Salma masih di ruang ICU dan banyak sekali alat alat menempel di badannya, gw ga tega liat dia seperti itu, lu pasti kuat sal.
gw yang masih melihat Salma dari kaca gw denger ada langkah kaki dan suara yang tidak asing. iya itu powl, Nabila dan bang galih.
"Ron gimana keadaan Salma?" -powl
"iya kak gimana keadaan Salma?" -nabila
"seperti yang kalian liat, salma masih terbaring tak sadarkan diri dengan banyaknya alat medis dibadannya, gw ga tega powl, nab" (powl yang mendengar itu meluk gw)
"sorry ya Ron, gw bener² ga sengaja Ron, gw harap lu ga marah sama gw Ron"gw udah ga sanggup lagi berkata-kata gw menangis sejadi jadinya, gw ga pernah sesakit ini, gw seakan takut kehilangan lu sal.
hari sudah larut malam, powl dan nabila pamit untuk pulang.
"kak kita pulang dulu ya, besok kesini lagi" (Nabila sambil mengusap pundak gw)
"iya nab, besok boleh minta tolong jemput mamah papah Salma dibandara ya, gw gamau ninggalin Salma"
"gampang gw jemput nanti sama Nabila"
"thanks ya kalian, hati² dijalan"
"iya kak, bang galih duluan ya"
"oh iya nab, powl"Nabila dan powl pun pulang, tinggal bang galih disamping gw, oh iya papa dan diva tadi sudah pulang juga.
"Ron, sabar yah banyak banyak berdoa"
"thank's bang, gw takut kehilangan Salma bang,"
"doain semoga segera sadar salmanya, btw lu udah makan?"
"dari kemaren ngga sempet makan bang, ga selera"
"jangan gitu Ron, lu harus makan kalau lu sakit nanti Salma bakalan sedih, lu gamau calon istri lu sedih kan?"
"iya bang, oke gw makan dulu dikanton ya bang gw titip Salma ya bang"
"aman"gw berjalan ke kantin untuk makan, rasanya makan dengan fikiran kalut tuh gaada rasa cuma yang penting perut ngga kosong aja gw makan demi Salma.
setelah selesai gw pun bergegas balik lagi ke ruangan dimana Salma masih berbaring dengan alat alat itu, gw gatau sampe kapan melihat pemandangan ini. gw liat bang galih sudah tertidur di kursi tunggu, gw duduk dikursi yang ternyata kantuk pun menyerang dan gw pun tertidur.
pagi harinya tepatnya pukul 6.00 ada yang membangunkan gw dan ternyata mamah dan papah sudah datang beserta powl dan nabila, bang galih yang berpamitan pulang terlebih dahulu karena ada yang harus dikerjakan karena banyak job gw dan Salma juga yang harus di batalkan.
"mah, pah" (sambil Salim)
"gimana keadaan Caca Ron?"
"masih sama mah, masih koma"
"kita doakan saja ya semoga Caca kuat dan bisa lebih cepat pulih" (papah menimpali)
"Ron ini mamah bawain makanan kesukaan Caca, kamu makan yaaa"
"makasih mah tapi kayaknya nanti aja mah, Rony belum selera makan"
"gaboleh begitu Ron, kamu tetep harus makan yuk bareng mamah papah, powl sama Nabila sekalian yuk" (tawaran mamah)
"iya Tante, tapi nab tadi sebelum kesini udah sarapan, sama ini Tante, om, kak Rony nab sama powl pamit yah soalnya ada job nanti siang" -nabila
"ohh iya makasih ya nab, powl udah jemput kami" -mamah
"sama² Tante om, oh iya Ron kabarin ya soal Salma" -powl
"iya powl, nab ati² kalian ya"
"iya kak,,," -nabilasingkat cerita sudah 6 hari Salma koma, gw belum juga pulang bahkan gw hanya dianter baju sama diva untuk berganti baju saja, mamah dan papah yang bolak balik untuk mengantar makan untuk gw, tapi hari ini dokter mengizinkan untuk menjenguk Salma, dengan peralatan lengkap gw masuk keruangan dengan penuh alat penopang hidup Salma.
" hayyy assalamualaikum cantik, ehh kok kamu agak pucet sih sayang, aku 6 hari disini terus tau, tapi pak dokter nya galak gabolehin aku deketin kamu, padahal kankita udah ngga backstreet lagi kan ya, sayang kamu ngga kangen aku apa tidurnya lama banget. sayaaang banguuun yuk."
gw pegang tangan Salma gw pandang setiap wajahnya sampai gw melihat dibagikan matanya, ia meneteskan air matanya seakan membalas semua perkataan gw, gw tau sal kamu kuat, kamu pasti bisa lawan sakit ini ya. ngga kerasa gw tertidur dengan kepala disamping tangan yang masih gw pegang dan ternyata gw mimpi yang sangat memukul hati dan perasaan gw.
******dalam mimpi******
seakan gw lagi disebuah Padang rumput yang hijau dan asri gw tidak sendiri pastinya dengan Salma, ku gandeng tangannya seraya berjalan menyusuri tepian jalan kota yang saat itu sangat sepi hanya ada kita berdua. kami duduk di kursi sambil Salma bersandar di pundakku."sayaaang nanti kalau aku udah gaada kamu cari orang yang sayangnya sama kayak aku yah"
"ngomong apa sih ca, kamu itu akan selalu disini disamping aku, kita akan menikah, punya baby dan kita akan membangun rumah tangga yang indah sayang"
"tapi Allah lebih sayang aku Ron,"
"aku mau bilang sama Allah, yaallah Salma banyak yang sayang disini tidak hanya aku tapi ada mamah, papah kamu, mama papa aku, ada banyak orang yang sedang mendoakan dia yaallah, kembalikan salma sama kami yaallah, kami janji akan sayangi dia lebih dari hari ini bahkan akan selalu bertambah setiap harinya, aamiin"
"panjang banget sayang"
"iya harus soalnya biar Allah mengubah takdirnya ca,"
"hehehe aku sayang deh sama kamu, peluk aku terus ya Ron, jangan pernah lepaskan apapun badainya oke"
"siap sayang"karena terlalu lama gw diruangan itu gw dibangunin sama suster yang membuat gw sadar, kalau taman indah dan Salma yang indah itu hanya mimpi gw. gw yang sudah bangun langsung keluar karena dokter mau mengecek keadaan Salma, gw yang haus memutuskan untuk membeli minuman dikantin. tapi setelah gw balik dari kantin dijalan mamah nelpon.
*"Rony Salma Ron"*
"mah tenang dulu ada apa, Rony kesana sekarnag mah, Rony lari"*gw lari sekenceng kencengnya dan sesampainya diruangan itu sudah sangat kacau, dokter dan suster berlarian menuju ruangan Salma, ada mama disana yang sudah menangis masih pakai seragam sepertinya abis jenguk Salma.
"maaah salma kenapa?"
"Ron tadi mamah lagi jengukin Caca terus mamah bilang kan kalau Caca harus kuat lawan sakitnya tiba2 Caca kejang² Rony mamah takut"
"tenang ya mah, Caca pasti kuat mah semoga itu tanda Caca mau siuman ya mah" (sambil gw elus halus pundak mamah berharap mamah lebih tenang)beberapa menit kemudian papah Datang, mama papa gw juga diva pun datang, menyusul powl dan nabila juga bang galih.
kita berkumpul untuk kamu Salma, kamu kuat yaa disana sama dokter.setelah satu jam lebih yang gw liat dari kaca kenapa dokter melepas satu persatu alat dari badan Salma, ga ga mungkin Salma pergi, gw harus kesana ga peduli lagi gw langsung masuk tanpa atribut apapun.
"dok kenapa alat Salma dilepas dok?"
"mohon maaf mas, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi mba Salma tidak cukup kuat untuk melawan rasa sakitnya."
"hah ngga dok, dokter bohong kan, jangan lepas alatnya suster salmaku masih hidup iya kan sayang, sayang banguuun heeey kita mau nikah loh kita lagi siapin semuanya buat acara nikahan kita sesuai dengan keinginan kita kan, kenapa kamu malah ninggalin aku ca, kenapa? kamu bohong ca, terahir kita ketemu kamu bilang sayang sama aku tapi sekarang kamu ninggalin aku, mana janji kamu ca mana? bangun ca banguuuun jangan tidur terus kayak gini ca bangun" (gw yang meronta dan menggoyangkan badan Salma hingga akhirnya kubangunkan badan Salma dan ku peluk erat tubuh yang lemah dan dingin itu).
KAMU SEDANG MEMBACA
salmon story (SELESAI)
Romancemenceritakan tentang kehidupan Salma dan Rony dari mulai iaa kenal sampai mereka akhirnya bisa bersama. Tapi yaaa ini hanya buah dari isi kepalaku yang begitu mengidolakan salmon, izin pinjem namanya ya PANAROMA