Ini aku... Apa Kau Mendengarnya?

200 17 1
                                    

Di hari yang cerah itu, mereka masih saling berhadapan satu sama lain dan Selena masih menunggu jawaban dari Jihan.

"Lebih baik kamu pergi. Oh ya, dan soal malam itu lupakan semuanya."

"Oke aku akan pergi dari sini."

Dia kemudian duduk dikursi Cafe.

Huhhhh apa maksudnyahh? dia hanya pergi beberapa langkah dari tempatnya.

"Jihann... kamu santai saja, kamu tidak perlu memperhatikanku, biar aku yang memperhatikanmu. Semangatt bekerja!." Selena meneriakinya dan menyemangatinya.

Sontak pengungjung cafe tersenyum melihat tingkah lakunya. Tapi Jihan tidak mempedulikannya.

Seharian itu dia terus memperhatikannya.

Saat perjalanan pulang. Selena berada dibelakangnya.

Jihan menghentikkan langkahnya, dan membalik tubuhnya.

"Berhenti mengikutiku."

Selena mengeluarkan Hp barunya, dan meneleponnya.

Jihan kemudian mengangkatnya.

"Jadi kamu orang yang selalu menelpon itu, mulai sekarang berhenti menghubungiku."

"Tidak. Aku akan menghubungimu setiap hari."

Jihan tiba-tiba mengingatt perkataan yang dulu Selena ucapkan sebelum pergi, tapi dia segera menyangkal ingatannya.

Dan dengan segera dia mematikan panggilannya kemudian pergi.

Selena tidak bisa membiarkan itu, dia langsung berlari dan berjalan disampingnya.

"Kemana perginya Jihan yang dulu aku kenal? kenapa kamu tidak pernah tersenyum sama sekali, apa semua ini karena kepergian Selena?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana perginya Jihan yang dulu aku kenal? kenapa kamu tidak pernah tersenyum sama sekali, apa semua ini karena kepergian Selena?. Seharusnya kamu bahagia, sekarang kamu bisa bebas dari dia."

Jihan kembali menghentikan langkahnya.

"Lebih baik kamu jaga ucapan kamu!." Jihan terlihat sangat marah.

Selena kemudian menarik dan memegang kedua bahunya.

"Apa yang aku katakan benar kann? dan kamu tidak pernah benar-benar mencintai dia. Sekarang dia sudah tidak ada, lebih baik kita kembali seperti dulu lagi. Sekarang tidak ada alasan lagi untuk kita putuss, karena selama ini kamu putusin aku karena dia."

"Lepassss!, lepasin tangan kamu dari bahu aku."

Selena kemudian melepasnya.

Jihan menatapnya penuh kemarahan.

"Stop! kamu jangan mengucapkan sepatah katapun lagi!."

"Jihannnn...."

Belum saja Selena menyelesaikan ucapannya. Tangan Jihan melayang di pipinya, dia menamparnya.

SELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang