Sejak awal Gon datang kedunia ini, dia selalu merasa dunia ini aneh. Sebelum Ging mengantar kami berdua kemari, dia menjelaskan sedikit informasi tentang bumi.
Tidak ada Nen, masyarakat yang dominan tertib aturan, dan sedikitnya tingkat kejahatan. Setidaknya penjahat disini tidak akan berani untuk memusnahkan seluruh klan seperti Genei Ryodan, kecuali secara tidak sengaja seperti terjadinya perang.
Deskripsinya begitu tenang sehingga Gon menantikannya. Dan itu memang seperti deskripsi Ging. Namun Ging langsung mengajak kami berdua untuk melihat gelapnya dunia ini. Yang membuatnya terkejut.
Bahkan sampai sekarang Gon masih tidak tahu kenapa Koro sensei mengajar di kelas E ini, yang murid-muridnya akan menjadi pembunuhnya. Saat dia bertanya pun tidak ada yang tahu alasannya.
"Gon, nikmati saja hari-harimu disana, mengerti?"
Gon kembali teringat perkataan ayahnya. Gon seketika memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi. Toh apa yang akan diketahui nantinya akan terkuak. Lagipula Gon tau Koro sensei sangat menyukai murid-muridnya.
***
"Gon, aku akan pergi." Killua berkata.
"Neee Killua, kenapa aku tidak boleh ikut?" Gon merengek. Karena Killua akan pergi ke arena gelap sendirian. Meninggalkannya di kelas E sendirian.
"Karena kau masih harus belajar kanji bodoh! Tidak akan sempat jika harus menunggumu belajar bahasa Inggris. Dompet Koro sensei akan terkuras oleh kita saja nanti." Killua mengomel.
"Killua juga baru beberapa hari disini. Memang sudah menguasai keduanya?"
"Sudah wleek. Karena aku pintar." Seketika wajah kucingnya terlihat ketika sedang sombong. Ini juga karena pelatihannya dulu untuk harus menguasai suatu hal dengan cepat
Gon hanya bisa cemberut. Karena memang benar. Dan benar juga kalau mereka tidak bisa merepotkan Koro sensei lagi. Jadi Gon terpaksa mengucapkan selamat tinggal.
"Aku akan kembali dengan cepat. Lagipula orang-orang disini tidak memiliki Nen. Aku pasti bisa menyelesaikannya lebih cepat." Killua menghibur Gon dengan menggosok kepalanya. Berhasil membuat pemuda yang lebih pendek darinya itu tersenyum kembali.
"Ngomong-ngomong sehari hanya bisa 2 kali bertarung." Kata Irina. Menghancurkan suasana baik mereka.
"Oii! Jangan katakan itu! Merusak suasana sial!" Omelan Killua berhasil membuat Gon tertawa terbahak-bahak.
Sementara ada beberapa siswi yang masih didalam kelas menyaksikan mereka. Dan saling berbisik.
"Gon terlihat seperti istri yang tidak mau ditinggal oleh suaminya yang akan merantau." Ujar Nakamura dengan senyum aneh.
"Bisa-bisanya kamu terpikirkan hal itu." Kurahashi tertawa tak berdaya.
"Tapi secara nyata mereka memang begitu. Killua akan benar-benar merantau untuk nafkah mereka berdua dan membeli rumah." Ujar Kanzaki dengan wajah polos.
"Benar." -semua orang.
***
Pendek banget sad!
Aku juga sedih :'(
Tapi dah kelamaan gk up :'>