan Kanzaki. Kadang-kadang Nagisa juga ikut namun sekarang dia sedang pergi ke toilet.
Namun saat ini bukan jam istirahat. Dosa apa yang mereka perbuat dikehidupan sebelumnya untuk sekarang mendapat kelas diatas gunung? Menyusahkan mereka untuk berangkat lebih awal dan bahkan sarapan di sekolah! Karena itu juga tas mereka semakin berat karena membawa dua kotak bekal setiap hari.
"Bento Kayano sangat imut. Nasi kepalnya berbentuk kucing."
"Kataoka-san seperti biasa ya~."
"Yaa. Aku harus mengurus kelas bersama ketua jadi aku harus berangkat lebih awal. Tidak banyak waktu untuk bersiap."
"Pasti sangat berat!"
"Tapi ngomong-ngomong kali ini bukan aku yang atau ketua yang datang lebih dulu."
"Heeee, apakah ada murid yang begitu rajin dikelas ini?"
"Aku tidak tahu apakah bisa disebut rajin? Karena aku melihat mereka tidur di lantai."
"Heeee siapa?!"
"Gon dan Killua. Bukankah mereka sekarang masih tidur di barisan belakang?" Kata Kataoka sembari menunjuk sudut belakang kelas. Dan dilantai terdapat dua anak kecil tidur berdampingan. Sungguh, jika tidak diingatkan mereka tidak akan tahu.
"Uwaaah berantakan tapi imut!" Kata gadis pirang, Nakamura yang yang baru saja datang.
"Apakah mereka sudah sarapan? Haruskah kita bangunkan mereka? Jika tidak akan terlambat untuk sarapan saat bel masuk kelas berbunyi." Tanya Kayano.
"Tidak perlu bangunkan Gon." Killua sudah menyadari keributan mereka sejak lama. Bahkan dalam tidurnya dia tetap waspada, yang sudah menjadi kebiasaannya. Tentu saja dia mendengar obrolan mereka.
Killua bangkit dan mendekati mereka sembari merapihkan seragamnya yang kacau selepas tidur. Namun dia melepas jasnya untuk Gon kenakan sebagai selimut.
"Aku juga ingin sarapan. Terutama Gon, dia tidak terbiasa menahan rasa lapar. Tapi kami tidak punya uang." Kata Killua dengan tenang.
"Eeeeeeeeeeeh."
"Ooh benar, kalian mengatakan mata uang dunia kalian berbeda dari kita kemarin." Maehara yang selesai dengan jadwal piketnya bergabung.
"Benar. Jadi pijamkan aku uang. Akan ku bayar nanti."
"Berapa?" Tanya Kayano.
"2000 Yen. Aku sudah menyelidiki tadi malam dan 2000 Yen cukup untuk kita berdua sarapan."
"2000 Yen cukup untuk makan selama 2 hari!!!" Batin semua orang.
"Kita sedang dalam masa pertumbuhan jadi toloooong!" Killua mengeluarkan puppy eyesnya. Membuat para gadis tidak tahan dan akhirnya mengeluarkan dompet mereka.
"Terimakasih!" Killua mendapatkan uangnya, dia puas dan tersenyum layaknya seorang anak pada umumnya. Namun batin para gadis semua serempak meneriakkan hal yang sama.
"Pria ikemen benar-benar menyeramkan!!!"
"Tapi akan butuh waktu lama untuk beli sarapan. Setidaknya kita berangkat sekolah saja butuh satu jam untuk naik gunung. Dan minimarket terdekat masih harus berjalan lagi sekitar 10 menit dari kaki gunung." Kata Isogai.
"Bel sekolah akan berdering 20 menit lagi." Kata Nagisa yang baru saja tiba.
Namun Killua tidak cemas sama sekali dan sedang melakukan peregangan.