Danil benar-benar sangat terpukul, rasanya ingin ia membunuh Rey namun ia tau itu sangat tidak berguna. "Oh Tuhan.. mengapa ini menjadi sangat sulit, mengapa ia datang saat putri jelita telah jatuh hati kepada ku.."
Lamunanya tersadar saat ada pesan masuk diponselnya, pesan itu berisi bahwa Risko mengalami sebuah kecelakan besar, ia ditemukan sudah dalam keadaan babak belur, kepalanya berdarah, dan mengalami pendarahan di otaknya.
Danil bergegas, ia melepas seragam yang masih dikenakannya, ia hanya memakai pakaian seadanya dan langsung menaiki sepeda motornya menjuru Rumah Sakit Umum dimana Risko dirawat.
***
Samantha masih mencoba menenangkan Nabila yang sedari tadi menangis tak henti-henti. Ia mengerti bahwa sahabatnya sangat syok karena kekasihnya berada diruang UGD, ia pun merasakan hal yang sama namun ia mencoba kuat, agar sahabatnya tidak semakin bersedih.
Semua teman-teman dekat Risko datang ke rumah sakit begitu pula Rey yang menemani Samantha, mereka hanya bisa berdiam memantung melihat Nabila yang sangat histeris. Entah mengapa Rey melihat sebuah keanehan pada Nabila.
Danil berlari sangat cepat, ia benar-benar panik dan sangat takut , dari kejauhan ia sudah mendengar sebuah tangisan Nabila yang terdengar sangat merintih.
Nabila melihat Danil datang, ia langsung melepaskan pelukan Samantha dan berlari ke arah Danil dan langsung menapar Danil dengan sangat keras.
Semua orang sangat terkejut, terlebih Danil yang menerima tamparan keras dari Nabila. Samantha tak tahan untuk membendung air matanya, air matanya langsung menetes begitu saja saat melihat Nabila menampar Danil, ia tahu apa yang ada dipikiran Nabila saat itu.
"Dasar PEMBUNUH!!!" teriak Nabila kepada Danil, yang semakin membuat semua orang tercengang termasuk suster yang sedang hilir mudik.
Danil masih tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Nabila, ia hanya bisa menahan rasa sakitnya dan diam ditempat, ia benar-benar tidak mengerti.
"Belum puas kamu bunuh Engkong hah?! Sekarang kamu mencelakakan Risko karena dia sudah menemukan bukti-bukti bahwa kamu pembunuh!!!" Nabila seperti kemasukan setan saat itu.
Danil sangat terkejut sekali atas perkataan Nabila. " Maksud kamu apa Na?" rawut wajahnya masih menunjukan sebuah tanda tanya besar.
Sekali lagi tangan Nabila melayang kepipi Danil. "Gak usah banyak bacot deh loe!!!"
Semua orang masih tidak mengerti seperti Danil, mereka hanya bisa melihat drama didepan mereka. Kecuali Rey yang sedari tadi telah mencium sebuah keanehan. Dan Samantha yang masih menangis menyaksikan sahabatnya yang sedang mengamuk, ia tidak tau harus berbuat apa.
"Aku bener-bener gak ngerti maksud kamu Na!" kali ini Danil meninggikan suara ternyata kesabaranya sudah hampir habis.
"Kamu nyruh teman preman kamu untuk membunuh Engkong kan? Udah deh jangan banyak ngelak, kamu mau bales dedam ke Engkong kan karena telah membuat keluarga kamu sakit hati!!"
"Apa maksud kamu Na. Teman preman siapa?!" suaranya semakin meninggi.
"Teman preman yang ada digudang digang kecil belakang sekolah!"
"Oh itu..." Jawab Danil datar.
Samantha langsung menatap tajam ke arah Danil, ia tidak menyangka Danil akan mengakuinya didepan umum seperti ini.
"Oh benerkan dugaan kita! Kamu bunuh engkong dan buat Risko celaka!!!!" suara Nabila semakin meninggi.
"Eh! Maksudnya apa si!! Sumpah aku bener-bener gak ngerti Na..! jangan asal nuduh!." Ia menjadi panik seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream?.
FantasiSemua orang punya mimpi, termasuk aku. Aku terobsesi mengelilingi waktu sesuka hatiku. Tapi apakah itu hanya mimpi belaka?