Takdir 2

36 9 1
                                    

Maaff guyss gw g pernah update, padahal mau perbarui cerita tapi jarang update, maafinn guyss, kalau ada yg nungguuuin gw ucapin makasihh segedee gunung fujii
🤍🤍


Selamat membaca readers tersayang, btw jangan Lupa VOTE!!!★★★

Terlalu sering meminta maaf, akan membuat seseorang menganggap remeh kata "maaf" tersebut.

Malam terasa sangat panjang bagi Lara, apalagi sekarang didalam ada Arka yang menampilkan muka datarnya, hawa didalam kamar seakan turun beberepa derajat.

"Emm kak Arka sudah makan ?"Tanya Lara berusaha memecah lenggang

Tak ada jawaban sama sekali dari Arka, bahkan melirik ke arah Lara yang sedang berdiri di sisi ranjang pun tidak, ia terlalu asik dengan HP atau memang resah karena ada Lara didalam kamarnya

Beberapa menit berlalu Lara masih tak bergeming dari tempatnya yang berada disebelah kanan Arka disisi ranjang.

Jujur saja Lara sangat bingung apa yang harus dilakukannya hingga Arka buka suara "Lo kalau mau tidur ya tidur aja, gak usah berdiri diam disitu"Tukas Arka tanpa melirik sedikitpun dari hpnya.

Lara melirik dan tersenyum kikuk

"I-Iya kakk"Dengan hati-hati Lara mengambil bantal dan berjalan ke arah sofa yang berada di kamar

"Mau ke mana lo?"Tanya Arka menatap tajam si istri

"Tidur di sofa kak"Jawab Lara

"Lo tau gunanya ranjang? kalau lo gak tau sekolah lagi sana!"Sarkas Arka dengan nada jengkel kepada sang istri

"Emang Lara boleh tidur di ranjang?"Tanya Lara takut-takut

"Lo bodoh atau gimana? kalau lo tidur di sofa dan badan lo sakit-sakitan gw yang bakalan di salahin sama kakak lo dan kedua orang tua gw!" Final Arka langsung menyimpan hpnya di atas nakas dan langsung beranjak tidur menarik selimut menutupi badannya dan membelakangi Lara yang masih berdiri mematung ditempat.

Lara menarik napas pelan menghalau rasa sesak yang ada di dadanya, sebegitu bencinya kah Arka terhadap dirinya?

___________

Setelah sholat subuh Lara langsung menuju dapur menemani sang Ibu mertua untuk menyiapkan sarapan.

"Nak nanti siang kamu dan Arka akan pindah ke apartemen"Kata Kinan kepada sang menantu.

Lara yang sedang asyik memoleskan mentega ke roti berhenti saat mendengar penuturan sang mertua

"Pindah?"Tanya Lara takut salah dengar dengan apa yang dikatakan Kinan

"Iya sayang, kenapa toh?"Tanya Kinan

"Eh gak papa bun"Senyum Lara dan melanjutkan memoleskan mentega Kinan mengangguk.

Sebenarnya Lara menahan sesuatu dalam hatinya saat ini.

Jam 06.30 Pagi seluruh keluarga sudah berkumpul dimeja makan untuk melakukan sarapan terkecuali Arka yang belum juga balik dari sholat subuhnya di mesjid

"Kenapa nak?"Tanya Kinan yang melihat Lara celingak celingukan ke arah pintu

karena tidak ada respon dari sang empu Kinan menggoyangkan tangan Lara
"I-iya bun?"Tanya Lara agak kaget "Kenapa mukanya khawatir gitu?"Tanya Kinan

"Kak Arka kok belum pulang yaa bun ?"Tanya Lara yang terus terusan melirik kearah pintu masuk dapur yang terhubung dari luar

"Ya Allah Lara, tenang aja suami mu itu bakalan pulang sebentar lagi, emang Arka kalau sholat subuh dimesjid pulangnya agak lama, dia moroja'ah dan nambah hapalannya dulu dimesjid sayang, jangan khawatir berlebihan seperti itu"Jelas sang Bunda disertai nasehat agar sang menantu tak khawatir berlebihan terhadap anaknya Arka.

ARKALARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang