Vote dulu sebelum baca!!!
Happy Reading
.
.
.Memandangi anaknya yang sudah mulai tertidur lelap, Luxio tetap mendengarkan cerita sang opa, Melvin yang menceritakan akan trauma masa lalu istrinya. Luxio tak menyangka jika Jeanna mengalami masa sulit seperti itu. Luxio juga sadar, tak seharusnya dia membentak Kiara di depan keponakan kesayangannya.
Luxio hanya terlalu khawatir dan takut saat mendapatkan kabar jika istri dan anaknya mengalami kecelakaan hingga tanpa sadar dia menyakiti keduanya.
Dalam hatinya, Luxio berjanji untuk meminta maaf pada Kiara dan Adeline atas sikap kasarnya nanti.
Sedari sampai dirumah sakit dan melihat kondisi anaknya, Luxio merasakan perasaan yang tak nyaman. Pria itu tak ingin terlalu menduga-duga dan terus berusaha berpositif thinking. Namun hal tersebut menyakitinya secara batin saat mendapatkan kabar mengejutkan itu, walaupun samar Luxio masih bisa mendengarnya.
Keguguran!
Dia kehilangan buah hatinya lagi!
Dia tak salah dengarkan?
Kakinya terasa lemas, Luxio tak mampu bertompang pada kedua kakinya sendiri. Tak hanya dirinya yang terkejut akan berita buruk ini, namun semua keluarganya juga mengalami hal yang sama.
Padahal baik Luxio maupun Jeanna sama sekali tak pernah terpikirkan akan diberikan momongan secepat ini, mereka berdua saja bahkan belum tau akan kehamilan ini namun tuhan sudah mengambilnya kembali untuk yang kedua kalinya.
"Ke– keguguran. Apa maksudnya ini? Istriku hamil dan aku harus kehilangan calon anakku sebelum aku mengetahuinya!" Suaranya terbata dan serak, matanya memerah menahan tangis. Luxio terlalu lemas akan berita tersebut.
"Luxio.." Olivia menghampiri sang putra yang masih syok akan berita yang di dengarnya, sedangkan Diego mengucapkan terima kasih pada sang dokter yang telah menangani menantunya dan meminta untuk dipindahkan diruang inap VVIP.
"Ma.. Kenapa semua ini harus terjadi kepadaku! Kenapa tuhan tak mau memaafkan kesalahanku! Kenapa tuhan selalu mengambil apa yang menjadi kebahagiaanku! Kenapa harus keluargaku, kenapa harus anak-anakku!" Luxio menangis tergugu dipelukan Olivia membuat yang lainnya menolehkan ke arah lain, tak sanggup menatap kesedihan dan penderitaan yang dialami keluarga kecil Luxio.
Sebelum ke ruang operasi, polisi juga sempat menemuinya dan menjelaskan terkait kronologi yang terjadi pada Luxio. Mengatakan jika sang penabrak mengalami luka yang serius karena berusaha menghindari istri dan anaknya yang akan menyeberang.
Kesalahan fatal ini sempat membuat Luxio murka dan menuntut keluarga penabrak, namun Valerie melarangnya dan menjelaskan bahwa semua yang terjadi sudah kehendak dari jalannya takdir. Menuntut dan menghancurkan keluarganya tidak akan membuatnya bisa mengembalikan keadaan seperti sedia kala.
Semua kata andai juga tertahan di benak Luxio, pria itu masih mengingat tabur tua yang akan dialami oleh keluarganya lagi, jika dia tetap memaksa melakukan kebodohan itu lagi.
"Sayang, jangan bicara seperti itu nak. Semua sudah menjadi kehendak dari bagian takdir tuhan. Kita tak akan tau bagaimana masa depan akan berjalan, jika kau rapuh seperti ini? Bagaimana dengan anak dan istri mu? Mereka membutuhkan dukungan dan kekuatan darimu Luxio. Mama mohon, tetap kuat untuk keluarga kecil kalian. Mama sedih, kita semua juga sedih akan berita duka ini! Tapi saat ini kesembuhan istri dan anakmu yang lebih utama. Mama yakin dan percaya Luxio pasti bisa, demi Jeanna dan Kenneth, ya sayang" Wanita paruh baya itu mengusap pundak sang anak, memberikannya kekuatan bahwa dia tak sendiri disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY FAMILY [REVISI]
Novela Juvenil🐣Sequel Become A Mother My Son🐣 Keharmonisan keluarga yang tak ada batasnya. Dengan bayi mungil yang memberikan kebahagiaan diantara keluarga kecil mereka!! Cover by : Canva