15.

462 16 0
                                    

Gibran membawa Gio untuk istirahat di kamar ia melakukan apapun untuk menyenangkan Gio bahkan tanpa di suruh.

Berpisah dari Gio itu lebih sakit dari pada berpisah dengan Amel dulu.

Gio itu yang membuat yang membuat ia bisa Move on dari  Amel orang yang paling spesial.

"Ayang dari tadi kok diem aja dari tadi, gak mau ngomong sama aku?"

"Aku salah dan udah minta maaf, semua yang kamu liat itu salah paham Amel yang duluan nyium aku, aku gak ngapa-ngapain sumpah" Gibran berlutut di hadapan Gio yang sedang duduk

"Hm"

"Kok cuman hm?" Gibran melas

"Terus gue harus gimana?"

"Gak gimana- gimana sih tapi-" Gibran bingung harus berkata apa lagi "Terserah kamu deh yang penting kamu jawab"

"Nah gitu, gue mau ke kamar mandi" Gio sedikit melirik Gibran

"Yaudah sana" kata Gibran sambil melihat hpnya.

Ekhem

Gio menatap malas Gibran ia lalu berjalan Dengan tertatih-tatih di hadapan Gibran.

Gibran melihat itu ia langsung berdiri untuk membantu namun di tepis " Gue bisa sendiri"

"Aku bantu, ya?" Gibran memeluk Gio

"Gak u-"

"Ssst kamu gak usah protes" Gibran memapahnya ke kamar mandi.

Sekarang Gio sudah sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya dan kembali ke sekolah.

"Teman tercinta ku sudah sembuh" Radis memeluk Gio

"Apasih jijik" Gio mendorong Radis menjauh

"Maafkan temanmu ini belum sempat menjenguk di karenakan terlalu sibuk" Kata Radis

"Sok sibuk dasar" Kata Gio malas, Gio lalu berjalan mendahului Radis

"Jangan tinggalkan aku wahai temanku" kata Radis sambil meniru adegan sebuah film

"Dih gila" Gio menatap jijik

Begitu masuk kedalam kelas Gio segera di kerumuni oleh murid-murid terutama cewek.

Mereka mencecar Gio dengan berbagai pertanyaan terutama pertanyaan seputar dia dan Gibran.

Gio mengerutkan kedua alisnya menjawab dengan sabar setiap pertanyaannya yang kadang tidak masuk akal.

"Bisa gak kalian gak nanya mulu kaya reporter"  Gio Jengkel.

"Nanya aja masa gak boleh" kata Ica

"Udah udah bubar ada Pak Joko" Radis mengusir kerumunan yang memenuhi  bangkunya.

Mereka semua bubar setelah Pak Joko masuk kedalam kelas untuk mengajar bahasa inggris.

Istirahat pertama tiba hampir semua murid pergi ke kantin kecuali mereka yang malas hanya diam di kelas termasuk Gio yang malas keluar kelas. Apalagi kalo harus ketemuan sama geng cabe-cabean Amel.

Ia lebih memilih menitip makanan kepada Radis.

Gio tidur dengan kepala yang di topangkan ke tangannya ia hampir terlelap ketika suara langkah kaki terdengar.

Gibran masuk dengan menenteng  batagor dan es teh manis di tangannya.

"Ayang kamu udah makan?" Gibran mengetuk-ngetuk meja.

Gio mengangkat kepalanya menatap Gibran malas lalu menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kamu makan dulu nih ada batagor"

Tanpa berpikir Gio langsung mengambilnya dan memakannya.

Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang