Sejuk dan sangat indah, sebenarnya tidak ada kata-kata yang dapat mengambarkan keindahan desa kecil ini. Bayangkan saja udaranya sangat sejuk, pemandangan hijau dimana-mana, air sungai yang jernih, dan nyanyian burung yang berkicauan.
Sungguh membuat semua orang ingin terus berada ditempat ini. Termaksud dengan gadis manis yang bernama Samnatha, ia selalu ingin selamanya berada ditempat ini, menurutnya berada didesa seindah ini membuat ia merasa berada didimensi lain, di kehidupan lain.
"Mah , Pah aku ingin di sini aja dong, gak mau pulang ah enak disini udaranya sejuk sekali banyak kebun teh dan pohon-pohon besar, kalo berada disini rasanya Samantha itu sedang menembus waktu karena tempat ini benar-benar sangat berbeda dengan rumah, kalo dirumah runseb banget Pah, pokoknya Smantha gak mau pulang," gadis kecil itu merengek-rengek kepada kedua orang tuanya.
"Eh gak boleh gitu dong sayang lusa kan Samantha sekolah, jangan kaya anak kecil gitu dong iya kan Pah."
"Pokoknya aku gak mau pulang mah, aku mau disini aku mau buat mesin waktu disini, disini kan sepi, gak kaya disana rame banyak yang gangguin aku mah."
"Loh ko malah ngomong gitu, kalo disana kan ada Mang Tarjo yang bisa bantuin Samantha angakat-angkat barang, bahan dan alat untuk buat mesin waktukan berat, Samantha," Papah Samantha mencoba membujuk anaknya dengan seribu cara, walaupun sebenarnya ia tidak yakin apa yang sedang dibicarakanya.
Itulah kehebatan kedua orang tua Samantha yang tak pernah memarahi Samantha yang berhayalan ingin membuat mesin waktu, mereka tidak ingin menghancurkan mimpi anak sematawayangnya yang masih berusia 7 tahun .
"Ayo dong Samantha cantik anak papah jangan egois gitu dong, papah janji deh akan membelikan film-film tentang menjelajah waktu, biar kamu punya referensi mau menjelajah waktu kemana."
"Serius pah? Mau beliin aku film-film, horee aku bisa ngeliat film itu sehabis aku pulang les, hore hore," Samantha pun pergi kedalam mobil.
"Anak mu tuh pah, aneh-aneh saja keinginanya."
"
Tapi tetep cantikan, ya iyalah kan Bapaknya Papah ganteng gini, mamah aja kelepek-kelepek kan," mencubit pingang istrinya dengan mesra.
"Ih papah apa sih, genit....," menarik hidung suaminya dengan penuh cinta.
Selama 8 jam keluarga harmonis itu menempuh perjalanan dari desa Sukaasri ke Kota Cirebon.*****
9 tahun kemudian...
"Samantha bangun-bangun lihat itu sudah jam berapa salat subuh sana cepat, nanti papah marah loh," Mamah Samantha berteriak untuk membangunkan anaknya yang sangat susah sekali bangun pagi.
"Samantha....!!!!."
"Duh iya ia mamah ini udah bangun mau ngambil air wudhu." Samantha pergi kekamar mandi untuk mengambil air wudhu, setelah ia selesai menyelesaikan kewajibanya ia mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
Samantha tumbuh menjadi gadis yang periang, ia tumbuh menjadai anak yang tomboi namun tetap manis, ia sangat supel sekali tak heran ia memiliki banyak teman disekolahnya.
Samantha terbiasa berjalan kaki kesekolah, walaupun jarak sekolah dan rumahnya agak jauh, itu semua ia lakukan karena ia sudah terbiasa dengan kebiasaanya sewaktu SD yang terobsesi mencari lubang cacing, yaitu lubang yang dapat menghubungkan dimensi lain atau lubang yang dapat membuat kita melompat kemasa depan, dan mundur kemasa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream?.
FantasySemua orang punya mimpi, termasuk aku. Aku terobsesi mengelilingi waktu sesuka hatiku. Tapi apakah itu hanya mimpi belaka?