11-Jalan

2.5K 256 4
                                    

Bau ramuan dan berbagai rempah yang khas itu berlomba-lomba menyapa indra penciuman Fourth yang baru saja siuman. Pergerakan kecilnya mengundang atensi semua orang yang berada di ruang kesehatan.

Fourth merasakan seluruh tubuhnya lemas, bernafas saja berat, ia hanya bisa menggulirkan matanya kesana dan kemari mencari seseorang.

"Pangeran, bagaimana rasanya?"

"Air...lemas..."

Dengan sigap seorang asisten tabib menyuapkan sesendok air kepada Fourth hati-hati, merawat dan menjaga sang pangeran hingga atasannya selesai membuat minuman rempah demi kesembuhan sang pangeran.

Tidak lama, seorang kepala tabib istana datang dengan ramuan yang direkomendasikan oleh Ford, "Mari, saya bantu meminum ini, pangeran," Fourth hanya menurut, menelan sedikit demi sedikit cairan pahit yang menghangatkan itu. Saat Fourth tengah meminum obatnya, Gemini dengan ibu suri Book dan Luna Moonjestic datang menengok alpha kecil mereka. Semua orang di dalam ruangan menunduk hormat memberi salam.

"Bagaimana keadaan pangeran?" Tanya ibu suri Book khawatir, sedangkan Gemini telah mendekat memeriksa kondisi pasangannya lebih dekat.

Sang tabib selesai memberikan obat, "Sejauh ini, reaksi tubuh pangeran baik, kami akan kembali dalam satu jam untuk memeriksa kondisi selanjutnya," Tabib tersebut menoleh pada Fourth, "Pangeran, jangan sungkan panggil kami jika merasakan sesuatu, kami berjaga di depan,"

Satu jam berlalu, Fourth berangsur pulih dan dapat kembali ke kamarnya sendiri. Diantar sang enigma, Fourth diberikan waktu istirahat beberapa jam sebelum matahari terbit dan memulai persiapan pernikahan yang akan dilaksanakan sore hari.

***

Gemini tersenyum tipis di samping alpha kecilnya yang tengah berpelukan erat dengan sang kakak. Sore ini setelah upacara pernikahan berlangsung, Gemini harus segera membawa alphanya menuju Moonjestic sebelum tanggal baik terlewat. Yang mana tanggal tersebut akan jatuh dalam lima hari kedepan, rombongan Moonjestic harus sampai tepat waktu di kerajaan untuk menyambut menantu baru mereka.

"Aku akan sering mengirim surat untukmu, kakak," Ujar Fourth dengan isakan pelan. Sedangkan Mark hanya mengangguk mengiyakan ujaran sang adik, Mark tidak tahu harus berbicara apalagi karena kata-katanya telah habis sejak adiknya resmi dinikahi pangeran Gemini.

Bahu pangeran Fourth ditepuk pelan oleh ratu Moonjestic, "Menantu, kita harus sampai di pelabuhan sebelum matahari terbenam, ayo!"

Dan dengan berat hati, Fourth melepas pelukan sang kakak dan berpamitan kepada keluarganya yang juga menangis melepas pangeran kecil mereka.

"Pengeran Gemini, jaga pangeran kami," Pesan alpha Force.

Gemini mengangguk mantap, "Dengan segenap nyawaku, tuanku Force,"

Roda berputar, kereta kuda beriringan keluar dari istana, dilepas juga oleh masyarakat yang menyayangi pangeram mereka berbaris sepanjang jalan yang Fourth lalui.

Kapal yang menyebrangi teluk akan berangkat saat matahari terbenam, dan rombongan akan berada diatas kapal selama tiga hari jika tidak ada kendala. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan kereta kuda selama setengah hari sampai ke gerbang terluar wilayah Moonjestic.

Langit malam ini begitu cerah dan indah dilihat dari atas kapal khusus kerajaan. Pangeran Fourth duduk terdiam di pinggiran kapal menikmati pancaran indah dewi bulan yang begitu cerah.

"Sedang apa sendiri di sini? Apa kau mabuk?" Fourth tersenyum simpul menyambut enigmanya, "Tidak, aku hanya sedang menikmati pemandangan yang baru pertama kali aku dapatkan. Lagipula sudah tiga hari, aku sudah bisa beradaptasi," jelas Fourth seraya menoleh pada sang enigma,"Bulannya indah, kan?"

Gemini mengamati, bergantian antara bulan dengan alphanya, "Masih lebih indah dirimu," Ujarnya tersenyum miring, "Boleh aku memelukmu?" Izinnya.

Anggukan kecil dari Fourth membuat sang pangeran mahkota langsung meraih pinggang pria kecil di depannya, merapatkan bagian depan tubuh mereka sehingga hangat dari dinginnya angin laut di malam hari.

"Jika aku melihat lebih dekat lagi, alphaku lebih indah dari apapun," ungkap Gemini melempar pujian khas pujangga yang seringkali dihadirkan dalam opera kerajaan.

Tidak bisa bagi Fourth untuk mengelak, pipinya bersemu indah dengan pancaran sinar bulan yang menerpa wajahnya. Sosok manis itu lalu menyembunyikan wajahnya di dada sang enigma, "Tuanku, cukup! Aku malu!" Protesnya.

Gemini semakin mengeratkan pelukannya pada sang alpha, "Besok kita akan sampai, sebaiknya kita tidur agar tenaga kita pulih," Ajak si enigma.

***

Perbatasan di Moonjestic tidak sepi seperti di Phoenix, kawasan yang baru Fourth pijaki ini ternyata adalah sebuah pemukiman baru yang katanya sang Enigma berikan pada pemberontak beberapa bulan yang lalu, kawasan ini berada di luar gerbang utama Moonjestic dan keberadaannya tidak banyak orang tahu. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, namun Fourth bisa merasakan perkembangan pesat yang terjadi di sini.

"Selamat datang kembali, yang mulia!" Sambut sang kepala desa menyambut kedatangan rombongan keluarga kerajaan.

Sebuah kalung bunga diberikan kepada Fourth sebagai tanda penyambutan dari Moonjestic. Kemudian raja Moonjestic dan rombongannya bergegas menaiki kereta kuda masing-masing untuk melanjutkan perjalanan yang tersisa. Dikawal oleh pasukan rahasia, dalam setengah hari rombongan Fourth bisa sampai ke pusat Moonjestic.

"Apa kau gugup, sayang?"

Genggaman tangan Fourth mengerat pada sang enigma. Padahal Fourth tidak pernah segugup ini saat pertama kali pergi ke tempat baru. Namun setelah bertemu enigmanya, Fourth merasakan dirinya lemah sekali.

"Aku gugup, enigma, tapi tak apa aku bisa mengatasinya,"

Sambutan riuh bersemangat menjalar sepanjang jalan menuju gerbang utama istana Moonjestic. Menyambut kedatangan calon penerus ratu yang sudah sejak lama dinantikan, wajah bahagia serta haru beberapa kali Fourth lihat saat menyapa rakyat Moonjestic. Suasananya hangat sekali.

"Aku tidak menyangka mereka semangat sekali menyambut kita!" Ujar Fourth kagum.

Lalu Gemini terkekeh pelan, "Menyambut dirimu, sayang. Kau adalah sosok yang kami dambakan beberapa tahun terakhir, lalu kau datang, siapa yang tidak senang?" Jawabnya enteng seraya memunculkan semu kemerahan di wajah sang alpha.

Kuda-kuda yang membawa rombongan anggota keluarga kerajaan melanjutkan perjalanan mereka sampai masuk istana, meninggalkan Gemini dan alphanya di gerbang utama istana untuk penyambutan.

Fourth kemudian turun dari keretanya, bersama sang enigma bergandengan tangan berjalan masuk dari gerbang utama istana menuju pintu masuk kerajaan. Senyum manis yang tersemat di bibir pasangan penerus ini tak bisa luntur sepanjang mereka melangkah, di ujung sana kedua orang tua Gemini dan keluarga lainnya sudah menunggu.

"Selamat datang, pangeran Fourth! Kami menyambutmu,"

Dan disinilah perjalanan sebenarnya di mulai.





Bersambung

ImplausibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang