The Truth

1 0 0
                                    

Felicia adalah kembaran identik Fiona, tetapi dia adalah kontras lengkap dari sifat Fiona yang arogan. Dia lebih ramah, penuh kehangatan, dan memiliki tekad yang kuat dalam teknologi yang sama.

Saat konferensi berakhir, Fiona kembali ke rumahnya dengan perasaan bahagia. Fiona tiba-tiba salting karena Alex memperhatikan inovasi yang dibuatnya.

Ketika dia tiba di rumah, kartu nama yang diberikan oleh Alex sebelumnya terjatuh dari saku celana pada saat Fiona berjalan riang menuju kamar.

Fiona ga tau kalo kartu nama Alex jatoh di sepanjang perjalananya saat menuju kamar. Karena Felicia melihat Fiona kegirangan dan melihat ada yang jatoh dari saku celananya, ia langsung penasaran, dan langsung mengambil kartu nama tersebut. Dalam hatinya, ia merasa bahwa ada sesuatu.

Felicia: (dalam hati) "Wah, kartu nama siapa nih?!?" 

Felicia: (dalam benaknya) "Fiona kan ga gampang dideketin sama cowok. Hmmm.. jabatannya CEO/Founder lagi, isengin ah"

Keesokan harinya, Felicia ngisengin Alex. Ia berpura-pura menjadi Fiona, menggunakan kartu nama Alex yang ia ditemukan untuk menghubungi Alex. Dalam chat mereka, Alex tidak menyadari bahwa dia sebenarnya chatting dengan Felicia, bukan Fiona.

Felicia (sebagai Fiona): "Halo, ini gue."

Alex: (senang dalam hati) "Akhirnya dia ngehubungin gue."

Alex: "Halo Fiona, gimana tawaran beasiswa yang gue kasih ke lu kemaren?"

Felicia: "eh, iya gimana kalo kita ketemuan aja?"

Alex: "boleh, mau ketemuan dimana?"

Felicia: "di kafe deket kampus yaa.."

Alex: "terlalu rame, gimana kalo di Wright Kafe? supaya kita ngobrol secara private."

Felicia: "yaudah boleh, jam berapa?"

Alex: "gue bisa nya jam 8 malam."

Felicia: "oke deh, sampai ketemu disana yaa! byee!"

Felicia dan Alex membuat janji untuk bertemu, tanpa Alex menyadari bahwa dia akan bertemu dengan Felicia, bukan Fiona.

Mereka berdua menutup percakapan dengan senyum. Felicia, yang masih berpura-pura sebagai Fiona, merasa senang dengan cara segalanya berjalan. Di sisi lain, Alex merasa semakin dekat dengan Fiona dan bersemangat untuk bertemu dengannya besok malam.

Keesokan harinya, di Wright Kafe, Alex tiba lebih awal, menunggu kedatangan "Fiona" dengan antusiasme. Ia duduk di sudut kafe, menyiapkan proyek-proyeknya dan merenungkan tentang apa yang akan mereka bicarakan.

Saat Felicia tiba di kafe, dia berjalan dengan percaya diri, masih berperan sebagai Fiona. Dia melihat Alex dari jauh dan tersenyum. Namun, seiring dia semakin mendekat, dia merasa sedikit ragu. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi saat Alex mengetahui kebenaran tentang siapa yang dia temui.

Ketika Felicia mencapai meja, Alex yang bersemangat berdiri untuk menyambutnya. Namun, begitu dia mendekat, dia merasa ada yang berbeda. Ada rasa asing dalam ekspresi mata "Fiona" yang menghadapinya. Meskipun Alex belum yakin apa yang terjadi, dia bisa merasakan ketidakcocokan ini.

Alex: (dengan nada heran) "kok lu agak beda ya?"

Felicia (berpura-pura sebagai Fiona): (coba tetap tenang) "ngga kok, ga ada yang beda, semuanya sama kayak kemaren."

Namun, Alex yang cerdas mulai merasa bahwa ada yang salah. Dia mulai merenung dan mengingat wajah Fiona dari pertemuan sebelumnya. Ada sesuatu yang tidak cocok, tetapi dia masih mencoba meyakinkan dirinya bahwa yang ia temui adalah orang yang sama.

Felicia, yang masih berpura-pura sebagai Fiona, merasa semakin terjepit. Dia mencoba untuk menjaga penampilannya, tetapi dia tahu bahwa saat ini kebenaran bisa terungkap.

Sementara itu, Alex terus memperhatikan setiap gerakan dan kata-kata "Fiona." Dia merasa semakin yakin bahwa sesuatu tidak beres, dan dia gamau main-main.


Love and TechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang