That's How We're

323 22 5
                                    

❗Karakter sepenuhnya milik paduka Eiichiro Oda

(warn : ooc, bad words, typo yang tidak disengaja)

×
×
×

Play Song 🎵 Taylor Swift - Style

"Yasudah mari kita akhiri saja ini!" Zoro berjalan keluar lalu membanting pintu setelah mengatakan kalimat itu

Robin yang masih duduk di sofa hanya menatap kelakuan Zoro, tidak lama pintu kembali terbuka menampilkan seorang gadis bersurai orange, gadis itu menghampiri Robin

"Kau bertengkar lagi dengan nya? Tatapan nya sangat mengerikan saat berpapasan denganku" Tanya Nami

"Ya begitulah" Robin menjawab santai sembari memainkan ponsel nya

"Apa kau tidak lelah menjalani hubungan dengan pria lumut itu?" Nami duduk disebelah Robin

"Tidak, kau tau hubungan kami seperti apa bukan?" Lagi-lagi Robin menjawab santai

"Tapi itu adalah hubungan yang tidak sehat, Robin" Nami sangat mempertanyakan kewarasan sahabat nya itu, bagaimana bisa dia tetap bertahan dengan hubungan yang orang-orang sebut toxic

Robin hanya tertawa mendengar Nami, dia menoleh pada gadis orange tersebut "Aku mencintai Zoro, begitu juga sebaliknya, kau tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati kami masing-masing, Nami"

Nami hanya mendengus mendengar itu menimbulkan tawa kembali dari Robin

"Ayo, bukankah kita akan pergi untuk membeli hadiah untuk kekasihmu?" Robin beranjak dari duduk nya

"Kau yang menyetir ya!" Nami tersenyum lebar sembari melemparkan kunci mobil nya pada Robin yang langsung ditangkap Robin

×
×
×

Musik yang begitu keras dan cahaya lampu warna warni yang menghiasi, sangat khas dengan keadaan sebuah bar

Zoro duduk bersama beberapa teman nya disebuah meja sembari menggenggam sebuah botol bir, dia tidak mempedulikan beberapa wanita yang duduk disekitarnya sembari menggoda nya

"Lihatlah siapa yang datang dan membuat wanita-wanita seksi ini mendekatinya" Seorang pria bersurai biru datang dan bergabung di meja yang berisi 4 orang pria dan beberapa wanita penggoda tersebut

"Marimo ini membuat gadis-gadis ku berpaling, untuk apa kau kesini?!" Sanji menatap kesal pada Zoro, dipangkuan nya duduk seorang wanita

"Kau tidak lihat wanita yang mengerumuni mu ini Sanji?" Pria yang baru datang tadi menatap heran Sanji, pasalnya lebih banyak wanita yang mendekati pria bersurai kuning tersebut bahkan sekarang sudah dua orang wanita yang duduk dipangkuan nya

"Tidak perlu mempedulikan mereka Franky, ini minumlah" Law memberi sebotol cola pada Franky, hanya pria dingin tersebut yang tenang dari tadi dan tidak didekati wanita, juga seorang pria yang dari tadi tidak berhenti memakan makanan dihadapan nya

Franky yang melihat Luffy hanya bisa menggelengkan kepala nya, ada beberapa wanita yang mencoba mendekati Luffy tapi mereka langsung mundur saat mendapat pukulan tidak sengaja dari tangan Luffy yang meraih makanan

Sedangkan Law, baru saja wanita penggoda itu duduk disampingnya, dia langsung memberikan tatapan membunuh membuat nyali wanita tersebut ciut

"Untuk apa kau kemari jika hanya ingin makan, Luffy? Kau bahkan tidak menyentuh sebotol bir pun" Law bertanya karena sangat risih melihat Luffy yang tidak berhenti makan

"Aku sangat bosan, Nami pergi karena dia mengatakan ada urusan" Luffy menjawab sembari terus mengunyah

"Aku melihatnya di rumah Robin tadi" Zoro menyaut karena teringat dia berpapasan dengan Nami saat keluar dari rumah Robin tadi

"Kalau begitu berarti urusan dengan Robin" Balas Luffy

Luffy sejenak memberhentikan kunyahan nya dan menatap Zoro yang pipi nya dikecup seorang wanita

"Zoro, kau membiarkan wanita itu mendekati dan mencium mu? Kau tidak memikirkan Robin? Aku memikirkan Nami oleh karena itu aku tidak membiarkan wanita-wanita itu mendekati ku" Semua yang disana terkejut mendengar ucapan Luffy, tidak menyangka seorang Luffy bisa berkata bijak

Zoro tidak menjawab, dia sedang kesal karena pertengkaran nya dengan Robin, dia membiarkan seorang wanita yang kini duduk dipangkuan nya mengecupi wajah nya

Zoro yang terpengaruh karena dalam keadaan kesal pun menaruh botol bir nya kemudian mencium bibir wanita dipangkuan nya, tangan nya meraba tubuh wanita tersebut

"Menjijikan, carilah kamar!" Franky menyaut karena malas melihat keintiman Zoro dan wanita dipangkuan nya

"Akan kucarikan kamar untukmu, pergilah bercinta dengan wanita ini, lalu putuslah dengan Nico, aku akan menjadi kekasih nya selanjutnya" Law berkata dengan ekspresi datar

Zoro yang mendengar itu langsung berhenti, menjauhkan dirinya dari wanita tersebut kemudian menyuruh wanita tadi turun dari pangkuan nya

"Apa maksudmu sialan?!" Zoro berteriak marah ke arah Law, emosi nya tersulut karena ucapan Law tadi

"Kau masih mempunyai telinga yang berfungsi dengan baik sehingga aku tidak perlu mengulang bukan?" Law membalas dengan sengit

Zoro yang tidak menginginkan pertengkaran menyandarkan badan nya pada sofa sembari mendengus kasar, beberapa wanita kembali mencoba menyentuhnya, "Menjauh dariku sialan!" Bentak Zoro membuat wanita-wanita tersebut kabur dan memilih mendekati Sanji

Zoro memejamkan mata nya sejenak, dipikiran nya hanya ada Robin sekarang, wanita bersurai hitam tersebut memang tidak bisa mengalihkan pikiran dan hati Zoro darinya

"Aku pergi dulu" Zoro beranjak dari sana, tidak mempedulikan tatapan bingung dari teman-teman nya

"Biarkan saja, dia memang harus ku buat sadar akan kesalahan nya" Ucap Law sembari mengambil botol bir dihadapan nya

×
×
×

Robin melambaikan tangan nya pada Nami yang pamit pulang, setelah mobil Nami pergi, dia membuka pagar dan sedikit heran melihat motor Zoro yang terparkir di halaman depan rumah nya

Robin sedikit tersenyum kemudian berjalan masuk "Kau tidak akan pernah berlari jauh, Zoro" Gumam nya

Baru saja membuka pintu kamar nya Robin langsung terkejut saat Zoro langsung menarik nya dan mendekap nya dengan erat

"Kau kemana saja?" Tanya Zoro lembut sembari mengelus surai hitam Robin

"Menemani Nami membeli hadiah untuk Luffy, bagaimana denganmu? Menghabiskan waktu dengan wanita penggoda di bar langganan mu?" Zoro melepas pelukan nya pada Robin, menatap wanita dihadapan nya

Zoro mengangguk kan kepala nya, Robin langsung mengecupi wajah Zoro "Di bagian mana lagi mereka mencium mu?"

Zoro hanya terkekeh dan mencium bibir Robin dengan gemas

"Maafkan aku membiarkan mereka menyentuhku, tapi sentuhan mereka benar-benar tidak sama sepertimu" Ucap Zoro

"Tidak apa-apa, aku akan selalu membersihkan jejak mereka, asal kau selalu tau batasan mu ketika menyentuh mereka" Jawab Robin mengelus dada bidang Zoro

"Kau tidak lelah dengan hubungan ini? Dan dengan aku yang selalu tersulut emosi lalu meminta putus begitu saja?" Tanya Zoro dengan tangan yang melingkar di pinggang Robin

"Aku tidak pernah lelah, Zoro, aku selalu tau bagaimana dirimu dan kau juga begitu"

Zoro menatap netra biru dihadapan nya, sungguh Robin membuat nya tidak bisa berpaling kemanapun dia pergi

"And that's how we're" Ucap Zoro dan langsung mencium bibir Robin kembali

Biarkan mereka menghabiskan malam panas berdua

×The End×

×
×
×

jujurly otak ku lagi nge stuck bgt, lgi susah ngeluarin ide hehe, segitu dulu aja yaa

aku nerima semua kritik dan saran yang membangun, tolong vote nyaa, terima kasih!

All About ZorobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang