Part 21 - Love Song

78 17 0
                                    

Setelah berbicara panjang lebar dengan Winwin agar dia tidak memarahi Renjun setelah ini, kami akhirnya keluar dari balkon dan menuju ruang tengah yang kebetulan di sana ada Jeno dan Jisung yang sedang santai-santai sambil bermain ponsel.

Jeno dan Jisung refleks menoleh pada Winwin yang berjalan di sampingku.

"Sejak kapan Hyung ada di sini?" tanya Jeno, ia meletakkan ponselnya dan fokus pada Winwin, Jisung yang duduk di samping Jeno juga menunggu jawaban Winwin.

"Sejak tadi Winwin Hyung ke sini, kalian sibuk main game terus mana mungkin ingat dunia." Aku mengomel sembari berkacak pinggang.

Jisung menyembunyikan dirinya di balik tubuh Jeno walau jelas-jelas badannya hampir menyaingi Jeno. "Jeno Hyung yang ngajak, jadi aku ikut main game, Hyung, kalo aku tidak ikut nanti dia ngambek."

"Yak! Kau juga senang kan aku ajak main?" Jeno melirik Jisung dengan sinis.

Melihat hal itu Winwin tersenyum. "Tidak apa-apa, Jaemin, mereka masih muda."

Jisung dan Jeno tersenyum lebar saat merasa mendapatkan dukungan dari Winwin.

"Teman-teman, aku pamit duluan ya? Aku ada urusan dengan agensi," lanjut Winwin.

"Cepat sekali, Hyung." Aku cemberut.

Winwin mengacak pelan rambutku dan tersenyum. "Nanti aku akan sering ke sini."

"Jeno, Jisung, aku pergi dulu ya." Winwin hendak melangkah pergi. "Oh iya, jajan yang Hyung bawain jangan lupa dimakan."

Jisung bersorak girang. "Terima kasih, Hyung."

"Biar aku antar ke luar, Hyung," ajakku, aku masih agak canggung memanggilnya hyung kalo ada orang lain.

Winwin mengangguk, kami lantas melangkah keluar menuju pintu. Aku masih takut untuk membuka pintu, alhasil tanganku hanya menggantung di udara saat hendak memutar kenop pintu.

Winwin meraih tanganku dan membantuku membuka pintu. "Tenang saja, Mingmei, dia sudah tidak ada, aku sudah mengusirnya. Mungkin beberapa hari lagi dia akan balik, jadi kau harus waspada."

Aku mengangguk. "Terima kasih banyak, Ge."

Winwin tersenyum simpul. "Sudah tugasku. Makan yang banyak ya dan jangan lupa jaga kesehatan, Gege tinggal dulu."

Setelah menutup pintu dan memastikan sekali lagi kalau tidak ada roh jahat di sekitar dorm, aku kembali ke ruang tengah. Aku menghempaskan tubuh di sofa dengan Jisung dan Jeno di sebelahku, aku duduk di tengah.

"Tumben sekali Winwin Hyung ke sini, dia ngapain, Hyung? Jarang sekali kalian ada urusan bersama." Jisung memulai pembicaraan sembari memakan camilan yang dibawakan Winwin tadi.

"Rahasia, kau terlalu kecil untuk tahu." Aku mengacak rambutnya karena gemas.

Jisung cemberut, tetapi kemudian dia menawarkanku camilan yang dia makan, aku menggeleng karena lagi tidak selera makan.

"Renjun kapan pulang?" tanyaku.

Jeno yang dari tadi hanya menyimak kini menjawab. "Sepertinya dia pulangnya sore, mau sepuas-puasnya jalan sama kekasihnya."

Aku terdiam mencerna jawaban Jeno, bukannya tidak paham hanya saja aku terkejut. Sejak kapan Renjun punya kekasih? Atau selama ini dia punya dan aku tidak tahu?

Mengetahui kebingunganku, bukannya menjawab Jeno hanya menatapku sembari memakan camilan milik Jisung dengan wajah polosnya.

"Gadis Cina yang waktu itu Renjun Hyung ceritakan itu beneran kekasihnya, Hyung?" tanya Jisung, dia membuka lagi bungkus camilan dari dalam keresek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neo Zone: DreamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang