Kalau hari sabtu kemarin tidur pagi Shena diganggu oleh panggilan alam, hari ini Shena kembali diganggu oleh suara bel dari luar apartemennya. Sungguh, weekend ini ada saja yang mengganggu Shena untuk sedikit bersantai.
Padahal besok sudah hari senin.
Dengan malas, Shena segera turun dari kasurnya dan membuka pintu apartemennya. Tampak ada Octi yang entah membawa apa di kedua tangannya, tentu dibelakangnya ada Daffa—kekasih Octi.
"Lo bisa santai sedikit gak sih pencet bel apartemen gue? Gue nggak budek" ucap Shena.
Octi menggelengkan kepalanya, "Nggak bisa, lo emang nggak budek, tapi kebo. Apalagi kalau hari minggu begini" sahut Octi kemudian gadis itu tanpa disuruh langsung masuk ke dalam apartemen Shena.
"Kalian nggak berniat mau pacaran di apartemen gue kan?" tanya Shena setelah Daffa juga ikut masuk kedalam apartemen Shena.
"Pengen sih sebenernya biar lo kepingin punya pacar juga, tapi sayangnya nggak bisa" sahut Octi.
"Terus kalian mau ngapain jam segini udah gangguin gue?"
"Gue mau ada projek hari ini, makanya nggak bisa jalan sama Octi. Jadi, dia minta diantar kesini sebelum gue pergi. Gue nitip Octi ya, Shen" jelas Daffa.
"Ih, Aku bukan anak kecil, sayang. Nggak perlu kamu titip-titipin gitu" ucap Octi dengan nada yang menggelikan, di telinga Shena.
Namun, tentu berbeda dengan di telinga Daffa. Bahkan pria itu malah menatap gemas kearah Octi dan mencubit pipi Octi dengan gemas, "Ya kan itu tandanya aku nggak mau kamu kenapa-napa sayang" sahut Daffa.
Shena menatap kesal dua sejoli yang ada di hadapannya "Astaga kalian ya! Ini apartemen gue kenapa gue juga yang ngerasa jadi nyamuk sih!"
"Makanya cari pacar" sahut Octi dan Daffa bersamaan.
"Fuck you both" umpat Shena. Sontak Octi dan Daffa tertawa mendengar umpatan Shena.
Octi mendekati Shena kemudian menepuk pundaknya, "Makanya jangan pasang tembok tinggi-tinggi kalau sama cowok. Jadi nggak punya pacar, kan"
"Udah gue bilang berulang kali kan, Octi? Gue emang nggak ada niatan buat pacaran"
"Iya deh, si paling anti romantek" sahut Octi,
"Ay, aku pergi dulu ya. Takut kesiangan, nanti kalau urusan aku udah beres semuanya aku jemput"
"Yaudah, kamu hati-hati di jalan ya" ucap Octi.
"Iya, gue duluan ya, Shen" ucap Daffa, kemudian dijawab anggukkan oleh Shena.
Setelah Daffa pergi dari apartemen Shena, Octi segera memberikan titipan bundanya kepada Shena. Shena mengambilnya dengan senang hati. "Ini dari bunda, Shen" ucap Octi.
Shena tersenyum, "Ih bunda repot-repot. Bilang makasih banyak ya ke bunda" sahut Shena sembari membawa titipan bundanya Octi ke dapurnya.
"Iya, bunda kangen katanya. Disuruh main ke rumah" ucap Octi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Issue
ChickLit"Pondasi sebuah hubungan adalah kepercayaan, namun bagaimana jika hubungan berisi dua manusia yang memiliki masalah dengan sebuah kepercayaan?" - Menurut Shena, hubungan roman bukanlah hal yang layak untuk ia rasakan. Ia merasa tidak pantas jatuh ci...