"yang mengerti kita, masalah kita, hanya diri kita sendiri."
***
Pagi hari yang sangat indah, namun tidak dengan Zean dan Zyana. Mereka terlalu banyak kehilangan, sehingga mereka bingung, apa lagi yang masih ada pada mereka.
Zean memutuskan untuk berangkat sekolah awal, dan dia sampai di kelasnya.
namun saat duduk dia menemukan surat di bawah bangku yang ia duduki.
***
(。•́︿•̀。)zean, bisa dibilang kalau lo kuat banget. Lo bisa jadi temen yg baik, anak yg baik, ketos yang baik, ketua kelas yg baik, kapten yg baik. Tapi ze, gue selalu nangis liat lo sekuat ituu, gue pengen jadi rumah lo buat lo peluk setiap saat lo capek, tapi.. takdir berkata lain zee, gue gabisa, gue liat lo aja gabisa, ada alasan yg buat gue bikin surat ini, Zean. Beberapa hari yg lalu, lo kehilangan rumah lo yaitu keluarga lo, lo harus tau sesuatu yg bahkan lo aja gamau tau. Lo kehilangan mama lo, pembantu besar di hidup lo ninggalin lo selamanya, om sandi. Gue kalau jadi lo, gue gakuat ze....
zee, temuin gue di rooftop sekolah.
***
"wah, siapa ini?" tanya zean
"Gila lo, ngomong sendiri" aisyah datang dengan melirik sinis zean
"eh aisyell cantikku" zean tersenyum tulus kepada aisyah yang sedang menaruh tas
"gila lo pagi pagi, kaya boti lo senyum gitu." aisyah duduk dan langsung memainkan handphone nya.
"yakali boti suka cewek"
aisyah hanya melirik malas kepada zean yang sedang mengoceh tidak jelas disampingnya.
namun aisyah berhenti memainkan handphone nya dan langsung membalikkan badan ke arah zean dan mendengarkan zean
"gimana pagi harinya? seru cantik? ada apa dijalan? dianter sama siapa? sudah sarapan nya?? hari ini mau ada acara apa??" zean bertanya beruntun kepada aisyah
"ya gitu aja sih, gaada rencana kayaknya, tapi istirahat, gue mau ke perpustakaan." aisyah menidurkan kepala nya di meja
"ayo kalau gitu." zean berdiri keluar dari bangku dan aisyah heran
"mau kemana?" aisyah bertanya kepada zean dengan heran
"rooftop, mau sendiri dulu." zean langsung berjalan keluar dan aisyah menganggukkan kepala nya
jujur, gue belum suka sama lo, tapi liat sikap lo, dan kejadian kejadian yg ada di hidup lo, gue semakin yakin kalau lo orang baik yang belum tentu gue temuin di siapapun. Batin aisyah melihat kepergian zean.
Saat zean pergi ke rooftop, zean melihat seseorang disana
"ZEAN" teriak arya menyapa zean
zean menutup telinganya, mengapa laki laki bisa teriak sekencang itu seperti perempuan?
"ngapain lo disini?" tanya zean serius
"ehm- enggak ngapa ngapain, pagi pagi enakkan disini" gugup arya menjawab zean
"yaudah ayo ke kelas, aisyell nungguin gue." ajak zean menarik tangan arya
"kenapa arya ngelarang gue buat ketemu sama zean?" tanya seseorang sembunyi
***
istirahat telah tiba, zean dan aisyah pergi ke perpustakaan dengan zean yang tak berhenti mengoceh
"zean, gue mau nanya." aisyah bertanya pada zean dan berhenti berjalan
"kenapa lo suka sama gue?" aisyah bertanya penuh heran pada zeandra
"awal gue ketemu lo, bukan paras lo tapi cara gue ketemu lo dan waktu ketemu lo gue ga ngerasa kaya gini waktu di orang lain." zean menjawab dengan tegas menatap aisyah
"apa lo bener bener gasuka disukain gue atau di gangguin gue?" zean menatap penuh kepada aisyah
"gue tau, banyak. Gue tau banyak yang suka sama gue, tapi gue ga suka sama rasa rasa yang kaya gitu, pernah dulu ada yang suka sama gue, tapi gue tolak. Gue juga mau disukain orang, tapi ga gitu, gue udah muak sama yang kaya gitu." jelas aisyah panjang kepada zean
"gue cape syell. Gue juga capek, kenapa gue harus suka sama lo? kenapa gue harus jatuh hati sama hati yang ga jatuh juga sama gue? gue ga minta buat di pertemuin sama lo, tapi kenapa gue malah ketemu sama lo? gue tau. Gue memang cuma bisa suka sama lo doang, gue gabisa dapetin hati lo, gue gapernah kaya gini sama orang, gue trauma sama masalalu gue, tapi cuma ketemu sama lo semua itu sembuh, ketemu sama lo adalah kesembuhan gue. Tapi bukan berarti gue harus sama lo, gue tau. Ga semua perasaan harus di balaskan, tapi.. gue juga capek." zean bersuara dengan bergetar dan memundurkan langkah nya
"ze?" panggil aisyah menatap tak percaya kepada zean
"gue mundur, gue capek." zean pergi, bukan pergi sementara. Namun selamanya.
***
"hal yang paling aku takutkan adalah, jatuh hati kepada hati yang tak jatuh padaku."
ZEANDRA AXIO

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANDRA AXIO
Teen Fictionpria 16 tahun, yang memiliki otak cerdas, ceria, suka menolong orang, ketua osis, ketua kelas, namun di acuhkan oleh ibu nya sendiri dan adik nya sendiri, dan ditinggalkan oleh ayah kandung nya, namun saat ia menemukan kebahagiaan yang lain, ia mala...