The Rival

1 0 0
                                    


Alex pun mengambil kacamata yang ternyata itu adalah alat untuk pendeteksi wajah canggih yang bisa membedakan wajah manusia meskipun mereka kembar. 

Alex: "gimana perkembangan artificial intellegence yang lu bikin kemaren?" 

Alex: (ngetes) "nama artificial intellegence yang lu bikin kemaren apa? gue lupa." 

Felicia: "hmmm..." 

Alex: (dengan tegas) "sorry nih gue tanya. Lu Fiona bukan sih?" 

Felicia ketauan boong. Dia menghela nafas dalam-dalam dan akhirnya mengakui identitasnya. 

Felicia: (menghela nafas) "iyadeh, lu bener, Alex. gue bukan Fiona. gue Felicia, saudari kembar identiknya."Alex kaget karena ternyata yang chat dia adalah Felicia bukan Fiona.

Alex: "tapi kenapa lu pura-pura jadi Fiona?" 

Felicia: (sambil tertawa) "karena gue pengen isengin lu aja hahaha. maaf ya"

Alex: (dengan ekspresi campuran) "oh jadi lu nyoba ngisengin gue? dengan cara pura-pura jadi Fiona?"

Felicia: (dengan nada santai) "tapi jujur deh, dia ga pernah salting lho kalo abis ketemu cowok"

Alex: "hah? masa sih? jadi selama ini dia ga pernah yang namanya punya cowok?"

Felicia: (sambil mengangguk) "dulu pernah, cuma karena dia disakitin jadi nya udah ga interaksi sama cowok. Dan dia sampe menyibukan diri bikin Artificial Intellegence versi cowok, biar ga jomblo jomblo amat lah. hahaha"

Alex: (dalam hatinya) "daripada gue playboy, punya artificial intellegence cuma buat ngurusin rumah"

Felicia: (dengan rasa ingin tahu) "oh ya setau gue lu playboy, semua cewek nempel sama lu, karena lu orang terpandang, kaya, jenius teknologi. kok bisa-bisanya lu tertarik sama Fiona? jangan-jangan lu mau manfaatin dia ya?"

Alex: (dengan tegas) "ngga, bukan gitu.. gue tertarik sama Fiona karena dia pinter, punya bakat dan komitmen. Dia tidak hanya sekedar cewek yang terpesona oleh ketenaran atau kekayaan yang gue punya.

Felicia: (merenung) "Hmm, kalo gitu, mungkin gue salah menilai lu. Maaf ya, gue nggak tau kalo ternyata lu serius sama dia."

Alex: (dengan senyuman) "no problem, Felicia. Ini memang salah paham. Dan sekarang gue tahu lebih banyak tentang Fiona. Makasih yaa.."

Felicia menatap Alex dan tiba-tiba Felicia mencium bibir Alex

Alex kaget dan bingung oleh tindakan tiba-tiba Felicia. Wajahnya memerah, dan ia mencoba melepaskan diri dari ciuman itu dengan lembut.

Alex: (kaget dan bingung) "Felicia, ngapain lu tiba-tiba cium gue?"

Felicia: (tersenyum nakal) "gue cuma pengen tau interaksi lu" ujarnya dengan suara lembut, namun ada isyarat kebingungan dalam matanya.

FLASHBACK PART 2

Seorang peserta lomba teknologi sains lainnya, yang tampaknya cemburu akan perhatian yang diberikan kepada Fiona oleh Alex, mulai merencanakan sesuatu yang mungkin mengguncang di antara mereka. Ia menghubungi seseorang yang tampaknya memiliki niat yang tidak baik terhadap Alex dan Fiona.

Orang tersebut adalah seorang peserta lomba teknologi sains yang bernama Victor. Victor adalah pesaing dalam industri teknologi yang merasa tidak suka melihat perhatian yang diberikan kepada Fiona dan proyeknya oleh Alex. Ia juga merasa iri karena dia sendiri telah mencoba untuk mendapatkan perhatian dari Alex, namun belum berhasil.

Victor merasa bahwa satu-satunya cara untuk merusak hubungan antara Alex dan Fiona adalah dengan melibatkan seseorang yang bisa mengganggu rencana dan kolaborasi mereka. Oleh karena itu, ia menghubungi seorang hacker bernama Elena, yang memiliki keterampilan teknis yang sangat canggih.

Elena adalah karakter yang misterius dan mahir dalam dunia maya. Ia tidak memiliki loyalitas yang kuat terhadap siapa pun dan lebih tertarik pada imbalan finansial yang besar. Victor menawarkan Elena sejumlah uang yang signifikan untuk meretas proyek-proyek teknologi Alex dan Fiona, dengan tujuan menggagalkan kerjasama mereka.Dengan Elena yang berada di latar belakang, ada potensi konflik dan intrik yang lebih besar dalam cerita ini, yang akan mempengaruhi hubungan antara Alex, Fiona, dan perkembangan proyek-proyek mereka.

FLASHBACK OFF

Setelah itu, karena alex seorang playboy, dia mengajak felicia ke rumah mewahnya.

Sementara itu, disisi lain.. ada seseorang yang sedang memantau mereka berdua sejak mereka bertemu. Bahkan ia juga mengambil foto dan video mereka berdua di kafe tersebut.

Apakah kolaborasi mereka dalam dunia teknologi akan berjalan mulus, atau apakah konflik dan intrik akan menguji hubungan mereka? Dan apa yang sedang direncanakan oleh peserta lomba teknologi sains yang iri terhadap mereka?

Love and TechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang