Hati Berkata

6 0 1
                                    

Hari ini Danil sudah menyiapkan mentalnya, ia sudah menyiapkan syair-syairnya, ia  tidak sabar untuk bertemu Samantha pujaan hatinya itu, hari ini ia sudah berencana menembak Samantha saat pulang sekolah dikelasnya, ia pun membuat janji dengan Samantha, dan Samantha menyetujuinya.

Danil begitu semangat hari ini ia tidak sabar untuk segera menembak pujaan hatinya itu. Sedangkan Samantha masih saja bengong sendirian ia masih terus berfikir siapa dalang dari semua ini, ia baru menyadari bahwa kunci dari semua misterius ini adalah "permen karet".

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, Danil bergegas dari kelasnya ia sudah tidak sabar lagi ingin mengungkapkan cintanya kepada Samantha.

Rey yang  berdiri didepan pintu kelasnya yang kebetulan bersebelahan dengan kelas Danil melihat Danil berjalan sangat tergesa-gesa ke arah kelas Samantha , ia juga melihat rawut wajah Danil yang berseri-seri, Rey meraskan ada sesuatu yang besar dengan Danil, lalu dengan spontan Rey mengikuti Danil dari belakang.

Samantha masih duduk dibangkunya, ia sendirian karena Nabila  bergegas kerumah sakit untuk mengjenguk pacarnya. Entah mengapa hati Samantha sangat berdebar saat Danil berjalan kearahnya.

Danil tiba-tiba menjadi sangat gerogi sekali, ia duduk disamping Samantha, ternyata Samantha pun merasakan apa yang dirasakan Danil. Ia mencoba untuk meraih telapak tangan Samantha yang sedari tadi dikepal oleh Samantha karena merasa gerogi, setelah berhasil mengegam telapak tangan Samantha ia langsung menatap mata Samantha dengan sangat dalam, kali ini ia benar-benar sangat gugup, lidahnya sungguh kaku syair-syair yang telah disiapkan untuk Samantha terasa sulit terucap, sehingga ia hanya bisa mengatakan.

"Kamu cantik." Tubuhnya terasa begitu dingin setelah mengucapkan kata itu.

Samantha tidak bisa berbuat apa-apa tubuhnya sangat kaku saat mata Danil menatapnya dengan sangat dalam, dan pipinya langsung saja berubah menjadi merah saat Danil merayunya tadi, nafas Danil begitu hangat saat mengucapkan sebuah rayuan tadi, ia hanya bisa tersenyum manis kepada Danil.

Sepertinya Danil ingin melayang saat pipi Samantha berubah menjadi merah dan bibirnya melengkungkan senyum manis. Ia sangat bingung harus berkata apa, yang keluar dai mulutnya hanya kalimat klasik "I love you Samantha..."

Jantung Samantha sangat berdebar sekali saat Danil mengucapkan kata itu, lidahnya tanpa dikomando langsung berkata. "Love you too" ia berkata sedikit berbisik.

Tanpa disadari wajah mereka saling mendekat, Samantha memenjamkan matanya memberikan isyarat kepada Danil bahwa ia setuju untuk melakukan hal yang sangat indah. Rey yang sedari tadi mengintip dari jendela kini mulai geram saat Danil ingin mencium Samantha, ia langsung mengambil seribu langkah untuk menghampiri Danil, lalu tanpa banyak basa-basi ia langsung melemparkan bogem ke muka Danil.

Samantha sangat terkejut dengan kedatangan Rey, dan Danil yang terjatuh ke atas lantai, untung saja tidak ada yang melihat semua kejadian itu, karena dikelas hanya ada mereka bertiga.

Danil tiba-tiba mendapatkan sebuah pukulan kasar saat hampir saja bibirnya menyentuh bibir Saamantha, ia langsung jatuh ke lantai karen bogeman itu, saat ia membuka matanya ia melihat sosok Rey yang terlihat sangat marah. Rey membogem Dnil lagi yang masih terkapar dibawah lantai, Danil melakukan sebuah perlawanan, dan terjadilah sebuah perkelahian sengit anatar mereka berdua.

Samantha mencoba melerai mereka, ia sangat panik , ia mencoba menahan Rey agar tidak memukul Danil lagi, namun justru bogeman Rey mengenai jidatnya. " AW!!!" teriak Samantha.

Mereka berdua langsung berhenti saat mendengar teriakan Samantha. Mereka saling berpandang sengit.

"Kalian apa-apan sih!!" ia memengangi jidatnya yang terasa sakit itu.

My Dream?.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang