Moon Chae Won dengan tak sabaran langsung menyambar ponselnya yang sedari tadi tergeletak diatas meja di depannya. Dicarinya sebuah kontak.
Untuk sejenak wanita itu berpikir, menimbang-nimbang haruskah ia memberitahukan berita besar ini pada Joongi lewat sambungan telepon?
Aniya
Chaewon ingin memberitahukan berita ini secara langsung pada Joongi. Meski sekarang dadanya serasa akan meledak oleh berita itu, dan tak sabar ingin segera memberitahu Joongi, tapi kali ini Chaewon memilih menahannya.
Yah.. 3 hari lagi dirinya akan pulang ke Korea. Saat itulah, ia akan memberitahukan berita hebat itu pada Lee Joon Gi, pria yang telah lebih dari setahun ini menjadi kekasih hatinya.
Pikirannya melayang jauh, memikirkan masa depan. Tidak sekali dua kali, dirinya dan Joongi membicarakan tentang anak.
'Aku ingin memiliki dua anak, yang wajahnya mirip denganmu' begitu Joongi pernah berkata pada Chaewon.
Tangan Chaewon reflek meraba bagian perutnya, berharap suatu gerakan halus akan terasa dari sana, tapi lalu ia berkata dengan sendirinya,
'Aniya.. ini masih terlalu dini' batinnya.
Nyatanya keadaan itu tak lantas membuat bahagianya surut. Bibir ranumnya tak henti menyunggingkan senyum dari tadi, seolah tak peduli apapun yang terjadi hari ini, semuanya tak akan bisa merusak suasanya hatinya sekarang.
Dirabanya sekali lagi perut datarnya.
'Bayi Joongi ada didalam rahimnya. Bayi itu hidup, dan sebentar lagi akan menendang-nendang. Ya Tuhan.. rasanya ini benar-benar hebat, rasanya membingungkan, dia..'
"Chaewon-ah.." panggil seseorang dari seberang sana.
Mata Chaewon celingukan ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara itu.
"Ah.. Oppa" balas Chaewon setelah tau siapa yang memanggil namanya, dan tiba-tiba tersadar satu hal.
'Benar, hanya Bongpil yang bisa ia percaya dan membantumya saat ini' pikirnya.
"Kau disini rupanya" ucap Bongpil, pria yang Chaewon panggil dengan sebutan oppa tadi.
"Oppa masih berapa lama lagi waktu istirahat siang ku sekarang?" Tanya Chaewon tak sabaran.
"Mm.. masih ada sekitar 1 jam lagi sampai jadwal pengambilan gambarmu dimulai" ucap Bongpil sang manager, lalu melanjutkan, "Wae? Kau tidak nafsu makan lagi, dan ingin makan sesuatu diluar?"
"Oppa bisa antarkan aku ke suatu tempat?" Ujarnya.
"Kemana?" Tanya Bongpil, yang hanya dijawab dengan senyuman oleh Chaewon.
Belum sempat Bongpil berpikir, wanita itu telah menyeretnya kedalam mobil mereka.
"Oppa, aku sedang hamil" ucap Chaewon tanpa pendahuluan dan aba-aba.
"Nde?" Timpal Bongpil spontan mendongak ke Chaewon.
Choi Bong Pil yang sudah menjadi manager Chaewon selama tujuh tahun terakhir berusaha menutupi rasa terkejutnya. Namun gagal, karena rupanya Chaewon yang kini duduk disampingnya mampu membaca berupa-rupa perasaan yang jelas sekali tergambar di air mukanya.
“Maafkan aku Oppa, kau pasti sangat terkejut” sesal Chaewon.
“Kau tidak sedang bercanda kan?” tanya Bongpil memastikan.
“Aniya.. untuk apa aku bercanda soal ini” cerocos Chaewon.
"Begini Chaewon-ah..” ucap Bongpil berusaha menata kalimatnya, lalu melanjutkan, “Aku tahu aku memang tidak berhak mencampuri urusan pribadimu, tapi.. sebagai managermu, kurasa aku perlu memastikan satu hal padamu sekarang, ini.. bayi Joongi?" Pertanyaan itu mencelos begitu saja dari mulut Bongpil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Angel
FanfictionMenikah lalu memiliki anak, adalah urutan yang benar dalam kehidupan. Tetapi bagaimana jadinya, jika dalam kehidupan Moon Chae Won urutan itu malah menjadi terbalik? Apa yang akan ia lakukan? Langkah dan pilihan apa yang akan ia ambil? 'Semuanya aka...