Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!
Happy Reading
.
.
.
"Ken Ken, lihat abang Steven bawa siapa?" Bocah berumur tujuh tahun itu berlari kearah Kenneth yang tengah duduk di tikar piknik dengan yang lainnya, anjing husky siberia yang mengikutinya dari belakang.Bayi gembul yang dipanggil namanya pun langsung membalikkan badannya menatap Steven dan anjing besar itu dengan raut lucunya.
"Ni capa?" Ucapnya dengan menunjuk anjing besar itu.
"Namanya Dexter, sayang." Ucap Jeanna dengan mengusap rambut kecoklatan anaknya sayang.
"Tel?"
"Iya Dexter, say hai dulu coba sama Dexter. Bilang gini 'Hallo Dexter, aku Kenneth' gitu." Kenneth yang tak seberapa paham mommy nya mengerjapkan matanya berulang kali dengan lucu. Jangan lupakan pacifer yang tengah berada di dalam mulutnya.
Jeanna melepaskan pacifer itu, dan mengulangi bait per bait katanya agar anaknya mengerti. Hal itu juga dianjurkan untuk melatih sistem motorik anaknya atas saran dokter anak dan juga buku parenting yang dibacanya.
Jeanna memegang tangan putranya lalu mengajarkan Kenneth untuk mengelus kepala anjing husky siberia itu dan mengulangi kalimat yang wanita itu ajarkan pada anaknya.
"Hallo Dexter, aku Kenneth. Senang bertemu denganmu"
"Tel, Ten." Kenneth mengikuti ucapan sang mommy yang bisa ditangkap oleh pengucapannya.
Bayi gembul itu sedikit takut karena ini pertama kalinya Kenneth melihat peliharaan Luxio itu. Untung saja, anjing husky itu sudah dijinakkan oleh majikannya.
"Cucu oma pintar sekali sih." Olivia menguyel pipi gembul itu hingga bibir Kenneth mengerucut lucu karena merasa gemas akan tumbuh kembang cucu bungsunya yang sangat cerdas.
"Tal. Ten tal"
(Pintar. Ken pintar)Meskipun tak seberapa paham, Olivia tetap menjawab ucapan cucunya itu.
"Iya, Kenneth pintar. Sini cium oma dulu"
Bayi gembul itu berusaha untuk berdiri dengan bantuan Jeanna lalu melangkah menuju Olivia yang sudah menunjuk pipi kanannya untuk di sun oleh Kenneth dengan senyum manis yang terpatri dibibirnya.
Emuah.
Suara kecupan itu menjadi pengantar ciuman yang Kenneth berikan untuk omanya.
"Mami Ki juga mau sayang di cium sama adek Ken." Pinta nya dengan menunjuk pipi kanannya berulang kali.
Wanita itu dan Silas mulai membiasakan diri untuk memanggil dengan panggilan mami dan papi dihadapan Kenneth dengan persetujuan Luxio dan Jeanna. Mereka tak ingin melihat raut sedih dari Kiara karena tak bisa memiliki seorang anak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY FAMILY [REVISI]
Teen Fiction🐣Sequel Become A Mother My Son🐣 Keharmonisan keluarga yang tak ada batasnya. Dengan bayi mungil yang memberikan kebahagiaan diantara keluarga kecil mereka!! Cover by : Canva