[Part 5] : Ternyata

44 21 0
                                    

Tempat Rahasia.

Enid dan Wednesday sudah di suatu tempat cukup privasi. Maklum Enid tidak mau perbincangan mereka di dengar manusia biasa.

Wednesday sedari tadi menatap datar wajah Enid. Enid pun merasa sangat bersalah atas ciuman yang dilakukannya tadi pagi tanpa sengaja. Wednesday mulai bicara, "Jadi apa yang harus aku dengar?" Tanyanya datar tapi penuh penekanan.

Enid mendesah, "Baiklah. Aku jelaskan. Tapi aku mohon dengarkan aku baik-baik." Wednesday mengangguk cepat. "Kemarin aku bertemu dengan cowok yang selalu mengejar-ngejar aku. Lagi-lagi entah sudah yang keberapa kalinya, ia menyatakan cintanya padaku. Tapi aku menolaknya lagi. Lalu ia meminta satu alasan agar dia bisa menjauhiku. Maka dari itu aku terpaksa berbohong dengan berkata jika aku sudah memiliki pacar." Wednesday menyimak masih dengan wajah datarnya.

Enid diam sejenak lalu kembali berkata, "Jujur saja aku bingung karena aku memang belum punya pacar dan hanya kalian yang ada disekitarku. Tak mungkin aku mengakui Yoko karena dia juga mengenal Yoko, jadi hanya kalian lah orang yang bisa aku jadikan pacar pura-puraku di depannya. Maafkan aku." la menunduk.

Wednesday mendesah. Enid kembali menatap wajah datar Wednesday, "Tadinya aku ingin mencium Jisoo saja, karena aku memang menyukainya. Tapi, lagi-lagi karena aku tahu dia manusia biasa maka aku tak ingin hal itu makin membahayakan dirinya. Dan aku terpaksa menciummu. Maafkan aku." Katanya tegas.

Wednesday melotot lagi, ia hendak marah karena mengetahui jika Enid ternyata juga menyukai sahabatnya itu, orang yang juga sangat disayanginya. Tapi ia mencoba tenang, ia pun menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan sambil berkata, "Karena kau sudah tau aku ini penyihir?" Enid tampak cengo tapi ia segera mengangguk mengiyakan pertanyaan itu.

Enid menatap mata Wednesday, "Sebelumnya aku dan Yoko sudah pernah melihatmu menghadapi para vampire, dan kami melihat kamu menggunakan sihirmu untuk melawan mereka. Awalnya aku terkejut tapi jujur saja dari awal kita bertemu aku memang merasa jika kamu bukan manusia biasa."

Wednesday menghela nafas berat, ia membalas tatapan Enid lalu bertanya, "Jika kamu memang sudah tau jika aku adalah penyihir, kenapa kamu tidak menjauhiku?"

Enid menunduk sejenak lalu kembali menatap Wednesday, "Karena aku tau kamu bisa bedain mana vampire jahat dan mana vampire baik. Benarkan?" la tersenyum menatap wajah Wednesday yang tidak lagi datar.

Wednesday juga mencoba untuk memberikan senyum walau sangat tipis, "Lalu kenapa kamu malah membuka jati dirimu sendiri padaku? Kamu tau kan akibat atas apa yang kamu lakukan tadi pagi padaku? Kamu tidak takut jika aku akan membasmimu seperti aku membasmi vampire lain yang selalu mengganggu kehidupan manusia?"

Enid terkekeh geli, "Kamu tidak sejahat itu, Wends. Aku tau itu. Saat itu aku benar-benar bingung. Ya, mungkin aku memang harus berkorban demi cintaku."

Wednesday langsung cengo, "Maksudmu? Bukannya kamu menyukai Jisoo, lalu jika kamu menciumku maka hilang sudah harapanmu atas cintanya?"

Enid mengangguk cepat, "lya, biarlah cintaku hilang, aku tentu tidak ingin jika ia malah makin dikejar-kejar para vampire lain. Justru aku akan melindunginya dengan segenap jiwa ragaku." Katanya tegas.

Sekarang gantian Wednesday yang terkekeh geli, "Sok sok-an akan melindungi dengan segenap jiwa raga? Emang kamu punya jiwa?" Ejek Wednesday santai. Enid cemberut seketika, membuatnya makin terkekeh geli melihat itu.

Wednesday mendesah pelan, "Aku justru heran, kamu bangsa vampire tapi kenapa malah ingin melindungi manusia sih? Bukannya kalian butuh darah segar mereka?" Tanyanya bingung.

Enid diam tampak berpikir, ia bingung bagaimana menjelaskan sesuatu yang sangat tidak masuk akal seperti ini, tapi ia menjawabnya tegas, "Tentu karena keluargaku tidak minum darah manusia sejak beratus tahun yang lalu. Kami belajar, bagaimana agar tidak bergantung pada mereka. Juga agar ekosistem manusia tidak hilang dari muka bumi. Tempat yang saat ini menjadi tempat tinggal kami."

Kumpulan Cerita GL [🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang