"ketika kamu berani memulai sesuatu,
maka kamu harus berani
menyelesaikannya."***
Semua teman zean sudah berada di kelas.
"ul" panggil fatiya yang membuat ulya menghentikan perjalanannya dan membalikkan badan
"zean pindahan?" tanya fatiya hati hati
"sendiri, mau nge kost." to the point ulya dan berjalan meninggalkan fatiya
"kenapa?"
"HIS! KESEL DITINGGAL SENDIRI!" fatiya menggertakkan kaki nya karena kesal dan berlari.
Tanpa di sadari, ada seseorang yang melihat kejadian itu dan mendengar.
seseorang yang sangat membenci zean, dan smirk mendengar hal itu.
***
"syah!" panggil michelle berjalan ke arah aisyah dengan antusias
"mau ga, lo gabung sama kita? secara kan kita itu cantik, pinter, asik, monto-" michelle melenggak lenggok
"bol-"
"gausah syah! miclok sinting!" arya memotong pembicaraan aisyah
"apaan lo aryat!" sinis michelle dan menatap tajam
"aryat?" tanya arya bingung mengetuk ngetuk dagu nya
"ARYA MAYAT!" teriak michelle dan langsung menggeplak meja dan langsung tertawa
"sialan lo." dan semua orang tertawa kecuali ulya dan khaliza.
***
"syell" panggil zean menghadapkan badan nya ke arah aisyah yang sedang mencatat
"hm"
"lo basket kan? sama gue! pulang nya sama gue, Lo mau makan? sama gue. Lo-"
"yayaya stop." muak aisyah menatap sinis zean dan melanjutkan tulisannya.
ketika istirahat berlangsung zean dan teman teman nya meluncur ke kantin karena mereka merasa lapar.
setelah bel pulang, semua anak berlarian untuk pulang dan menyisakan anak yang akan ekskul.
"kamu mending ganti baju syel" kata zean yang sedang memakan makan siangnya
"sip!" antusias aisyah dan langsung berlari ke arah ruang ganti baju.
ulya datang dan menepuk bahu zean
"beneran lo suka sama dia?" tanya ulya dengan mata yang tak bisa di arti kan
"mungkin, gue keinget dia." zean menutup mata dan menunduk, ulya tahu bahwa dia itu yang selama ini zean ingat, dan masalalu terbesar zean.
"lupain masalalu! kapan lo bangkit ze?" tanya ulya menepuk bahu zean memberi semangat
"hai zean" sapa marsya dengan tersenyum centil
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANDRA AXIO
Novela Juvenilpria 16 tahun, yang memiliki otak cerdas, ceria, suka menolong orang, ketua osis, ketua kelas, namun di acuhkan oleh ibu nya sendiri dan adik nya sendiri, dan ditinggalkan oleh ayah kandung nya, namun saat ia menemukan kebahagiaan yang lain, ia mala...