Aku cuma ngasih tau ya kalau cerita ini kayanya ngga seberat cerita Suga atau Jin. Karena real lifenya author udah berat wkwk
Aku juga pengen buat cerita yang banyakan dialog nya gitu 🤭
Kalau ada yg ngikutin sampe chapter ini, aku bener bener cuma bisa ngasih ucapan terimakasih buat kalian 🤗
Makasih udah support cerita yang ringan ini ya chingu hihihi 💜
Boleh dong buat tekan bintangnya ⭐⭐
Happy Reading 😘
******
"Koo koo~ya, tidak apa apa kan jika Jaemin ikut dengan kita ?"
Jung Kook tersenyum lalu merapikan topi base ball nya agar wajahnya tidak terlalu terlihat dari luar meskipun kaca mobilnya sudah gelap.
"Tentu saja. Lebih ramai lebih seru"
Meskipun dalam hati Jung Kook sebenarnya hanya ingin menikmati waktu berdua saja dengan Jena, tapi ia harus mengikuti perkataan Jena agar Jena tidak curiga padanya. Ia belum tahu jawabannya jika Jena menanyakan alasan mengapa Jaemin tidak boleh ikut dengan mereka berdua.
"Maaf aku sedikit terlambat" ujar Jaemin setelah sampai di kedai tteoboki pinggir jalan. Ia datang dengan mengenakan masker dan hoodie untuk menutupi wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak masalah. Jung Kook juga baru saja menghabiskan piring keduanya" jawab Jena sarkas. Sementara Jung Kook hanya tersenyum sambil mengunyah makanannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
