Langit sudah gelap total, temperatur udara pun sudah semakin menurun. Malam kini sudah semakin larut. Namun, Raka dan juga teman-temannya masih ada di cafe tempat mereka biasa nongkrong bersama.
Hari memang sudah malam, namun mereka baru saja mulai berdatangan karena besok adalah akhir pekan. Jadi mereka bisa sedikit bersantai karena tidak ada kegiatan di pagi hari.
Sedang asik berbincang bersama teman-temannya, tiba-tiba Liam datang dengan wajah yang tampak tak cerah.
"Baru juga datang, tuh muka udah di tekuk aja" celetuk Raka. Namun Liam tidak merespon ucapan Raka, pria itu hanya diam dan meminum kopi yang sebelumnya sudah tersedia di meja mereka.
"Paling juga ribut lagi sama Gita. Iya kan?" sahut Jauhar
Liam menganggukkan kepalanya, "Gue heran deh, kenapa dia jadi sering ngambek padahal gue nggak ngapa-ngapain"
"Nggak ngapa-ngapain pala lo" sahut Genta tak terima dengan ucapan Liam.
"Ya kan gue emang nggak ngapa-ngapain, Ta. Dia tau kok kalau gue tuh beneran sayangnya sama dia, kenapa masih ngambek dan ragu-ragu gitu. Gue bahkan udah temenan sama dia dari kecil, dan sekarang udah pacaran juga"
"Temenan sama pacaran tuh beda, nyet. Gue malah akan merasa heran kalau Gita nggak ngambek lihat lo mepet-mepet sama cewek lain. Lo terlalu ramah sama semua orang" sahut Raka.
"Emang iya?"
"Iye, lagian lo udah punya pacar bukannya jaga jarak sama cewek lain malah makin godain cewek-cewek" sahut Kenzo.
Liam menghela nafasnya.
"Kalau lo, Ka. Gimana sama Kak Shena? Udah berhasil lo deketin dia?" tanya Kenzo.
Raka menggelengkan kepalanya.
Ia mendadak ingat dengan ucapan-ucapan Shena setiap ia memberi kode tentang perasaannya kepada Shena. Gadis itu selalu tau caranya mengalihkan pembicaraan.
"Menurut kalian kalau ada cewek nolak dengan alasan dia akan jadi orang yang nggak asik dan nggak secerah saat temenan, itu gara-gara apa?" tanya Raka.
"Emang Kak Shen bilang gimana ke lo?"
"Biasanya sih dia cuman ngalihin pembicaraan. Tapi terakhir kemarin, dia bilang Gue mungkin sangat hangat, menyenangkan dan tampak cerah ketika berteman. Tapi kalau untuk hubungan yang seperti itu, gue bisa aja jadi pribadi yang sangat berbeda. Gue bisa aja akan jadi orang yang sangat menyebalkan dan nggak asik. Gitu" jelas Raka.
"Lagian lo emang beneran suka sama dia?" tanya Jauhar.
Raka terdiam sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya. "Iya, gue kayaknya udah beneran suka sama dia" sahut Raka.
Sejujurnya, ia ingin sekali tidak mengakui apa yang dirasakan olehnya. Namun, sangat sulit untuk tidak mengakuinya. Shena, begitu indah dimata Raka.
"Hal yang bikin gue speechless kemarin pas dia bilang, coba lo pikirkan lagi, yang bikin lo tertarik sama gue itu karena sifat gue yang tampak di permukaan atau bukan. Karena kalau lo cuman tertarik sama sifat gue yang tampak di permukaan, mungkin hubungan yang seperti sekarang adalah jawabannya. Gila, gue seketika nggak bisa berhenti buat mikirin dia" lanjut Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Issue
ChickLit"Pondasi sebuah hubungan adalah kepercayaan, namun bagaimana jika hubungan berisi dua manusia yang memiliki masalah dengan sebuah kepercayaan?" - Menurut Shena, hubungan roman bukanlah hal yang layak untuk ia rasakan. Ia merasa tidak pantas jatuh ci...