KAMU DAN DIA

366 32 13
                                    

Hai, malem..
Cerita kali ini terinspirasi dari au nya akun Violette yang beberapa hari ini terus saja membuat pembaca geram kepada sang pria, Karna aku gak sabar nunggu ending, mending jadiin oneshoot aja ya kan

Selamat membaca..

Ini sudah kesekian kalinya Taehyung melupakan janjinya kepada Seokjin. Mulai dari lupa membelikan es krim, lupa menemani Seokjin check up ke rumah sakit, hingga malam ini Taehyung tak pulang ke apartemen

Semenjak Seokjin berbadan dua, Taehyung memutuskan untuk pindah sementara ke apartemen Seokjin sembari menjaga sang calon papa muda tersebut

Seokjin yang awalnya ingin menyerahkan sang anak ke panti asuhan saat sang anak lahir, mengurungkan niatnya saat melihat Taehyung begitu terharu akan kehamilan "tak sengaja" itu

Trimester pertama, Taehyung telaten mengurus Seokjin yang terkena morning sickness. Menyanggupi segala permintaan Seokjin yang konon katanya merupakan permintaan si jabang bayi. Taehyung pun terlihat super sibuk, membagi waktu antara Seokjin, kuliah serta pekerjaannya ; photography

Seokjin semakin terharu melihat perjuangan sang calon ayah itu. Semakin memantapkan hati untuk menerima dan merawat sang anak saat lahir nanti

Di trimester kedua, mulai terlihat bahwa Taehyung semakin sibuk entah itu dengan kuliah maupun pekerjaannya. Seokjin jadi sangat mengkhawatirkan kekasih tampannya itu. Ia bahkan sampai meminta tolong sang adik tiri ; Jungkook yang saat ini merangkap sebagai karyawan Taehyung, agar memperhatikan Taehyung

Sang adik tentunya menurut. Permintaan Kakak kesayangan. Tidak, Jungkook tidak tahu menahu mengenai kehamilan Seokjin. Begitu pula dengan ibu dan ayah tirinya. Tak ada yang tau. Seokjin sengaja menyembunyikan fakta tersebut Karna tidak ingin sang ibu murka terhadap kekasihnya

Selain Taehyung yang semakin sibuk dengan kuliah dan pekerjaannya, ia pun jadi jarang sekali pulang ke apartemen Seokjin. Setiap ditanya jawabannya selalu Karna sibuk dengan pemotretan

Seokjin bisa apa, selain percaya. Hingga suatu hari ia ingin memasak sesuatu namun bahan masakan di kulkas sudah habis. Biasanya Taehyung akan langsung menambah stock begitu isi kulkas berkurang sebanyak lima puluh persen

Karna keinginan memasak yang sudah semakin di ujung, Seokjin memutuskan untuk pergi berbelanja sendiri di grocery yang ada di dekat apartemennya. Ia memakai pakaian yang tertutup dan juga longgar - menutupi perutnya yang sudah seperti helm bogo - kata Taehyung

Membutuhkan waktu sekitar dua puluh tiga menit bagi Seokjin untuk memilih bahan masakan yang ia butuhkan. Setelah selesai membayar di kasir, ia memutuskan untuk langsung kembali ke apartemen. Seokjin meletakkan seluruh belanjaannya di jok belakang

Mulai mengendarai mobilnya pelan untuk keluar dari parking lot grocery. Baru saja keluar dari area parking lot, kedua mata jernihnya menangkap sosok prianya, kekasih hatinya, ayah dari anak yang ada di perutnya saat ini. Sedang mengusap pelan pipi seorang gadis dengan paras cantik dan rambut sepinggang. Ia pun menghentikan mobilnya mendadak, untung saja di belakangnya sedang tidak ada kendaraan lain

Sang gadis meletakkan tangannya di pinggang Taehyung, tersenyum dengan mata terpejam menikmati elusan jari Taehyung di wajahnya

Mata Seokjin memanas, tapi untuk bergerak barang satu sentimeter pun ia tak kuat. seokjin mematung di dalam mobil, tangannya mengepal kuat di atas stir mobil

"Mengapa, Tae. Mengapa?" Seokjin bergumam terisak, memegang perutnya yang tiba tiba kram - seolah sang bayi tau bahwa papanya sedang tidak baik baik saja saat ini

Matanya masih terus memantau kedua insan yang seperti sedang di mabuk asmara itu. Hingga Taehyung membalikkan badan untuk mengendarai motornya menjauh dari sang gadis. Mata Seokjin bergerak mengikuti arah Taehyung pergi. Setelah Taehyung menghilang dari pandangannya, Seokjin kembali memusatkan matanya ke arah sang gadis cantik itu. Namun, sang gadis sudah tidak ada di tempat. Mungkin sudah pulang

Seokjin mengusap air mata yang berderai di kedua pipinya. Melanjutkan perjalanannya yang tertunda tadi

Sepuluh menit kemudian, Seokjin telah sampai di apartemennya. Membuka pintu apartemen dengan langkah tertatih dan pandangan yang memudar Karna tertutup oleh air mata

Pikirannya masih kacau, masih tidak mempercayai penglihatannya. Ia masih meragukan bahwa tadi itu adalah kekasihnya, Kim Taehyung

Seokjin menegakkan kepalanya saat indra pendengarannya menangkap suara seseorang yang satu minggu ini sangat ia rindukan

"Sayang, darimana saja? Aku panik saat melihat apartemenmu kosong"

Taehyung berbicara sembari mendekat ke Seokjin. Tangannya hendak memeluk Seokjin namun Seokjin refleks mundur satu langkah hingga punggungnya menyentuh pintu

"Kamu kenapa, sayang?" Taehyung tentunya heran dengan sikap tak biasa sang kekasih

"Uh? A- aku tak apa. Hanya tak kuat mencium aroma perfume kamu. Aromanya terlalu menyengat" Bohong Seokjin, berusaha terdengar biasa saja

"Padahal ini perfume yang kamu pilihkan selama kamu hamil"

"I- iya, t- tapi sekarang aku sudah tidak menyukai aromanya" Seokjin masih mengelak

"Yasudah, aku mandi saja dulu ya. Biar wanginya tergantikan oleh wangi strawberry, sabun kesukaan kamu" Ujar Taehyung sembari mengelus pelan pipi Seokjin

Seokjin menegang, tangannya terkepal dibawah sana - mengingat bahwa tangan yang sekarang menyentuh wajahnya adalah tangan yang sama yang menyentuh gadis tadi

"Iya.." Hanya itu respon Seokjin

Seokjin pun langsung beranjak ke kamar meninggalkan Taehyung yang terheran dengan sikap aneh Seokjin

Taehyung berniat menyusul Seokjin ke kamar, namun saat ia memutar knop pintu, tidak bisa terbuka. Seokjin mengunci pintu dari dalam. Taehyung yang tak mau ambil pusing, putar arah ke kamar tamu yang ada di apartemen Seokjin untuk mandi agar sang kekasih tidak lagi meributkan aroma tubuhnya

Sedangkan di dalam kamar, Seokjin duduk membelakangi pintu sambil menangis, terisak mengingat kejadian yang membuat hatinya teriris

Menutupi mulut dengan tangan agar suara tangisannya tidak terdengar oleh Taehyung

"Mengapa, Tae? Mengapa kamu tega? Aku mempertahankan bayi ini, rela cuti kuliah hingga membohongi ibu, semua demi bisa bersama kamu. Tapi apa yang aku lihat tadi?" Monolog Seokjin di tengah Isak tangisnya

TBC..


Hehe

Selamat berburu hara

Selamat berburu hara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ONESHOOT || TAEJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang