5.

885 31 0
                                    

Pukul 06.20

Gio sudah rapih dengan seragamnya sedangkan Gibran masih santai di alam mimpinya. Dengan susah payah Gio membangunkan Gibran.

"Bran ayo bangun udah siang" panggil Gio

"Bentar lagi sayang" Suara berat Gibran terdengar

"Bentar lagi gimana? Ini udah setengah 7 anjing kalo Gitu gue tinggal" Kata Gio dengan sedikit nada ancaman

Setelah itu Gibran pun langsung bangun dan duduk menatap Gio.

Rambut Gibran yang acak acakan dan matanya sedikit memerah terlihat sangat lucu di mata Gio jadi mau tidak mau ia maju untuk mencium kening Gibran.

"Pagi Ibran ganteng mandi gih Io tunggu di bawah" Sapanjang lembut

"Males ah Ibran ngantuk " Rengek Gibran

"Buruan anjing entar telat" Kata Gio sambil menarik Gibran ke kamar mandi

"Mandiin" Pinta Gibran

"Anying lo itu udah gede mandi sendiri sana dan ngapain juga gue harus Mandiin elo" Kata Gio

"Ih ayang mah Gitu"

"Bodo ah gue gue tunggu loh dalam 5 menit kalo telat gue tinggal" Kata Gio lalu ia meninggalkan Gibran dalam kamar.

Gibran mandi sementara Gio turun ke bawah menunju ruang makan. Di sana sudah ada mamanya dan di sampingnya ada seorang laki-laki membantu mamanya menyiapkan makan.

Dia Aditya kakaknya Gio ia baru pulang dari biasanya ia tinggal di apartemen karena rumah terlalu jauh dari tempatnya kuliah. Gio segera berlari menghampiri abangnya.

"Abang kapan pulang" Gio memeluk abangnya

"Tadi malem bareng ama mama tadinya abang mau bangunin kamu tapi kamu dan Gibran lagi tidur pulas" Kata Adit

"Gibrannya mana?" Tanya mama

"Lagi mandi dia susah banget di banguninnya" Keluh Gio

"Sabar biasa anak mami" Adit menepuk pundak adiknya

"Siapa bilang gue anak mami" Suara terdengar dari belakang mereka

Mereka segera melihat ke arah sumber suara terlihat Gibran dengan seragam sekolahnya barusaja menuruni tangga dengan masih terlihat mengatuk.

"Ya elo kan emang anak mami" Ejek Adit

"Gak" Kata Gibran

"Elo tu anak mami ya"

"GAK"

Gio yang melihat mereka akan segera bertengkar segera berpamitan pada Mama dan Kakaknya lalu menarik Gibran keluar dari rumah.

"Ma, Bang Gio pergi dulu" Kata Gio sambil menarik Gibran dari rumah

"Sarapan dulu" Teriak mama Gio

"Entar aja ma"

"Ih jangan tarik tarik" Keluh Gibran

"Udah buruan telat nih" Kata Gio

Gibran segera menyalakan motornya dan pergi dengan Gio yang memeluk pinggangnya.

Mereka tiba di sekolah hampir lima menit lagi sebelum bel berbunyi. Gio benar-benar kesal sama kelakuan Gibran yang berbuat semaunya.

Waktu udah siang eh dianya malah ingin pulang kerumahnya. Katanya minyak wanginya ketinggalan.

Begitu Gio turun dari motor ia langsung meninggalkan Gibran sendirian ia segera menuju kelasnya. Sampe di kelas Gio langsung di sambut Radis

"Woy baru hari kedua aja Lo udah kesiangan" Sindir Radis

"Tau ah gue kesel" Gerutu Gio

"Cie ada yang kesel" Ejek Radis

"Awas ya lu anj..."

"Selamat pagi anak-anak" Seorang guru masuk menghentikan pertengkaran Mereka

"Pagi pak" Kompak murid-murid

"Oke silahkan buka buku matematika kalian"

Beberapa murid sudah terlihat bosan tak terkecuali Radis dan Gio yang mana mereka malah main ludo dan bukannya malah memperhatikan.

Walau Gio dan Radis baru kesal satu hari tapi ia sudah terlihat seperti besti. Mereka rasa mereka nyetel dalam hal apapun.

..

Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang