Part 18 |

865 75 2
                                    

"Paman mau kemana kita?" Tanya Uzi saat melihat perjalanan bukan ke arah panti.

"Uzi udah makan siang belum?"

Uzi menggeleng, "belum paman. Tadi pas istirahat cuma makan roti sama susu."

"Kita makan dulu ya, baru main."

"Emang kita mau kemana paman?" Tanya ulang Uzi.

"Mau ke Timezone?"

Dengan semangat Uzi mengangguk. Wah dia tidak sabar akan bermain apa disana. Selama perjalanan Uzi melihat dan membaca baliho besar di Sepanjang jalan.

Sesampai nya di mall terbesar di salah satu kota, mereka berdua keluar berjalan menuju restoran yang di tuju.

"Uzi mau makan apa?" Tanya Elliot sambil menggandeng tangan kecil Uzi.

"Uzi mau makanan jepang boleh?"

"Tentu."

"Paman aku mau kesana!" Seru Uzi semangat menunjuk tempat sushi bar.

Terlihat koki sedang membuat sushi lalu menaruh di kaitenzushi. Berbagai piring siap saji mengelilingi dapur sushi. Dengan varian warna Uzi mengambil asal tanpa tahu berapa harganya.

5 piring sudah tersedia di meja makan untuk Uzi sendiri. Tuan Elliot tidak mengambil hanya melihat Uzi makan dengan lahap membuat hati senang.

"Paman nggak ambil juga?" Tanya Uzi dengan tangan mengambil plate di atas rolli.

"Paman pesan ramen,"

"Oh.." Uzi mengangguk mengerti dan kembali makan tanpa peduli dengan tatapan di depannya.

"Silahkan tuan." Ucap pramusaji mengantar pesanan Elliot.

Mereka makan dengan khidmat tanpa adanya percakapan. Hingga Uzi mengeluh kekenyangan membuat Elliot terkekeh kecil melihat pipi Uzi yang menggembung menguyah pelan sushi terakhirnya.

"Bagaimana sekolah hari ini, Uzi?" Tanya Elliot ketika sudah selesai makan.

"Biasa aja paman. Tapi tadi pagi kak Ezra berantem. Gara-gara Uzi..."

"... Bukan salah Uzi. Pasti ada alasan kenapa kak Ezra berantem." Pungkas Elliot.

Uzi masih menunduk sedih tidak berani menatap paman di depannya.

Di tangkup kedua pipi Uzi mengelus nya penuh perhatian. Elliot menatap Uzi yang masih menampilkan raut sedih. Menggeleng pelan Elliot memberi pengertian pada Uzi.

"Kak Ezra pasti ada alasannya kenapa sampai melakukan hal tersebut. Jangan merasa bersalah. Kak Ezra kuat orangnya."

Uzi mengangguk pelan sebagai balasan.

"Bagaiman kita langsung ke Timezone?" Ucap Elliot semangat.

Mata binar Uzi membuat Elliot segara bangun dari duduknya begitupun Uzi dengan semangat menyeret Elliot ketempat tujuan. Seolah melupakan kesedihan yang sempat datang.

"Ayuk paman!"

Mereka berjalan beriringan dengan tangan saling bertaut.

***

"Paman aku mau main lempar basket."

Elliot dengan pasrahcdi di tarik ke sana kemari mengikuti si bungsu yang semangat mencoba berbagai permainan.

"Paman bantu Uzi masukin ke dalam ring." Seru Uzi dengan mata fokus ke depan.

Mereka berdua berlomba-lomba memasukan bola basket ke dalam ring yang tidak bisa diem membuat Uzi menggerutu kesal.

Above the CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang