3.

1.1K 41 0
                                    

Di sini lah mereka Sekarang di halaman  belakang sekolah.

Mereka tengah duduk di kursi panjang tempat anak anak bolos atau ngerokok.

Gio di paksa duduk di pangkuan Gibran dengan punggung menghadap Gibran. Pinggang ramping Gio di peluk erat Gibran.

Gibran dengan nakal meniup niup telinga Gio hingga memerah. Tangannya juga mulai nakal dengan meraba raba daerah terlarang.

"Woy anjing katanya mau ngobrol" Kata Gio marah

"Aku cuma mau berdua sama kamu" kata Gibran sambil mencium pipi Gio

"Udah deh mending gue masuk ke kelas" Gio berdiri hedak berjalan namun di tarik Gibran

"Maaf" Gibran berkata mata memelas namanya begitu lembut

Hati Gio hampir luluh tapi ia tahan Gio rasa kalo Gibran udah keterlaluan ia tau kalo hari ini dirinya bakal pindah sekolah dan kemarin Gibran ngajak berangkat bareng tapi malah di tinggal udah gitu malah pelukan sama cewe.

"Maaf ya aku benar-benar hilaf " Gibran letakkan dagangan di bahu Gio

"Hilap kok tiap waktu" Sarkasme Gio

"Baru juga hari ini" Gibran membela diri

"Ah bacot udah gue mau ke kelas ntar ada guru" Gio ingin berdiri namun di tahan Gibran

"Maafin dulu" Gibran mencium leher belakang Gio

"Hm" Gio menghela nafas

"Di maafin ni?" Gibran tersenyum matanya pekedip kedip

"Terserah"

"Nanti pulangnya bareng tungguin di parkiran" Gibran mencium ringan bibir Gio dan langsung di dorong Gibran

"Anjing lo bau rokok " kata Gio sambil mendorong Gibran

Gio berjalan ke kelas dengan penuh kekesalan dia bener-bener kesal dengan kelakuan Gibran. Untung sayang kalo engga udah buang ke laut.

"Woy napa lu" Kata Radis

"Kepo?" Jawab Gio ketus

"Ck gak asik Lo mah. Eh BTW Lo mau ikut gue nongkrong gak?" Ajak Radis

"Kapan?" Tanya Gio

"Ntar abis pulang" jawab Radis

Gio berfikir sebentar ia ingin ikut tapi ayangnya ngajak pulang bareng.

Dan setelah selesai berfikir ia rasa ayangnya yang paling penting jadi ia menolak ajakan Radis.

"Sorry gak bisa kapan kapan aja"

"Oke deh"

Pelajaran Biologi ini sungguh membuat Gio mengantuk jadi ia tertidur hingga pelajaran usai beruntung Radis yang baik hati membangunkannya.

Gio berjalan sendiri di koridor sekolah yang sudah mulai sepi menuju parkiran.

Setengah jam sudah Gio berdiri di parkiran dan yang di tunggu tak kunjung datang ia sudah mulai marah.

"Awas ya kalo sepuluh menit lagi kagak dateng gue gantung di Monas ni orang" Gumamnya

Tak lama kemudian Gibran berlari ke arahnya jadi dirinya tak jadi menggantung Gibran.

"Maaf telat dikit" Kata Gibran tak berdosa

"Ah bacot udah buru kita pulang" Kata Gio kesal

"Yuk yang" Gibran segera menyalakan motornya

Gio naik dan memeluk pinggang Gibran begitu motor melaju.

Motor melaju menembus jalanan Yang sepi.

"Kita ke supermarket dulu!" Gibran sedikit berteriak

"Hah apa?" Gio hanya mendengar samar perkataan Gibran

"Supermarket dulu" Gibran berteriak

"Hah apa sih gue gak denger"

"Ih.. ×¥*€#&#sj" Gibran meracau  gak jelas

"Ouh ke supermarket ngomong dong"

"Kan udah"

"Hah"

Gibran kesal lantaran semua perkataan hanya di jawab 'hah'

Akhirnya mereka tiba di supermarket mereka masuk dan segera memilih apa saja yang akan mereka beli.

"Ay ay nanti aku nginep di rumah kamu" Kata Gibran

"Hm"

"Aku nginep soal mami sama papi lagi perjalanan bisnis keluar negara" Gibran berkata dengan nada ke kanak kanak-kanakan

"Ia bawel udah cepet kita pulang"

Mereka udah selesai dan segera pulang kerumah Gio.


Njitrr kok jadi gaje

Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang