283

54 9 0
                                    

Mata Wan Xiutong berbinar. "Aku bersorak untuk teman sebangkuku!"

"Teman sekelas?" Teman sekelas lagi...

"Ya."

"Ehem!" Pastor Wan terbatuk dan bertanya, "Siapakah Suster Yue?"

"Dia teman satu mejaku."

"Jiangjiang?"

Wan Xiutong: "Dia juga teman sebangkuku."

"Dewi?"

"Dia juga teman sebangkuku."

Pastor Wan bingung. "Berapa banyak teman satu meja yang kamu punya?"

Wan Xiutong: "Hanya satu!"

"?" Lupakan saja, anggap saja aku tidak bertanya.

"Ayah, jangan pergi. Tonton video bersamaku! Sangat eksplosif!" Wan Xiutong membuka pintu dan mengundangnya masuk sambil tersenyum.

Pastor Wan merasa skeptis. "Apakah ini sama eksplosifnya dengan melawan Jepang? Apakah ini lebih eksplosif daripada Meriam Italia milik Li Yunlong? "

"Itu hanya sandiwara. Telah dimodifikasi secara artifisial. Punyaku benar-benar terjadi. Murni dan alami. Aku tidak melebih-lebihkan."

"Benar-benar? Biarku lihat ... "

Dua menit kemudian...

"Baiklah!" Pastor Wan meninju pahanya. Begitulah seharusnya kamu menghadapi anak-anak!

"Hehe, dia teman satu mejaku~" Dia mengangkat dagunya dan mengibaskan ekornya.

Pastor Wan berkata, "Wow, putriku, kamu benar-benar hebat!"

"Kalau begitu aku akan bersorak untuk dewiku nanti.. Apakah aku akan mengganggu tontonanmu di TV?"

"Sama sekali tidak! Teruskan! Anda harus bersorak untuk kejayaan negara! "

Wan Xiutong: "Ya!"

⚫️⚫️⚫️

Liu Bowen baru saja pulang dari bermain basket ketika dia mendengar pesan WeChat masuk dari ponselnya.

Suara itu terus berdering.

Dia mengira sesuatu telah terjadi dan buru-buru menelusuri ponselnya bahkan tanpa mandi.

Tapi mereka semua bertanya tentang Jiang Fuyue.

Bahkan rekan orang tuanya, teman sekolah dasar yang sudah lama tidak dia hubungi, dan tetangga yang telah pindah delapan ratus tahun yang lalu semuanya mengiriminya pesan yang menanyakan tentang Jiang Fuyue.

Bahkan cara mereka mengajukan pertanyaan pun serupa.

Pertama, video, foto, atau GIF. Kemudian, mereka bertanya, "Apakah dia dari SMA Linnan?
Apakah kamu kenal dia? Dia sangat luar biasa!

Liu Bowen tercengang. "... Apa yang sedang terjadi?"

Setelah dia selesai membaca riwayat obrolan di grup kelas, dia mengklik video YouTube yang hampir meledakkan ponselnya. Baru pada saat itulah dia mengerti apa yang telah terjadi.

✔After Rebirth, I Am the White Moonlight of All The Big BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang