Setelah kejadian Rea dan Eca bertengkar, kini hubungan mereka sudah baik-baik saja. Eca benar-benar mendukung Rea dan Dheo.
Rea dan Dheo semakin dekat, dan karena kedekatan mereka. Mereka memiliki rasa cinta satu sama lain, walau belum ada yang mengungkapkan.
***
Sepanjang waktu kerja, Rea dan Dheo packing berhadapan. Awalnya, mereka berdua packing seperti biasa sambil bercerita, tapi lama-kelamaan Dheo berinisiatif untuk menjahili Rea.
Rea mengambil kardus, dan melipat kardus untuk dirinya packing, tetapi dengan cepat Dheo merebut kardus itu dari tangan Rea sembari tertawa meledek. Rea mendengkus kesal, dan harus melipat kardus lagi.
Selang beberapa menit, Dheo mengambil cup ditangan Rea, padahal di atas mesin konveyor ada cup yang lewat."Iss, kak Dheo," satu kata yang keluar dari mulut Rea, Dheo tertawa puas. "Hahahahaa."
Dheo menarik kardus Rea sedikit bergeser ke kiri, membuat Rea memasang wajah masam kepada Dheo. Saat cup lewat di mesin konveyor, Dheo mengambil delapan cup dan langsung memasukkannya ke kardus Rea tanpa disusun lagi sehingga jadi berantakan.
"Kak Dheo, jahil banget sih," gerutu Rea, merapikan posisi cup di dalam kardusnya. "Awas aja kakak, ya!"
Rea membalas perbuatan Dheo, mengambil enam cup lalu memasukkannya ke kardus Dheo. Kemudian, dengan cepat Rea mengambil lagi enam cup. Membuat cup di dalam kardus Dheo lebih berantakan.
"Tuh. Rasain, wle," kata Rea menjulurkan lidahnya.
Dheo tidak menyerah, dia terus menjahili Rea, sampai Rea memukul pelan tangan Dheo.
"Udah, kak. Packing yang benar, nanti kita kena marah loh!" oceh Rea.
Dheo hanya cengengesan tak bersalah, "Hehehe iya, iya."
Dheo menatap Rea dengan sangat lekat dan tiba-tiba terlintas dipikirannya untuk mengajak Rea jalan-jalan, "Dek."
"Apa, kak?"
"Nanti pulang kerja jalan yok, mau nggak?"
Rea terdiam sejenak mencerna ucapan Dheo, "Boleh."
"Yeay. Yaudah nanti sore ya," sorak Dheo senang.
"Oke, kak Dheo."
***
Sore hari setelah selesai kerja, Dheo segera mengajak Rea untuk jalan-jalan sesuai janjinya. Mereka berdua membelah jalanan kota Prabumulih.
Lalu, Dheo mengajak Rea untuk membeli makan, dan keputusan mereka jatuh di tempat bakso.
Sesampainya disana, suasananya sedang ramai. Rea dan Dheo memilih tempat di meja paling tengah, mereka memesan pesanan yang sama, yaitu bakso telur dan es jeruk.
Sembari menunggu pesanan datang, Dheo fokus main ponsel sedangkan Rea hanya melamun. Dheo diam-diam membuka kamera dan mengarahkannya ke Rea, "Rea!"
Rea menoleh dengan ekspresi bingung.
'Cekrek.' suara kamera Dheo, ia memfoto Rea. Rea terkejut mendengar suara itu.
"Hahaha, liat dek!" tawa Dheo sembari melihat hasil jepretannya.
"Iss kakak, hapus nggak!"
"Hahaha, nggak." tolak Dheo.
Dheo membuka instagram, lalu post foto Rea di feed instagramnya dengan caption 'Adek cantik.'
Rea mencoba merebut ponsel Dheo, tetapi tidak bisa membuat Rea jengkel, Dheo hanya tertawa melihat Rea yang menurutnya menggemaskan. Sampai akhirnya pesanan mereka datang, Rea mengurungkan niatnya untuk merebut ponsel Dheo dan memilih segera menyantap bakso.
"Udah, nggak usah manyun dek, nanti cantiknya hilang," ucap Dheo menggoda, Rea hanya berdehem dan berusaha untuk tidak marah lagi.
Selesai makan, Dheo dan Rea kembali melanjutkan aktivitas. Dheo mengajak Rea berhenti di taman kota, mereka duduk di bangku bawah pohon.
Sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk, Dheo ingin mengisi kekosongan dengan bernyanyi. Ia meminjam satu gitar punya anak band, yang selalu ada di taman kota ini. Dheo mengajak Rea untuk bernyanyi bersama, Rea tidak menolak, karena bernyanyi adalah hobinya.
Sebelum mulai, Rea membuka instagramnya untuk melakukan siaran langsung, tetapi ia terkejut saat akun Dheo muncul diberandanya dengan postingan foto dirinya. Rea tersenyum geli melihat foto itu, tidak menyangka bahwa Dheo akan post fotonya, postingan itu sudah mendapat like dan komen yang luar biasa dari pengikut instagram Dheo.
Rea beralih mengaktifkan siaran langsung. Mereka berdua duduk berdampingan. Dheo memberi kode bahwa sudah siap untuk duet, Rea mengangguk. Kemudian, Dheo memetik gitar itu, mereka mulai bernyanyi, lagu 'Cinta Luar Biasa - Andmesh Kamelang'.
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu.
Lirik demi lirik mereka hayati bersama, sehingga terbawa suasana nyaman. Mereka berdua menjadi pusat perhatian orang sekitar taman, dan orang yang melihat siaran langsung Rea. Tanggapan orang terhadap mereka, adalah pasangan yang sangat so sweet.
Sampai dilirik terakhir selesai cover lagu, mereka saling melempar senyuman, dan tatapan yang lekat, lalu diakhiri tawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love At The Factory (SUDAH TERBIT)
Roman d'amourFOLLOW SEBELUM BACA!!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI ♡ Cerita ini diikutkan dalam event Solo Hollo Writing Corp. Versi sudah direvisi & lebih lengkap ada di Novel! Blurb : Bagaimana perasaanmu jika berada diposisi...