ENEMY TO LOVER - 2

191 22 1
                                    

Happy reading..

.
.
.

"Taehyung!!"

Sang pemilik nama menoleh saat rungunya mendengar ada yang memanggil

"Kita mau melakukan apa disini?"

"Kencan"

"Tidak ada tempat kencan lain? Kesannya seperti sedang time travel ke tahun 1990"

"Sekali sekali cari yang berbeda sayang"

"Hmm"

"Tidak suka?" Taehyung menautkan jari jemarinya dengan milik sang kekasih

"Masih penting? Lagipula sudah disini"

"Jangan merajuk begitu, ayo kita mulai kencannya"

Taehyung memulai kencannya dengan sang kekasih, mengajaknya ke tempat tempat yang menurut Taehyung bagus. Tak terasa waktu berjalan sudah tiga jam lamanya. Saat ini mereka tengah duduk bersantai disebuah cafe dengan nuansa retro yang indah

"Ih, kenapa kamu?"

"Apanya?"

"Kenapa senyum senyum? Kamu keserupan penunggu gedung bekas disana?"

"Hey, kamu rela aku kesurupan?"

"Ya kalau kamu keserupan aku tinggal"

"Jahat"

"Apa ya Taehyung"

"Panggilnya pakai sayang coba"

"Tidak mau"

"Seokjin.."

"Jangan pasang wajah memelas seperti itu. Tidak mempan"

"Benarkah?"

"Yakk, Kim Taehyung! Kamu sedang apa di lantai seperti itu? Bangun!"

"Tidak mau. Sebelum aku mendengar kata sayang dari mulut kamu"

"Argh.." Seokjin menarik napas dalam dalam sebelum melanjutkan, "sayang, bangun ya. Malu di lihat orang" Bujuk Seokjin sambil matanya tak lepas melihat sekeliling

"Okay, sayang!"

Taehyung pun kembali ke tempat duduknya semula

"Senang?"

"Senang hehe"

"Sekarang apa?"

"Apa?"

"Itu kamu sedang apa? Kenapa minumnya seperti itu?"

"Kenapa? Kamu tergoda?"

"Percaya diri sekali"

"Aku memang tampan. Jika tidak tampan mana mungkin seorang Kim Seokjin mau berpacaran dengan seorang kutu buku seperti ku"

"Iya juga.." Seokjin tak menampik hal itu. Mendapatkan Taehyung cukup susah kala itu. Anaknya sangat lurus dan taat pada peraturan. Pintar dan rajin. Type menantu kesayangan para ibu mertua

"Memikirkan apa?"

"Tidak ada" Seokjin melihat arloji di tangan kanannya

"Sudah jam sebelas siang. Kita mau kemana lagi?"

"Makan siang"

"Yang sekarang kita lakukan bukan makan siang?"

"Bukan. Ini brunch. Kita tidak sarapan tadi"

"Hah, kau tidak kenyang?"

"Kenyang. Tapi nanti pasti lapar lagi"

"Terserah kau saja" Seokjin berjalan keluar cafe. Berharap sang kekasih mengikuti namun,,

"Tae.." Seokjin melihat ke belakang

"Sedang apa lagi?"

"Memperhatikan kamu"

"Aku sudah diluar, kau tidak ingin melanjutkan kencan?"

"Mau"

"Yasudah, sini.."

Taehyung berjalan cepat ke arah Seokjin

"Kau seperti bocah saja. Aku jadi merasa Hyung disini"

"Kalau kau Hyungnya, aku memilih reinkarnasi saja sekarang"

"Loh, kenapa?" Kening Seokjin berkerut

"Karna aku ingin kamu menjadi kekasih bukan Hyung. Kalau kamu Hyung, aku tidak rela Karna nanti akan banyak pria pria yang mengejarmu"

"Aku tidak sadar ternyata sedang mengencani bocah"

Seokjin kehabisan kata kata

"Kim Taehyung!!"

"Iya.."

"Kamu sedang apa lagi Ya Tuhan.."

"Melihatmu"

"Aku tau. Tapi apa harus kamu melihatnya seperti itu?"

"Memang tidak boleh? Dengan kekasih sendiri"

"Kita jadi pusat perhatian"

"Biar saja. Biar semua orang tau bahwa kekasihku Sangat cantik"

"Aku tampan jika kamu lupa"

"Dimataku cantik"

"Terserah"

Seokjin berjalan menjauh

"Sayang, bersama. Jangan terpisah begini"

"Kamu terlalu lama. Aku benar benar curiga bahwa di tubuhmu sudah ada yang mengikuti"

"Sepertinya hehe"

"Wah, aku pergi saja"

"Bercanda sayang"

"Terserah. Aku mau pulang"

"Aku harus apa agar kamu memaafkanku?"

"Aku ingin di cium sambil di pangku di bioskop"

"Astaga sayang. Itu public place. Nanti kita bisa kena pasal"

"Pasal apa. Di bioskop gelap. Dan juga, banyak orang yang melakukan lebih disana"

"Tapi sayang.."

"Tidak mau? Yasudah " Seokjin berjalan menjauh

"Anii.. ayo kita ke bioskop. Kita ciuman sambil kamunya aku pangku" Taehyung menautkan jari jemari mereka

"Asik!!!"

Seokjin terpekik girang. Taehyung hanya bisa menghela napas melihat kelakuan sang kekasih

.
.
.

F I N

ONESHOOT || TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang