Chapter 6

399 48 0
                                    

Kelas E kedatangan orang aneh lagi.

Lagi?

Tentu saja karena Koro sensei, Gon dan Killua juga dihitung.

Jika ditempatkan di kelas lain. Keadaan siswa laki-laki pasti sudah kehilangan banyak darah ketika melihat wanita ini. Namun Kelas E yang sudah hampir mati rasa dengan kejutan yang hampir datang setiap hari, saat ini dengan tenang mendengarkan perkenalan Karasuma sensei. Kecuali Okajima.

Wanita berambut pirang didepan mereka bernama Irina Jelavic. Yang akan menjadi guru bahasa Inggris mereka.

Tidak ada yang salah dengan penampilannya. Melainkan dia sangat cantik dengan tubuh yang sangat seksi. Namun kenapa kelas E memasukannya dalam kategori aneh?

Karena seleranya! Mereka semua bersumpah tidak ada yang akan pernah jatuh cinta dengan Koro sensei!

Namun wanita ini memilikinya!

Walaupun niatnya mendekati Koro sensei meragukan.

Dan mereka tidak suka hal itu. Mereka tidak suka Koro sensei dekat dengan wanita itu.

Jam istirahat, mereka gunakan untuk membunuh Koro sensei setelah makan siang. Killua dan Gon juga ikut karena mereka bosan. Menjadikan kegitan ini sebagai permainan.

Namun waktu bersenang-senang mereka terganggu oleh guru baru mereka. Irina Jelavic yang tiba-tiba datang dan minta dibelikan kopi Vietnam. Membuat mereka sedikit kesal.

Apalagi sikapnya yang meremehkan mereka setelah itu.

"Aku tidak berniat menjadi guru jika gurita itu tidak ada."

"Panggil aku Jelavic onee sama."

"Jadi apa yang ingi kamu lakukan selanjutnya? Bitch nee san?" Tanya Karma dengan segala keusilannya. Berhasil membuat Irina Jelavic kesal.

"Kau pembunuh kan?"

"Monster itu tidak bisa dibunuh oleh satu kelas ini. Memangnya kamu sendirian bisa membunuhnya?"

"Dasar bocah. Orang dewasa punya caranya sendiri." Kata Irina Jelavic dengan percaya diri.

Selanjutnya dia menoleh ke belakang dan menanyakan nama Nagisa. Kemudian yang tak terduga tiba-tiba menciumnya.

Entah kenapa Killua yang melihat tiba-tiba mengulurkan kedua tangannya untuk menutup mata Gon secepat mungkin. Sementara Gon kebingungan saat itu juga.

"Hee? Ada apa Killua?"

"Tidak apa-apa." Jawab Killua dengan tenang, namun dia berusaha keras untuk itu entah kenapa. Baru saat Irina Jelavic melepaskan Nagisa, Killua juga melepaskan Gon.

Irina Jelavic disana meminta Nagisa dan murid lain untuk memberikan informasi tentang Koro sensei. Sementara itu tiga orang pria asing datang dengan barang bawaan yang terlihat berat. Yang kemungkinan besar menjadi alat2 yang akan mereka gunakan untuk rencana mereka.

Semua orang menyaksikan profesional bersiap. Dengan kebencian semakin membesar dihati mereka. Entah dengan cara licik Irina Jelavic, ataupun mungkin juga fakta bahwa Koro sensei yang mereka hormati memiliki pemikiran yang menyimpang. Walaupun mereka tahu kebanyakan orang dewasa seperti ini.

Setelah itu tidak tahu apa yang Irina Jelavic dan Nagisa bicarakan di kantor. Tapi satu hal yang mereka tahu dengan jelas, sepertinya Nagisa mengalami trauma.

Jam pelajaran bahasa Inggris, seperti yang dijanjikan Irina, belajar mandiri. Mereka memang kelas E yang tidak ada harapan namun bukannya tanpa kemauan belajar. Semakin lama hening dikelas semakin kesal mereka.

"Nee Bitch sensei. Cepat mulai pelajarannya dong." Maehara bersuara.

"Benar Bitch sensei."

Kemudian mereka dibungkam dengan cara yang tidak terduga tapi berhasil membuat mereka lebih kesal. Dengan Gon ikut bersama mereka. Killua sendiri tidak ingin melakukan hal yang konyol dengan mereka.

Belajar mandiri? Dia sedang melakukannya sekarang. Dengan kamus bahasa mereka ke bahasa Jepang yang diberikan Koro sensei, yang sudah selesai dia baca. Dan kamus yang masih dia baca sekarang, kamus bahasa Inggris.

Saat jam pelajaran olahraga, semua orang melihat Irina dan Koro sensei pergi ke gudang bersama. Dengan perasaan yang campur aduk.

Suara tembakan yang berisik terdengar tak lama kemudian. Killua menduga itu adalah rekan-rekan guru baru mereka.

Namun sepertinya gagal karena setelah itu teriakan Irina terdengar. Dan lebih ambigu. Membuat dahi Killua berkerut.

"Nee Killua. Apa yang terjadi disana?" Tanya Gon."

"Jangan dengarkan Gon!"

"Hee? Kenapa?"

"Pokoknya jangan!"

Tapi melihat Maehara dan Okajima pergi untuk melihat, Gon malah mengikuti. Gon sebenarnya tahu sesuatu tapi suara Irina yang seperti dipaksa membuatnya tidak bisa diam saja. Killua akhirnya tidak punya pilihan lain selain mengikuti.

Begitu dia kesana Killua mendengar Nagisa bertanya, "Koro sensei apa yang kamu lakukan padanya?"

"Entahlah. Orang dewasa punya cara kerjanya masing-masing." Jawabnya dengan wajah yang berubah menjadi putih hampa. Membuat Killua ingin memukulnya sekali.

Semua orang kemudian memasuki kelas begitu bel berbunyi. Meninggalkan Irina disana. Namun tidak sendiri melainkan Killua tinggal.

"Gagal?" Tanya Killua dengan meniru ekspresi Karma.

"Dasar bocah! Untuk apa masih bertanya padahal sudah lihat sendiri!"

"Nee, Nagisa sudah memberitahumu semua kelemahan Koro sensei tapi kamu tetap gagal." Killua tidak bisa menahan tawa kali ini.

"Sebagai Profesional kamu gagal terlalu buruk."

"Diam dasar bocah yang tidak tahu apa-apa!"

"Aku? Aku bahkan tidak perlu trik untuk mencoba melukainya."

Killua memiliki sifat yang jika orang itu kasar padanya, dia juga akan mengembalikannya. Juga sejak dulu sepertinya dia selalu tidak bisa berkomunikasi dengan wanita. Killua tiba-tiba ingin menunjukkan demonstrasi yang bagus.

"Koro sensei! Aku juga ingin mencoba membunuhmu! Bisakah kita masuk kelas nanti?" Killua memanggil dengan keras pada Koro sensei didepan.

Namun sepertinya gagal karena jawaban Koro sensei tidak sesuai keinginannya, "Bisa kok. Tapi nanti. Sekarang waktunya kelas jadi cepat masuk!"

"Cih! Oke!"

Namun berkat provokasi Killua, Irina Jelavic semakin kesal. Dan kata-kata yang dia ucapkan menjadi semakin keterlaluan. Langsung menyentuh titik sakit kelas E sehingga mereka komplain dan bahkan melempar barang.

Gon juga kesal namun dia hanya bisa menggerakkan giginya dan mengepalkan kedua tangannya. Karena dia tidak suka menangani hal kecil dengan kekerasan.Dan dia sendiri tahu kekuatannya akan bisa menghancurkan orang biasa hanya dengan satu pukulan.

Dan Killua membantunya melemparkan pisau karet mengunakan Nen. Membuat pisau karet yang seharusnya tumpul menjadi tajam.

Namun Irina Jelavic tidak terluka. Karena pisau tersebut menancap pada papan tulis dibelakangnya, dan memotong beberapa helai rambutnya.

"Nee, Bitch sensei. Orang yang berlagak pintar biasanya jatuh paling cepat." Ujar Killua.

Kemudian atmosfer sekitar menurun beberapa derajat dengan tekanan yang familiar yang semua orang rasakan saat Killua melakukan percobaan pembunuhan pada Koro sensei.

"Jadi diamlah dan pergi panggil Koro sensei untuk menggantikanmu."

Class ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang