Part 26

713 64 13
                                    





JANGAN MARAH JIKA BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN DI PART INI....!!!!

SELAMAT MEMBACA YEOROBUN😇😇😇😇

AKU INGATKAN YAH READERS, CERITA DIPART INI AGAK SENSITIF. MOHON MAAF SEBELUMNYA..🙏🙏

SEKALI LAGI CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, TAK ADA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN ASLI PEMERAN DALAM BOOK INI..😇😇
















Rumah Sakit Pusat Seoul

Seorang Namja dengan manta setajam elang sedang terbaring lemah di brangkar rumah sakit di ruangan VVIP.

Kedua orang tuanya dan juga kakek dan neneknya sedang berada di luar ruangan, menunggu tenaga medis sedang memeriksa keadaan Namja yang tak lain adalah Kim Taehyung.

30 menit berlalu, dokter keluar dari dalam ruangan tersebut. Menghampiri keluarga Kim yang memang sedang menunggu dirinya untuk
Memberi kabar.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya tuan Kim antusias.

"Anak anda baik2 sajah tuan Kim. Tak perlu kwatir, beruntung tuan muda Taehyung cepat dibawah kesini. Sehingga racun itu tak bisah segera dibersihkan dari dalam tubuhnya sebelum membahayakan organ2 dalam tubuhnya." Penjelasan sang dokter.

"Apakah kami boleh bertemu dengannya sekarang dok?" Tanya nyonya Kim dengan suara yang masih kedengaran panik.

"Boleh nyonya Kim, tetapi jangan buat pasien terganggu yah. Biarkan tuan muda Kim istirahat dengan nyaman"

"Baiklah dok, terimakasih banyak" ujar kakek Kim.

"Sama2 tuan, kalau begitu saya permisi untuk memeriksa pasien yang lainnya" pamit dang dokter, dang dokter itupun pergi. Keluarga Kim masuk kedalam ruangan Taehyung dirawat.

Nyonya Kim dan nenek Kim menghampiri ranjang Taehyung. "Apa yang membuatmu bisah nekat seperti ini Taehyung?" Ujar nyonya Kim dengan isakannya.

"Sudahlah menantu, jangan menangis seperti ini. Dokter bilang Taehyung baik2 sajah. Jadi tak perlu kwahtir lagi yah." Nenek Kim mengelus punggung sang menantu untuk menengkannya.

"Apa karena kita terlalu menjauhinya dan mengekangnya akhir2 ini? Sampai Taehyung banyak beban pikiran dan mengambil jalan nekat seperti ini Eomma?"

"Ssttttt,,,, jangan berfikir kesana yah. Kita fokus pada kesehatan Tae dulu. Kita harusnya mendoakannya, Tae akan sedih melihatmu menangis bahkan menyalahkan dirimu seperti ini menantu"

"Eomma benar, harusnya aku Tak menangisi putraku. Harusnya aku mendoakannya"

Nyonya Kim pun duduk dituntun oleh nenek Kim, duduk disebelah brankar Taehyung.

Tuan Kim dan kakek Kim duduk di sofa, pandangan mereka terfokus pada satu objek yaitu Kim Taehyung.

Ada rasa bersalah yang hinggap dihati mereka, akhir2 ini memang tuan dan kakek Kim lah yang paling terlihat menjauhi Taehyung akibat insiden perselingkuhan yang dilakukan Taehyung. Seharusnya mereka tak boleh seperti itu pada Taehyung, apalagi membentuk sebuah jarak diantara hubungan mereka.

Seharusnya mereka tak boleh seperti itu, harusnya mereka menasihati Taehyung bukan menjauhi anak itu. Seharusnya mereka membangun komunikasi yang baik dengan Taehyung, bahkan mereka harusnya lebih ikhlas dengan apa yang terjadi. Karena apa yang sudah terjadi dalam keluarga mereka adalah takdir. Seharusnya mereka lebih dewasa dalam menyikapi masalah yang terjadi, bukan memberi jarak di hubungan ayah dan anak atau hubungan cucu dan kakek.

Nyatanya semua yang keluarga Kim pikirkan adalah salah, Taehyung seperti ini bukan karena beban pikirannya atau bahkan karena memikirkan nasip nya yang sedang buruk dalam keluarganya.

Mendua Dan Akhir Bahagia (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang