Pagi ini menjadi sangat haru, bendera kuning kembali harus dilihat Samantha. Pa Tarjo meninggal dunia. Samantha sangat syok saat tahu bahwa mang tarjo meninggal dalam keadaan tidur seperti engkong meninggal, bulu kuduknya ikut berdiri seakan-akan ikut mengalami sebuah kesyokan yang sangat besar.
Rey langsung datang kerumah Samantha dan memeluk Samantha yang sedang menangis dipelataran rumahnya.
Kedua orang tua Samantha juga bergegas pulang, dan kini sedang berada diperjalanan. Istri mang tarjo sangat terpukul , Bu Tarjo menangis histeris, pembantu-pemabantu tetangga Samantha mencoba menenangkan istri Mang Tarjo itu.
Nabila berada didalam ia membantu teman Bu tarjo untuk mempersiapkan segala persiapan yang dibutuhkan untuk pemakaman.
Danil yang masih diperjalanan pulang sangat syok menerima SMS dari Samantha, dan ia memutuskan untuk langsung ke rumah Samantha.
***
Samantha masih menunggu kedua orang tuanya pulang, ia menunggu diruang TV, sedangkan seluruh pelayat berada diruang tamu termaksud Rey dan Nabila. Betapa terkejutnya ia saat melihat ada sebuah bekas permen karet diasbak rokok milik Pa Tarjo, mukanya seketika memucat.
"sejak kapan pa tarjo suka makan permen karet?"
***
Samantha bergegas keluar rumah lewat pintu belakang, ia harus menemukan lubang cacing, mungkin itulah yang ada difikiranya saat ini.
Ia menancapkan the sharp ditempat yang sepi dan secara diam-diam, namun sudah beberap tempat ia coba tapi ia tidak menemukan gelombang apapun, ia benar-benar merasa sangat lelah.
Saat perjalanan pulang kerumah ia melihat Danil yang sedang berhenti dilampu merah, ia berhenti dan menunggu Danil menghampirinya.
Danil melihat Samantha berada diserbang jalan, tanpa fikir panjang ia menepikan kendaraanya, lalu Samantha menghampiri dirinya dan naik kesepeda motornya, yang semakin mebuatnya terkejut adalah Samantha memeluknya sangat erat sekali. Ia meminta Danil untuk mengantarkanya kerumah Danil, entah mengapa Samantha tidak ingin pulang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream?.
FantasySemua orang punya mimpi, termasuk aku. Aku terobsesi mengelilingi waktu sesuka hatiku. Tapi apakah itu hanya mimpi belaka?