IF 2

20.6K 1.3K 67
                                    

Voye dulu sebelum baca, tandain typo!!!

Happy Reading
.
.
.

The wheels on the bus
Go round and round
Round and round, round and round
The wheels on the bus go round and round
All through the town

Ruang keluarga di kediaman D'aquilas begitu ramai dengan nyanyian coco melon kesukaan putra tunggal dari bapak Luxio itu.

Sedari tadi bayi gembul itu terus menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri mengikuti irama lagu dengan menaiki mobil favoritnya. Bahkan bayi gembul itu juga ikut menyanyi meskipun celotehannya tak begitu jelas.

"Wawawa.... dadada..."

Begitu terus sampai membuat maid yang berlalu lalang dibuat gemas dengan tingkah bayi gembul itu. Terlebih Kenneth bernyanyi dan bergoyang di mobil kecil yang tengah di tumpanginya, Mercedes Benz M-Class.

Bayi gembul itu juga mengacuhkan kehadiran sang mommy yang sedari tadi menjaga nya dari belakang. Jeanna di buat waswas dengan tingkah laku anaknya, takut jika bayi gembul itu jatuh dari mobil yang tengah dinaikinya karena tubuhnya yang terus bergerak.

"Abang Re, tante boleh minta tolong sayang?" Jeanna menatap keponakannya yang tengah bermain lego dengan sesekali mencolek gemas pipi adiknya, Kenneth.

"Apa tante!"

"Tante Je minta tolong jagain adiknya sebentar ya, sayang. Tante mau ambilin cemilan buat kalian"

"Okee tante Je" Bocah empat tahun itu menyengir lucu lalu mendekati Kenneth dan duduk disebelah mobil mainan itu.

"Terima kasih sayang." Jeanna mengusap lembut rambut keponakannnya dan berlalu menuju dapur, mengambil cemilan serta susu untuk anak dan keponakannya.

Kenneth yang baru mengetahui kehadiran Rainer memiringkan kepalanya lucu "Ban!"

"Kaget ya, abang ada disamping adek Ken"

"Get" lalu tawa renyah itu menggema di ruang keluarga membuat Rainer yang tengah menggoda pipi chubby adiknya juga ikut tertawa.

"My na?" Tanya nya saat tak menemui keberadaan sang mommy.

"Mommy nya adek Ken masih ambil cemilan sama susu di dapur, tunggu sebentar oke!"

"Ce ban" bayi gembul itu mencoba untuk menirukan gerakan tangan abangnya yang membuat gaya oke, namun karena tangannya begitu gemuk dan pendek membuat Kenneth beberapa kali gagal.

"Dak ca tu" tunjuk pada tangan kanan Rainer.

"Gini dek caranya." Rainer mengajarkan adiknya dengan sabar bagaimana meembuat gaya oke dengan jari kecilnya. Tapi saat dilepaskan, tangan gembul itu malah membuat gaya jempol membuat Rainer menghela nafas kesal.

Interaksi kedua bocah itu tak luput dari pandangan semua orang, termasuk Romeo yang juga melihat interaksi sang anak dan juga keponakannya itu membuatnya terkekeh dan merekam momen keduanya, setelahnya Romeo melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya untuk mengambil berkas yang sempat tertinggal tanpa menghampiri kedua balita itu. Romeo takut anaknya menangis dan memilih ikut ke kantor, pria itu hanya tak mau membuat Jeanna kesusahan menjaganya karena istrinya saat ini tak berada di mansion.

"Adek sama abang main apa itu?" Tanya Jeanna menghampiri kedua balita itu dengan membawa nampan cemilan juga susu keduanya dan menaruhnya di meja lalu menatap Rainer yang tengah cemberut dan mengusap rambut lebat keponakannya.

"Huh, abang capek ngajarin adek tidak bisa-bisa membuat oke"

Wanita itu terkekeh dan memeluk Rainer yang tengah bersandar di pahanya.

INFINITY FAMILY [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang