[Part 6] : I Found Her

65 21 0
                                    

Rumah Wednesday.

Wednesday tampak masih bengong. Dia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar dari kak VJ tentang Jisoo, sahabatnya. Lalu ia pun makin berpikir keras untuk menjalankan aksinya lagi, "Aha!" sebuah ide terlintas dalam pikirannya. la pun segera menyebut satu mantra untuk memanggil Enid. "Verdimillious!" muncul tanda hijau terang di langit. Enid yang melihat itu langsung terbang menuju lokasi Wednesday berada.

Mereka sudah bertemu, Wednesday segera menyebut satu mantra lagi, "Fidelius!" muncul tempat rahasia, tempat yang hanya mereka berdua saja yang tau. Karena tempat ini tersembunyi, dan akan muncul jika diperlukan. Meski waktu itu Wednesday pernah mengajak kak VJ dan yang lain kesini tapi mereka tidak tahu lokasi pastinya.

Wednesday langsung memberi tahu sesuatu yang baru saja di dapatnya dari kak VJ, Enid sempat terkejut karena ia pun tak menyadari jika kak VJ juga adalah penyihir sama seperti Wednesday. Dan juga tentang Jisoo yang ternyata adalah manusia paling istimewa karena hanya ia yang mampu melenyapkan Lord Vladimiro, sang pemimpin vampire dari muka bumi. Pantas saja mengapa Jisoo selalu yang paling diincar dari sekian banyak manusia.

Wednesday pun memberi tahu ide nya tadi agar Enid dapat membantu mewujudkannya. Tentu saja Enid dengan senang hati akan membantunya.

Setelah meeting penting mereka selesai, mereka kembali berpisah. "Wednesday, kamu mau kemana?" tanya Enid ketika mereka sudah keluar dari tempat rahasia.

"Aku mau jaga lagi, sebaiknya kamu jaga rumah Jisoo saja, bagaimana?" usul Wednesday, membuat Enid mengangguk cepat. "Nanti aku menyusul kesana." kata Wednesday lagi sebelum ia menghilang dari sana. Enid pun terbang cepat menuju rumah Jisoo.

***

Sebuah Gedung.

Di atap gedung pencakar langit, terlihat Fon dan Belle yang sedang duduk berdua. Mereka sedang berjaga di wilayah penjagaannya. Angin dingin malam ini sama sekali tidak mengganggu kebersamaan mereka. Malah mereka memanfaatkan itu agar bisa lebih dekat.

Tampak Fon sedang bersandar di pundak Belle. Dan Belle dengan senang hati mengelus rambut Fon dari belakang dengan sangat lembut. Fon mulai menaruh tangannya melingkari perut Belle. Dan Belle sama sekali tak masalah dengan itu, malah ia membalas dengan mencium pucuk kepala Fon dengan penuh sayang.

Belle mulai berkata, "Sayang, jika nanti terjadi sesuatu dengan aku, kamu jangan sedih ya." katanya lembut.

Fon langsung kaget mendengarnya. la pun menjawab, "Kok kamu ngomongnya gitu sih, kan aku jadi takut." Wajah Fon mulai cemberut.

Bella malah tersenyum lalu kembali menarik tubuh Fon, kekasihnya untuk direngkuhnya lagi, ia pun berkata, "Kita kan gak tau apa yang akan terjadi dengan kita nanti. Jadi aku cuma wanti-wanti kamu aja."

Fon makin cemberut, ia membalasnya dengan sedikit isak tangis, "Jangan sampai itu terjadi, Belle, atau aku akan menyusulmu juga. Untuk apa aku hidup jika kamu tak ada disampingku? Hiks.." la menghapus air mata di pipinya sedikit kasar.

Belle melepas pelukan mereka, lalu menangkup kedua pipi Fon. "Sayang, aku akan berusaha sekuat tenagaku, tapi kita tak pernah tau takdir kita kan? Dan aku mau kamu juga begitu, lanjutkan perjuanganmu sampai takdir yang membawa kita untuk bersama kembali, jika memang hal itu terjadi padaku. Oke?" katanya lembut.

Fon menggeleng cepat. "Aku benar-benar gak bisa hidup tanpa kamu, Belle.. Aku gak bisa.. Hiks.." lagi-lagi air matanya jatuh mengaliri pipi mulusnya.

Belle mengusapnya sangat lembut, ia pun mencium kedua pipi Fon penuh cinta. Dipeluknya tubuh Fon sekali lagi sambil berbisik, "Aku cinta kamu, sayangku." la mencium mata Fon yang basah karena air matanya masih mengalir walau tak sebanyak tadi.

Kumpulan Cerita GL [🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang