Chapter Sampingan : Mylean 1

0 0 0
                                    

Note :

Chapter ini adalah chapter sebelum Mylean menjadi guru. Bisa juga dibilang ini adalah masa lalu Mylean.

Cerita di chap ini terbilang cepat, jadi detail dan kenyamanan berkurang pesat. Bukan hanya itu, di chapter ini jelas kacau. Kalo dalam inggris, penggunaan [Verb]nya sangat berantakan. w butuh editor yang rela ngedit chapter Mylean ini.

Penjelasan simpelnya: anggap aja Mylean lagi nonton Video tentang dirinya di masa lalu.


Side : Angelina Maika (My ka)


Angelina Mylean,

Itu adalah nama yang di pakai untuk memanggil ku.

Dulu hanya ada satu orang yang memanggilku Maika, tapi seiring waktu berlalu, aku mulai terbiasa dengan nama itu.

Semua ini di mulai dari satu orang, jika saja aku tidak terlalu dekat dengannya, aku tidak akan sampai seperti ini

aku akan bisa hidup seperti orang biasa pada umumnya. Dan Jika saja aku tidak mengajarinya banyak hal, dia tidak akan hilang secepat ini.

Rasa tertarik ku lah yang membuatku terikat dengannya

Ya... semua ini bermula dari orang itu, orang yang menjadi murid kesayanganku... orang yang ku anggap berharga bagiku... orang yang membuatku menyadari apa yang terpenting dalam hidup ku... dan...

. . .

. . . .



Angelina Mylean (dibaca : Mailyn). . .

adalah nama yang diberikan orang tua ku

Anak kedua sekaligus putri satu satunya di keluarga ku, itulah aku.

Dulu kehidupanku sangatlah biasa.

Saat aku kecil, aku sering dipanggil 'Lina' oleh orang orang di kalangan rumahku. Ayah , Ibu, dan kakak. Semuanya selalu berkumpul setiap harinya, canda dan tawa selalu mewarnai hari hariku

Sampai suatu hari aku merasa bosan, bosan akan kehidupan ini. mungkin karna waktu itu aku masih sangat kecil dan tak mengerti apapun, gadis kecil yang menginginkan agar ada perubahan pada hidupnya

Lalu, tidak lama setelahnya, entah itu keinginan yang terkabul atau hanya kecelakaan yang menimpa keluargaku

kejadian besar terjadi, peristiwa yang membuat hidupku berubah untuk selamanya. . .

Kedua orang tua ku tewas dalam kecelakaan pesawat.

Kejadian itu membuat aku dan kakak ku dipaksa untuk terpisah

Aku diurus oleh kakek dan kakak ku oleh kerabat yang lain, setelahnya aku tidak pernah bertemu lagi dengan kakak ku. Aku bahkan tidak bisa mengingat namanya...

Walaupun waktu itu usiaku masih 6 tahun, Entah kenapa dengan kejadian itu aku sama sekali tidak menangis.

Mungkin karna aku lah yang menginginkan kejadian itu terjadi... atau, mungkin juga aku ini orang yang memang tidak memiliki hati(perasaan), aku tidak tau. Aku bahkan tidak mengerti diriku sendiri

semoga saja itu hanya perasaan anak kecil yang masih polos (tidak mengerti apapun)

Dan jika di pikir lagi, kalau ingatan ku ini tepat, aku tidak penah menangis sama sekali, khsusnya saat aku kecil.

***

Hidup dengan kakek, terasa sama seperti hidup dengan keluarga kandungku. . .

'membosankan. . .'

Ekstra : Waktu dan HubunganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang