Tak selamanya logika benar

7 0 1
                                    


Pagi menyambut  hari dengan cerah, burung  beryanyi begitu juga Nabila yang beryanyi-nyanyi didalam WC , sehingga membuat Samantha bangun dari tidurnya. Mata Samatha masih lebam, dan wajah manis Samantha masih sangat lengket akibat menangis semalaman yang sangat. Ia berjalan keluar menuju ruang TV ia memutuskan untuk tidak bersekolah hari ini, ia menyuruh Pa Tarjo menulis surat sakit untuknya, maklum saja hanya ada Pak Tarjo saat itu, Bu Tarjo istri Pa Tarjo yang merupakan pembantu dirumah  Samantha sudah pergi kepasar sejak subuh. Setelah Nabila selesai dari mandinya Samantha langsung memberikan surat sakit kepada Nabila agar bisa disampaikan ke pihak sekolah.

Nabila sudah pergi kesekolah, kini ia sekarang seorang diri dirumah, karena Pak Tarjo mengantar Nabila kesekolah.

Kini ia sedang asyik menonton gosip pagi, untuk sekedar merileskan otaknya, walaupun otaknya masih saja berputar-putar, dan hatinya masih begitu sakit, ia coba menerima semuanya dengan ikhlas, ia benar-benar ingin melupakan semuanya, karena penjahat utama dalam cerita ini adalah sesosok yang sangat ia cintai dari dahulu, kepalanya benar-benar ingin pecah.

"Tha.. Samantha..." tiba-tiba ada suara yang memanggilnya dari belakang, ia menolehkan padangannya. Dan dia seketika tertegun melihat siapa yang datang.

Rey sudah mencoba memenekan bel sebelum masuk kedalam ruang TV, namun tidak ada satu orang pun yang merespon, sehingga ia memutuskan untuk langsung masuk, karena sebenarnya kebiasaan ini sudah ia lakukan sejak dahulu. "Hai apa kabar.." Rey tersenyum manis kepada mantannya yang terlihat sangat berantakan sekali.

Samantha sangat terkejut , Rey mantan kekasihnya tiba-tiba muncul dihadapannya saat suasana hatinya sangat kacau, terlebih saat penampilannya sangat berantakan. Saat itu ia masih mengenakan baju tidur, rambutnya terurai berantakan dan sangat kusut, belum lagi mata yang sedikit bengkak, dan muknya sangat lengket. Samantha benar-benar sangat terkejut sehingga tanpa disadari mulutya terbuka sangat lebar dalam beberapa detik, dan ia tersadar saat kelima jari Rey mengoyang-goyang didepan wajahnya. "Eh Rey..." Samantha mencoba membenarkan penampilannya itu.

"Kamu masih sama ya kaya dulu, kucel, jelek, bau lagi..." Rey duduk di samping Samantha.

Ia sangat malu  mendegar komentar Rey. "Hehehe,," Samantha mengaruk garuk kepalanya. "Eh kamu datang kapan ko gak ngabarin aku si..." Samantha membuka pembicaraan.

"Ngapain ngabarin kamu, semua nomer kamu gak aktif..!" protes Rey, ia langsung merebut remote TV di tangan Samantha.

***

Waktu istirahat tiba, Danil tak sabar ingin menemui Samantha rasanya ia sangat rindu . Ia sudah berkeliling mencari Samantha namun tidak bertemu juga, Nabila pun tak terlihat. Hingga akhirnya Aris memberitahu bahwa Samantha dan Nabila tidak berangkat.

Sepulang sekolah Danil memutuskan untuk kerumah Samantha, ia benar-benar ingin bertemu Samantha ia rindu dan juga kawatir, ia takut ada apa-apa dengan Samantha sehingga tidak bisa berangkat kesekolah hari ini.

Di tengah perjalanan ia sempat melihat Nabila masuk ke minimarket dekat sekolah, ia terkejut melihat Nabila karena Nabila mengenakan pakain seragam sekolah, yang berarti ia bolos kesekolah hari ini. Namun Danil mengacuhkannya begitu saja. Sebenarnya sehabis pulang sekolah seperti ini ia memiliki kegiatan rutin, namun karena sangat rindu kepada Samantha ia harus rela meninggalkan kegiatannya itu.

***

Samantha sudah mandi dan kini ia menjadi harum dan sangat cantik, karena ia dan Rey ingin pergi makan siang diluar.Samantha sangat antusias dengan kedatangan Rey yang tiba-tiba , Rey mampu mengobati hatinya yang sangat sakit saat ini. Saat mereka ingin keluar rumah, bel rumah Samantha berbunyi, dan Samantha memerinthakan Bu Tarjo untuk membukakan pintu.

My Dream?.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang