Makasih yg masih stay buat nungguin, pokoknya luuuvv banget deh 💜💜
Tekan bintang dulu ya biar aku semangat lanjutin hihi ⭐⭐
Happy Reading 💋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
"Jena ? Bukankah kemarin malam kau baru kesini dengan kekasihmu tapi sekarang kau kesini lagi" ujar bartender yang sedang membuatkan Jena minuman. Jena memang sedang berada di Avery setelah ia menghadiri acara premier film Jo In Sung.
"Kau juga percaya juga dengan berita itu oppa ? Aku sungguh kecewa padamu" balas Jena sarkas.
Bartender itu terkekeh. "Bagaimana tidak percaya, kau saja memang terlihat bersama Jung Hae In kemarin"
"Tapi kan aku tidak berdua. Kami bersama sama teman teman kami"
"Jadi kau berkencan dengan Hae In atau tidak ?"
Jena memutar bola matanya malas. "Kau masih saja bertanya oppa. Ah aku mau pindah saja"
"Lee Jena, kemana kau ?" tanya bartender ketika Jena melangkah pergi sambil membawa minumannya.
"Aku mau sendiri oppa. Jangan ganggu aku" ujar Jena yang sedang merajuk.
"Hmmm selamat me time" Bartender yang melihat Jena pergi tertawa kecil karena Jena sedang dalam mode yang sedang tidak mood. Tapi entah mengapa justru Jena bertingkah semakin menggemaskan.
Setelah menghadiri premier film yang dibintangi Jo In Sung, yang secara otomatis bertemu dengan awak media, Jena benar benar lelah malam ini. Baik lelah fisik maupun pikirannya. Ia benar benar bingung dengan keadaan yang bertambah sangat rumit. Sebenarnya baru kali ini ia mendapatkan rumor atau skandal yang sangat menguras mentalnya. Terlebih rumor itu adalah rumor dating yang Jena tidak pernah dapat sebelumnya. Biasanya berita yang keluar tentangnya hanyalah seputar dunia fashion dan sejenisnya. Meskipun sebenarnya Jena juga punya banyak teman pria, tapi mereka semua tidak pernah ada rumor dengan Jena.
Karena rumor yang masih beredar membuat Jena membatasi gerak geriknya sekarang. Dulu ia serasa bebas melakukan kegiatannya kapan saja dan dimana saja tapi kini awak media sangat mengincarnya seperti Jena adalah mangsa buruan. Terlebih agensinya juga masih bungkam. Hal ini benar benar membuat Jena terkena mental.
Seperti pepatah bilang sudah jatuh tertimpa tangga, hal inilah yang dialami Jena. Kakinya yang baru sembuh dari cidera, justru ia kini mendapatkan rumor yang menjengkelkan ini. Angan angan untuk pergi bebas setelah kakinya sembuh kini lenyap sudah, karena agensi Jena sangat membatasi kegiatan Jena. Jika dulu Jena masih bebas kemana mana meskipun dengan jadwal pribadi Jena, kini agensinya sangat ikut campur dengan jadwal pribadi Jena.
