✔After Rebirth, I Am the White Moonlight of All The Big Brothers

371

Di lantai dua vila.

Yi Ci menerobos masuk ke ruang kerja dengan marah. "Orang tua, ada apa denganmu?"

Yi Hansheng, yang sedang mengurus dokumen, bingung.

Yi Ci berkata, "Grup apa yang ada di bawah itu?"

Yi Hansheng berkata, "Mereka di sini untuk merayakan ulang tahunmu?"

"Bukankah sudah kubilang aku hanya perlu mengundang beberapa teman? Siapa yang menyuruhmu mengundang orang-orang itu? "

Yi Hansheng berkata, "Bukankah itu sederhana? Seberapa sederhana yang Anda inginkan? "

Yi Ci terdiam.

"Lagipula, orang-orang yang aku undang adalah temanmu. Putri dari keluarga Zhang, Anda adalah teman sekelas di sekolah dasar. Putri kedua dari keluarga Zhao, bukankah kalian berdua menari tarian pembukaan bersama? Dan keluarga Li..."

"Berhenti!" Pelipis Yi Ci berdenyut-denyut. "Maksudku, aku sendiri yang bisa mengundang orang. Kamu tidak perlu mengundang sosialita yang berantakan itu!"

"Tsk ..." Yi Hansheng mengerti bahwa putranya tidak menyukainya karena dia orang yang suka ikut campur.

Bocah ini benar-benar tidak memberinya wajah sama sekali.

"Ehem! Sekarang mereka ada di sini dan membawa hadiah, saya tidak bisa mengusir mereka, bukan? "

Yi Ci hampir menjadi gila.

Apalagi saat dia berjalan ke jendela dan melihat sekelompok orang di halaman, dia semakin kesal.

Dia hanya mengundang beberapa teman sekelasnya dan tidak berniat menjadikannya semegah itu. Kepada siapa dia memamerkan kekayaannya?

Dia merasa tidak nyaman ketika dia berpikir bahwa Jiang Fuyue mungkin memandangnya dengan tatapan penuh pengertian dan mengejek.

Yi Hansheng mengikutinya dan cukup puas dengan pemandangan semarak di taman. "Tidak banyak orang di sini. Mereka semua adalah teman dan bukan orang dewasa. Mengapa kamu begitu tidak nyaman?"

"Itu upacara kedewasaan usia delapan belas tahun. Kalau kita tidak melakukannya dengan baik, itu tidak sesuai dengan kondisi keluarga kita, bukan?"

Yi Ci terdiam. Berhenti mengoceh dan diam!

Yi Hansheng mendecakkan lidahnya dan sedikit tidak yakin.

Tiba-tiba, mata Yi Ci tertuju pada suatu tempat di halaman. Detik berikutnya, dia terkejut. "Saya pergi."

Setelah mengatakan itu, dia lari seperti angin.

Yi Hansheng berdiri di tempat yang sama tanpa bergerak. Dia sambil berpikir melirik ke taman di lantai bawah dan tiba-tiba berhenti di suatu tempat.

Ada empat sosok, tiga perempuan dan satu laki-laki. Hanya dengan melihat pakaiannya saja sudah bisa dirasakan aura awet muda seorang pelajar. Mereka tidak cocok dengan orang-orang yang berpakaian indah di sekitar mereka.

Yi Hansheng secara tidak sadar merasa bahwa mereka berempat mungkin berbeda.

Benar saja, Zhong Ziang segera berlari ke sisi mereka dan mulai mengobrol dan tertawa. Dugaannya terbukti.

Sejak kapan bocah nakal ini bisa akrab dengan siswa biasa?

Dia tidak bermaksud meremehkan para siswa ini sama sekali, tetapi dibandingkan dengan kelompok bajingan dan generasi kedua hedonistik Zhong Ziang, mereka memang sangat berbeda.

Yi Hansheng memperhatikan dengan penuh minat. Tiba-tiba, gadis tertinggi di antara keempatnya melihat ke arahnya.

Yi Hansheng tanpa sadar bersandar ke belakang, dan sepasang mata bunga persik yang cerah bersinar di depan matanya.